Rabu, 16/05/2018

Marseille vs Atletico Madrid : Jalur Menuju Liga Champions

Rabu, 16/05/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Marseille vs Atletico Madrid : Jalur Menuju Liga Champions

Rabu, 16/05/2018

logo

LYON –  Partai puncak kompetisi Europa League akan berlangsung di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Prancis  Kamis (17/5) dinihari nanti. Adalah wakil tuan rumah, Marseille bakal meladeni permainan wakil Spanyol, Atletico Madrid di stadion tersebut.

Atletico, yang merupakan juara kompetisi ini di edisi 2009/10 dan 2011/12, mengincar gelar yang ketiga. Melihat beberapa statistik yang ada, Atletico pantas lebih diunggulkan. Mereka mengawali langkah di kompetisi Eropa musim ini pada fase grup Liga Champions. Atletico tersingkir di fase grup dan terlempar ke babak 32 besar Liga Europa. 

Sekadar mengingatkan, tiga dari delapan final ajang ini sebelumnya dimenangi oleh klub-klub yang tersingkir dari fase grup Liga Champions, yaitu Atletico pada 2010, Chelsea pada 2013 dan Sevilla pada 2016. Itu artinya meski bertanding di negara sendiri, Marseille tak terlalu diunggulkan, terlebih mereka hanya berada di posisi keempat klasemen akhir Ligue 1, kalah dua strip dari Atletico yang merupakan runner up LaLiga Primera.

Meski begitu, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone enggan meremehkan lawan. Arsitek tim yang tak bisa mendampingi timnya di pinggir lapangan dan bakal jadi penonton di tribun ini menegaskan kalau semua tim yang berlaga di final memiliki peluang yang sama. “Final merupakan pertemuan tim yang melewati rintangan berat sebelum masuk di dalamnya, karena itu kami sama sekali tak merasa jadi tim yang pantas diunggulkan,” kata Simeone.

Di skuat Los Cholchoneros, pilar utamanya adalah Antoine Griezmann, penyerang Prancis yang sudah mengemas empat gol dan tiga assist di Liga Europa musim ini. Selain itu, beberapa pemain Atletico pun sudah berpengalaman menjuarai kompetisi ini. Vitolo dan Kevin Gameiro pernah menjuarainya tiga musim beruntun bersama Sevilla (2013/14, 2014/15, 2015/16). Filipe Luis, Gabi, Diego Godin, Juanfran, Koke dan Saul sudah memperkuat Atletico ketika jadi juara bersama pelatih Diego Simeone pada musim 2011/12. Fernando Torres meraihnya bersama Chelsea pada musim 2012/13.

Menarik, karena Griezmann nantinya akan bersaing dengan rekan setimnya di timnas Prancis, Dimitri Payet, untuk menjebol gawang lawan. Payet memperlihatkan performa menanjak di beberapa laga terakhir bersama Marseille. Payet merupakan pendulang assist terbanyak (7) di Liga Europa 2017/18. Marseille sendiri yang saat ini ditangani pelatih Rudi Garcia pernah dua kali masuk final, tapi selalu kalah. Marseille kalah lawan Parma di final 1999 dan Valencia di final 2004. Jika ingin lolos ke Liga Champions musim depan, Marseille perlu mengalahkan Atletico di Lyon.

“Kami tak merasa diunggulkan meski bermain di Prancis. Atletico tim yang kuat, kami harus berjuang keras untuk bisa jadi juara. Mengakhiri kompetisi dengan trofi juara dan lolos ke Liga Champions tentu saja jadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” tegas Rudi Garcia.

Bagi Marseille, ini merupakan final ketiga di kasta kedua kompetisi antarklub Eropa. Pada dua kesempatan sebelumnya, mereka gagal. Pada musim 1998/1999, Marseilla kalah dari Parma. Sementara pada musim 2003/2004, mereka kalah dari wakil Spanyol lainnya, Valencia. Klub-klub Prancis memang belum ada yang bisa menjuarai Liga Europa atau yang dulu bernama Piala UEFA. Sebelum Marseille, Bastia pernah menjejak ke final di musim 1977/1978. Mereka gagal juara usai kalah dari PSV Eindhoven. (lbc)


Marseille vs Atletico Madrid : Jalur Menuju Liga Champions

Rabu, 16/05/2018

Berita Terkait


Marseille vs Atletico Madrid : Jalur Menuju Liga Champions

LYON –  Partai puncak kompetisi Europa League akan berlangsung di Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Prancis  Kamis (17/5) dinihari nanti. Adalah wakil tuan rumah, Marseille bakal meladeni permainan wakil Spanyol, Atletico Madrid di stadion tersebut.

Atletico, yang merupakan juara kompetisi ini di edisi 2009/10 dan 2011/12, mengincar gelar yang ketiga. Melihat beberapa statistik yang ada, Atletico pantas lebih diunggulkan. Mereka mengawali langkah di kompetisi Eropa musim ini pada fase grup Liga Champions. Atletico tersingkir di fase grup dan terlempar ke babak 32 besar Liga Europa. 

Sekadar mengingatkan, tiga dari delapan final ajang ini sebelumnya dimenangi oleh klub-klub yang tersingkir dari fase grup Liga Champions, yaitu Atletico pada 2010, Chelsea pada 2013 dan Sevilla pada 2016. Itu artinya meski bertanding di negara sendiri, Marseille tak terlalu diunggulkan, terlebih mereka hanya berada di posisi keempat klasemen akhir Ligue 1, kalah dua strip dari Atletico yang merupakan runner up LaLiga Primera.

Meski begitu, pelatih Atletico Madrid Diego Simeone enggan meremehkan lawan. Arsitek tim yang tak bisa mendampingi timnya di pinggir lapangan dan bakal jadi penonton di tribun ini menegaskan kalau semua tim yang berlaga di final memiliki peluang yang sama. “Final merupakan pertemuan tim yang melewati rintangan berat sebelum masuk di dalamnya, karena itu kami sama sekali tak merasa jadi tim yang pantas diunggulkan,” kata Simeone.

Di skuat Los Cholchoneros, pilar utamanya adalah Antoine Griezmann, penyerang Prancis yang sudah mengemas empat gol dan tiga assist di Liga Europa musim ini. Selain itu, beberapa pemain Atletico pun sudah berpengalaman menjuarai kompetisi ini. Vitolo dan Kevin Gameiro pernah menjuarainya tiga musim beruntun bersama Sevilla (2013/14, 2014/15, 2015/16). Filipe Luis, Gabi, Diego Godin, Juanfran, Koke dan Saul sudah memperkuat Atletico ketika jadi juara bersama pelatih Diego Simeone pada musim 2011/12. Fernando Torres meraihnya bersama Chelsea pada musim 2012/13.

Menarik, karena Griezmann nantinya akan bersaing dengan rekan setimnya di timnas Prancis, Dimitri Payet, untuk menjebol gawang lawan. Payet memperlihatkan performa menanjak di beberapa laga terakhir bersama Marseille. Payet merupakan pendulang assist terbanyak (7) di Liga Europa 2017/18. Marseille sendiri yang saat ini ditangani pelatih Rudi Garcia pernah dua kali masuk final, tapi selalu kalah. Marseille kalah lawan Parma di final 1999 dan Valencia di final 2004. Jika ingin lolos ke Liga Champions musim depan, Marseille perlu mengalahkan Atletico di Lyon.

“Kami tak merasa diunggulkan meski bermain di Prancis. Atletico tim yang kuat, kami harus berjuang keras untuk bisa jadi juara. Mengakhiri kompetisi dengan trofi juara dan lolos ke Liga Champions tentu saja jadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” tegas Rudi Garcia.

Bagi Marseille, ini merupakan final ketiga di kasta kedua kompetisi antarklub Eropa. Pada dua kesempatan sebelumnya, mereka gagal. Pada musim 1998/1999, Marseilla kalah dari Parma. Sementara pada musim 2003/2004, mereka kalah dari wakil Spanyol lainnya, Valencia. Klub-klub Prancis memang belum ada yang bisa menjuarai Liga Europa atau yang dulu bernama Piala UEFA. Sebelum Marseille, Bastia pernah menjejak ke final di musim 1977/1978. Mereka gagal juara usai kalah dari PSV Eindhoven. (lbc)


 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.