Senin, 25/12/2017

Persebaya Terancam Terusir dari Surabaya

Senin, 25/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Persebaya Terancam Terusir dari Surabaya

Senin, 25/12/2017

logo

MANAJER Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah, memberitahukan kabar yang tidak menyenangkan untuk semua suporter Bonek. Pasalnya, Persebaya terancam terusir dari Surabaya untuk menggelar pertandingan kandang.

Kabar tersebut dikarenakan Persebaya masih trauma dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Tomo.

Basalamah mengutarakan ini semua agar para pendukung Persebaya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hubungan yang tidak harmonis dengan Pemkot Surabaya membuat Persebaya kebingungan untuk menggelar pertandingan Piala Presiden 2018.

Terlebih Kota Surabaya sudah ditunjuk menjadi tuan rumah bersama dengan Bali, Makassar, Bandung, dan Malang.

“Kami Persebaya masih trauma karena kami masih ada masalah dengan stadion. Kami tidak disupport oleh Pemkot Surabaya. Saya ulangi, saya sebenarnya saya tahan, tapi kami tak kuat untuk kesekian kalinya dikerjai,” kata Basalamah.

Basalamah memberikan contoh saat menggelar pertandingan ceremony antara Persebaya menghadapi PSSI Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu. Saat itu, ada sedikit permasalahan yang terjadi antara Pemkot Surabaya dengan Persebaya terkait tempat parkiran.

Basalamah pun memprediksi permasalahan itu seakan dibuat-buat karena pada awalnya tidak ada hal yang harus dilanggar. Padahal Persebaya bersikap profesional dengan membayar sewa Stadion Gelora Bung Tomo demi berlangsungnya acara tersebut hingga selesai.

“Ini chaosnya diadain. Parkiran di H-1 saat rapat kordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub Surabaya) tidak ada masalah tapi pas hari H parkiran ditutup,” kata Basalamah.

“Kami Persebaya, membayar stadion seperti anda membayar penyewa yang lain. Untuk lapangan latihan saja kami kesusahan. Coba anda pinjam pakai nama Persebaya, dikasih atau tidak? Ini fakta,” tegas Basalamah menambahkan.

Lebih lanjut pria berkacamata itu mengatakan tidak mengerti dengan apa yang membuat Persebaya kesulitan di Surabaya. Padahal selama ini Persebaya selalu memberikan pemasukan terkait pajak kepada Pemkot Surabaya.

Menurut Basalamah sayang sekali apabila Persebaya tidak bermain di Surabaya. Sebab, hanya Persebaya yang bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo. “Kalau bukan Persebaya yang pakai, itu stadion untuk apa. Kami diam saja dahulu dan teman-teman Bonek juga sudah menunggu,” kata Basalamah.

“Kami juga gak mau Bonek menjadi alat untuk menggesek di sana tapi kali ini harus bicara karena kemarin benar-benar chaos,” ucap Basalamah menambahkan.

Persebaya pun menyerahkan ini semua kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membantuk berkomunikasi dengan Pemkot Surabaya terkait menggelar pertandingan Piala Presiden 2018.

Meskipun sejauh ini Persebaya belum bisa memutuskan apakah akan ikut andil dalam turnamen pramusim jelang Liga 1 2018 digelar pada akhir Februari.

“Kami bayangin saja untuk Piala Presiden. Ini tim besar lalu kami bertemu tim seperti Persib Bandung pasti penuh satu stadion,” katanya.

“Kami ingin ikut tapi ada agenda yang penting, Coach Angel Alfredo Vera masih di Argentina dan kami tak punya stadion. Kalau pakai Stadion Tambaksari juga sama saja punya Pemkot Surabaya,” ucap Basalamah mengakhiri. (bsc)


Persebaya Terancam Terusir dari Surabaya

Senin, 25/12/2017

Berita Terkait


Persebaya Terancam Terusir dari Surabaya

MANAJER Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah, memberitahukan kabar yang tidak menyenangkan untuk semua suporter Bonek. Pasalnya, Persebaya terancam terusir dari Surabaya untuk menggelar pertandingan kandang.

Kabar tersebut dikarenakan Persebaya masih trauma dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Tomo.

Basalamah mengutarakan ini semua agar para pendukung Persebaya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Hubungan yang tidak harmonis dengan Pemkot Surabaya membuat Persebaya kebingungan untuk menggelar pertandingan Piala Presiden 2018.

Terlebih Kota Surabaya sudah ditunjuk menjadi tuan rumah bersama dengan Bali, Makassar, Bandung, dan Malang.

“Kami Persebaya masih trauma karena kami masih ada masalah dengan stadion. Kami tidak disupport oleh Pemkot Surabaya. Saya ulangi, saya sebenarnya saya tahan, tapi kami tak kuat untuk kesekian kalinya dikerjai,” kata Basalamah.

Basalamah memberikan contoh saat menggelar pertandingan ceremony antara Persebaya menghadapi PSSI Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo beberapa waktu lalu. Saat itu, ada sedikit permasalahan yang terjadi antara Pemkot Surabaya dengan Persebaya terkait tempat parkiran.

Basalamah pun memprediksi permasalahan itu seakan dibuat-buat karena pada awalnya tidak ada hal yang harus dilanggar. Padahal Persebaya bersikap profesional dengan membayar sewa Stadion Gelora Bung Tomo demi berlangsungnya acara tersebut hingga selesai.

“Ini chaosnya diadain. Parkiran di H-1 saat rapat kordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub Surabaya) tidak ada masalah tapi pas hari H parkiran ditutup,” kata Basalamah.

“Kami Persebaya, membayar stadion seperti anda membayar penyewa yang lain. Untuk lapangan latihan saja kami kesusahan. Coba anda pinjam pakai nama Persebaya, dikasih atau tidak? Ini fakta,” tegas Basalamah menambahkan.

Lebih lanjut pria berkacamata itu mengatakan tidak mengerti dengan apa yang membuat Persebaya kesulitan di Surabaya. Padahal selama ini Persebaya selalu memberikan pemasukan terkait pajak kepada Pemkot Surabaya.

Menurut Basalamah sayang sekali apabila Persebaya tidak bermain di Surabaya. Sebab, hanya Persebaya yang bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo. “Kalau bukan Persebaya yang pakai, itu stadion untuk apa. Kami diam saja dahulu dan teman-teman Bonek juga sudah menunggu,” kata Basalamah.

“Kami juga gak mau Bonek menjadi alat untuk menggesek di sana tapi kali ini harus bicara karena kemarin benar-benar chaos,” ucap Basalamah menambahkan.

Persebaya pun menyerahkan ini semua kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membantuk berkomunikasi dengan Pemkot Surabaya terkait menggelar pertandingan Piala Presiden 2018.

Meskipun sejauh ini Persebaya belum bisa memutuskan apakah akan ikut andil dalam turnamen pramusim jelang Liga 1 2018 digelar pada akhir Februari.

“Kami bayangin saja untuk Piala Presiden. Ini tim besar lalu kami bertemu tim seperti Persib Bandung pasti penuh satu stadion,” katanya.

“Kami ingin ikut tapi ada agenda yang penting, Coach Angel Alfredo Vera masih di Argentina dan kami tak punya stadion. Kalau pakai Stadion Tambaksari juga sama saja punya Pemkot Surabaya,” ucap Basalamah mengakhiri. (bsc)


 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.