Jumat, 29/09/2017

Negosiasi Lagi Jumlah Cabor Asian Games

Jumat, 29/09/2017

TAK DIAKOMODIR: Jadi cabang olahraga pendulang medali saat SEA Games 2017 lalu, panahan malah terancam tak dipertandingkan di ajang Asian Games 2018 mendatang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Negosiasi Lagi Jumlah Cabor Asian Games

Jumat, 29/09/2017

logo

TAK DIAKOMODIR: Jadi cabang olahraga pendulang medali saat SEA Games 2017 lalu, panahan malah terancam tak dipertandingkan di ajang Asian Games 2018 mendatang.

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan tegas meminta agar Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melakukan negosiasi dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait nomor cabang olahraga (cabor) di Asian Games 2018. 

Rencananya, pembahasan itu akan dilakukan saat Coordination Committee Meeting (Corcom) 14 Oktober nanti. Imam memastikan tidak hanya soal pembiayaan yang masuk dalam Host City Contract (HCC), tapi jumlah nomor pertandingan akan menjadi salah satu agenda penting yang akan dibahas.  “Soal nomor pertandingan harus dilakukan negosiasi ulang karena kita ini adalah tuan rumah. Kita sudah keluar biaya besar, sumber daya manusia kita juga sudah kita curahkan, masa kita minta nomor pertandingan saja, OCA masih belum kasih,” kata Imam.

“Saya minta kepada INASGOC dan juga KOI untuk melakukan renegosiasi dengan OCA terhadap nomor-nomor pertandingan yang hilang, tidak diakomodasi seperti di cabor panjat tebing, taekwondo, panahan juga,” lanjutnya. 

Renegosiasi juga terkait dengan empat sukses yang diusung pemerintah Indonesia di Asian Games 2018. Tak hanya sekadar sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses ekonomi juga tentunya sukses prestasi. 

Imam meminta agar nomor-nomor pertandingan dari semua cabang olahraga yang tidak potensial untuk menyumbangkan medali agar dikurangi dan diganti dengan nomor-nomor andalan Indonesia. Itu disebut Imam sesuai dengan usulan yang telah diputuskan OCA beberapa waktu lalu.  “Harus tetap seimbang cabor olimpik dengan nomor pertandingan cabor lain yang kita usulkan. Lha wong kita ini tuan rumah kok. Harus dikerasin OCA ini, seenaknya saja kita disuruh biayai semua tapi permintaan kita tidak diakomodasi,” tegasnya. 

Sebelumnya, INASGOC mengatakan keputusan OCA untuk menggelar 40 cabor dengan 462 nomor pertandingan tidak menjadi beban buat Indonesia. Keputusan OCA itu ditetapkan dalam sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assemby ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu. 

Namun, Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla selalu menekankan penghematan di segala sektor dalam penyelenggaraan Asian Games. Termasuk selektif dalam menggelar cabang olahraga yang akan dipertandingkan. (cnc)

Negosiasi Lagi Jumlah Cabor Asian Games

Jumat, 29/09/2017

TAK DIAKOMODIR: Jadi cabang olahraga pendulang medali saat SEA Games 2017 lalu, panahan malah terancam tak dipertandingkan di ajang Asian Games 2018 mendatang.

Berita Terkait


Negosiasi Lagi Jumlah Cabor Asian Games

TAK DIAKOMODIR: Jadi cabang olahraga pendulang medali saat SEA Games 2017 lalu, panahan malah terancam tak dipertandingkan di ajang Asian Games 2018 mendatang.

JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dengan tegas meminta agar Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melakukan negosiasi dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) terkait nomor cabang olahraga (cabor) di Asian Games 2018. 

Rencananya, pembahasan itu akan dilakukan saat Coordination Committee Meeting (Corcom) 14 Oktober nanti. Imam memastikan tidak hanya soal pembiayaan yang masuk dalam Host City Contract (HCC), tapi jumlah nomor pertandingan akan menjadi salah satu agenda penting yang akan dibahas.  “Soal nomor pertandingan harus dilakukan negosiasi ulang karena kita ini adalah tuan rumah. Kita sudah keluar biaya besar, sumber daya manusia kita juga sudah kita curahkan, masa kita minta nomor pertandingan saja, OCA masih belum kasih,” kata Imam.

“Saya minta kepada INASGOC dan juga KOI untuk melakukan renegosiasi dengan OCA terhadap nomor-nomor pertandingan yang hilang, tidak diakomodasi seperti di cabor panjat tebing, taekwondo, panahan juga,” lanjutnya. 

Renegosiasi juga terkait dengan empat sukses yang diusung pemerintah Indonesia di Asian Games 2018. Tak hanya sekadar sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses ekonomi juga tentunya sukses prestasi. 

Imam meminta agar nomor-nomor pertandingan dari semua cabang olahraga yang tidak potensial untuk menyumbangkan medali agar dikurangi dan diganti dengan nomor-nomor andalan Indonesia. Itu disebut Imam sesuai dengan usulan yang telah diputuskan OCA beberapa waktu lalu.  “Harus tetap seimbang cabor olimpik dengan nomor pertandingan cabor lain yang kita usulkan. Lha wong kita ini tuan rumah kok. Harus dikerasin OCA ini, seenaknya saja kita disuruh biayai semua tapi permintaan kita tidak diakomodasi,” tegasnya. 

Sebelumnya, INASGOC mengatakan keputusan OCA untuk menggelar 40 cabor dengan 462 nomor pertandingan tidak menjadi beban buat Indonesia. Keputusan OCA itu ditetapkan dalam sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assemby ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu. 

Namun, Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla selalu menekankan penghematan di segala sektor dalam penyelenggaraan Asian Games. Termasuk selektif dalam menggelar cabang olahraga yang akan dipertandingkan. (cnc)

 

Berita Terkait

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.