Selasa, 22/08/2017

Jangan Langsung Ngopi Usai Minum Obat

Selasa, 22/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jangan Langsung Ngopi Usai Minum Obat

Selasa, 22/08/2017

logo

USAI minum obat, Anda tidak disarankan untuk minum kopi. Hal ini bisa memicu aritmia jantung atau denyut tidak normal. Bagi kebanyakan orang, minum kopi adalah kewajiban harian yang tidak bisa diganggu gugat, bahkan saat sakit sekalipun. 

Akan tetapi, jangan segera minum kopi setelah minum obat. Hal ini bisa menjadi senjata makan tuan bagi kesehatan Anda. Efek melek yang Anda rasakan setelah minum kopi didapat dari kandungan kafein yang bekerja dengan merangsang kerja otak dan jantung. Akan tetapi kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. 

Contohnya efedrin dan fenilp-ropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat. Ketika Anda minum kopi setelah minum obat ini, detak jantung akan meningkat drastis. Ini jelas sangat buruk dampaknya bagi jantung. 

Hal yang sama akan terjadi seperti pada obat asma, theophylline atau mirip dengan kafein, antidepressan dan obat antipsikotik, kelompok antibiotik kuinolon, dan pil KB. Bahaya lainnya dari minum kopi setelah minum obat adalah bisa memicu keracunan karena kafein dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh. Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat. Minum obat sebaiknya dengan air putih. 

Tidak disarankan minum obat dengan kopi, teh, jus, susu, minuman ringan bersoda, apalagi minuman keras. Beri jarak dua sampai tiga jam setelah minum obat, barulah minum kopi. Di samping itu, khasiat obat akan lebih lama munculnya (bahkan akan kurang manjur) jika Anda minum kopi setelah minum obat karena kafein mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus. 

Efek ini terjadi pada beberapa jenis obat, terutama golongan antidepresan, esterogen, serta obat-obat untuk gangguan tiroid dan osteoporosis. Sebuah penelitian tahun 2008 menunjukkan, penyerapan levothyroxine yang berupakan salah satu obat gangguan tiroid berkurang 55 persen saat diminum bersama kopi. Demikian juga dengan alend-ronate, sejenis obat osteoporosis pen-yerapannya juga turun 60 persen. (okz)

Jangan Langsung Ngopi Usai Minum Obat

Selasa, 22/08/2017

Berita Terkait


Jangan Langsung Ngopi Usai Minum Obat

USAI minum obat, Anda tidak disarankan untuk minum kopi. Hal ini bisa memicu aritmia jantung atau denyut tidak normal. Bagi kebanyakan orang, minum kopi adalah kewajiban harian yang tidak bisa diganggu gugat, bahkan saat sakit sekalipun. 

Akan tetapi, jangan segera minum kopi setelah minum obat. Hal ini bisa menjadi senjata makan tuan bagi kesehatan Anda. Efek melek yang Anda rasakan setelah minum kopi didapat dari kandungan kafein yang bekerja dengan merangsang kerja otak dan jantung. Akan tetapi kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. 

Contohnya efedrin dan fenilp-ropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat. Ketika Anda minum kopi setelah minum obat ini, detak jantung akan meningkat drastis. Ini jelas sangat buruk dampaknya bagi jantung. 

Hal yang sama akan terjadi seperti pada obat asma, theophylline atau mirip dengan kafein, antidepressan dan obat antipsikotik, kelompok antibiotik kuinolon, dan pil KB. Bahaya lainnya dari minum kopi setelah minum obat adalah bisa memicu keracunan karena kafein dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh. Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat. Minum obat sebaiknya dengan air putih. 

Tidak disarankan minum obat dengan kopi, teh, jus, susu, minuman ringan bersoda, apalagi minuman keras. Beri jarak dua sampai tiga jam setelah minum obat, barulah minum kopi. Di samping itu, khasiat obat akan lebih lama munculnya (bahkan akan kurang manjur) jika Anda minum kopi setelah minum obat karena kafein mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus. 

Efek ini terjadi pada beberapa jenis obat, terutama golongan antidepresan, esterogen, serta obat-obat untuk gangguan tiroid dan osteoporosis. Sebuah penelitian tahun 2008 menunjukkan, penyerapan levothyroxine yang berupakan salah satu obat gangguan tiroid berkurang 55 persen saat diminum bersama kopi. Demikian juga dengan alend-ronate, sejenis obat osteoporosis pen-yerapannya juga turun 60 persen. (okz)

 

Berita Terkait

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Pebulutangkis dari PB Arjuna Kukar Dua Kali Juara Pada Dua Kejuaraan Bulutangkis Regional Kaltim

Dihajar Crystal Palace, Peluang Manchester United Bermain di Eropa Sangat Berat

Kena Bola Diwajah, Mantan Pemain Arsenal Pingsan di Lapangan

Juara Grand Prix F1 di Miami, Lando Norris: Sudah Waktunya Ya

Kolaborasi DBON-KONI, Gelar Aerobik pada Pelepasan Kontingen Kaltim ke PON XXI/2024, Isran Noor Siapkan Rp250 Juta

Borneo FC Antusias Championship Series Gunakan VAR

Penalti Gagal Antarkan Jepang Cetak Sejarah Juara Piala Asia U-23 di Qatar

Piala Asia 2023: Timnas U-23 Indonesia Dalam Kondisi Tak Ideal Hadapi Irak

Borneo FC Bakal Hadapi Dewa United FC, Nasib Tim Lawan Tergantung Hasil Laga Terakhir Reguler Series

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.