Jumat, 04/08/2017

Berbicara Sendiri Bisa Menghilangkan Stres

Jumat, 04/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Berbicara Sendiri Bisa Menghilangkan Stres

Jumat, 04/08/2017

logo

BERBICARA sendiri bukan berarti Anda gila. Malah, semakin sering Anda berbicara sendiri itu menandakan Anda sosok yang benar-benar cerdas. Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian baru di Scientific Reports yang melibatkan dua percobaan terpisah. 

Penelitian yang dilakukan oleh para periset dari Michigan State University dan University of Michigan memantau aktivitas otak 29 orang siswa. Para siswa diminta untuk melihat gambar yang netral dan yang mengganggu. Kemudian mereka diminta untuk membicarakan bagaimana perasaan mereka saat melihat gambar dengan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.  

Di lain percobaan, ada 50 orang peserta yang diminta untuk memikirkan pengalaman yang menyakitkan dengan cara yang sama. Setelah dilakukan analisis terhadap kedua percobaan itu, para peserta bisa mengatur emosinya dengan lebih baik untuk menghilangkan stres karena saat bercerita melalui sudut pandang orang ketiga, mereka berbicara sendiri.  

“Hal ini seperti mengubah mereka ke dalam mode yang berbeda saat mengalami emosi negatif saat bercerita menggunakan namanya sendiri dibandingkan dengan menggunakan kata aku atau saya,” ungkap salah seorang peneliti seperti yang dikutip dari Fox News, Kamis (3/8/2017). 

Ketika siswa terpikat dengan gambar yang mengganggu, aktivitas di daerah otak yang melibatkan emosi mengalami penurunan dalam waktu satu detik karena berbicara dari sudut pandang orang ketiga. 

Dari kedua percobaan itu hasilnya menunjukkan menempatkan posisi diri sendiri dalam sudut pandang orang ketiga memerlukan usaha lebih sedikit untuk membentuk regulasi emosi dibandingkan dengan saat dia menempatkan diri dari sudut pandang orang pertama. Dengan begitu, individu menjadi lebih berpikiran positif. 

“Saat mereka melihat situasi dari sudut pandang orang ketiga, mereka mendapatkan sedikit jarak psikologis. Hal itu sangat membantu ketika mereka berada dalam situasi yang merangsang stres,” kata seorang peneliti lain, Jason Moser. (okz)

Berbicara Sendiri Bisa Menghilangkan Stres

Jumat, 04/08/2017

Berita Terkait


Berbicara Sendiri Bisa Menghilangkan Stres

BERBICARA sendiri bukan berarti Anda gila. Malah, semakin sering Anda berbicara sendiri itu menandakan Anda sosok yang benar-benar cerdas. Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian baru di Scientific Reports yang melibatkan dua percobaan terpisah. 

Penelitian yang dilakukan oleh para periset dari Michigan State University dan University of Michigan memantau aktivitas otak 29 orang siswa. Para siswa diminta untuk melihat gambar yang netral dan yang mengganggu. Kemudian mereka diminta untuk membicarakan bagaimana perasaan mereka saat melihat gambar dengan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.  

Di lain percobaan, ada 50 orang peserta yang diminta untuk memikirkan pengalaman yang menyakitkan dengan cara yang sama. Setelah dilakukan analisis terhadap kedua percobaan itu, para peserta bisa mengatur emosinya dengan lebih baik untuk menghilangkan stres karena saat bercerita melalui sudut pandang orang ketiga, mereka berbicara sendiri.  

“Hal ini seperti mengubah mereka ke dalam mode yang berbeda saat mengalami emosi negatif saat bercerita menggunakan namanya sendiri dibandingkan dengan menggunakan kata aku atau saya,” ungkap salah seorang peneliti seperti yang dikutip dari Fox News, Kamis (3/8/2017). 

Ketika siswa terpikat dengan gambar yang mengganggu, aktivitas di daerah otak yang melibatkan emosi mengalami penurunan dalam waktu satu detik karena berbicara dari sudut pandang orang ketiga. 

Dari kedua percobaan itu hasilnya menunjukkan menempatkan posisi diri sendiri dalam sudut pandang orang ketiga memerlukan usaha lebih sedikit untuk membentuk regulasi emosi dibandingkan dengan saat dia menempatkan diri dari sudut pandang orang pertama. Dengan begitu, individu menjadi lebih berpikiran positif. 

“Saat mereka melihat situasi dari sudut pandang orang ketiga, mereka mendapatkan sedikit jarak psikologis. Hal itu sangat membantu ketika mereka berada dalam situasi yang merangsang stres,” kata seorang peneliti lain, Jason Moser. (okz)

 

Berita Terkait

Oleksandr Usyk Juara Tinju Sejati Kelas Berat, Tyson Fury Bertubi-tubi Kena Bogem

Borneo FC Jamu Madura United di Stadion Batakan Nanti Malam, Persib Menunggu di Final

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.