Jumat, 05/06/2020

Ribuan Muslim Diblokir Masuk India 10 Tahun ke Depan, Kenapa?

Jumat, 05/06/2020

Ilustrasi jamaah tabligh ( Foto: Ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Ribuan Muslim Diblokir Masuk India 10 Tahun ke Depan, Kenapa?

Jumat, 05/06/2020

logo

Ilustrasi jamaah tabligh ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, NEW DELHI – Keputusan tegas diambil Pemerintah India. Kebijakan itu berupa tidak memberi visa apapun pada 2.550 jamaah yang ikut serta pada kegiatan Jamaah Tabligh di India, Maret lalu. 

Pasalnya, Pemerintahan Modi itu mengklaim, sebanyak 50-60 persen kasus Covid-19 di sebagian besar negara bagian India, disebabkan karena penyebaran oleh jamaah tersebut.  

Dilansir republika.co.id yang mengutip sputniknews, Jumat (5/6/2020), larangan tersebut akan diberlakukan selama 10 tahun ke depan. Sehingga, larangan total untuk berpergian ke negara itu menjadi konsekuensi jamaah yang diklaim pemerintah sebagai pusat penyebaran.  

Anggapan itu juga didukung kepolisian India. Menurut mereka, acara yang juga dihadiri ratusan warga Muslim India itu, dilakukan di Masjid daerah Nizamuddin yang berpenduduk padat di Delhi.  

Menurut pejabat pemerintah, sekitar 820 orang asing yang ambil bagian sebagai jemaah di acara itu bubar ke berbagai negara bagian India. Sementara, sekitar 2.300 orang lainnya tetap tinggal, termasuk 250 warga negara asing di daerah Nizamuddin New Delhi.  

Terkait jumlah jamaah itu, Wakil kepala Manish Sisodia Delhi mengatakan, dari banyaknya Jemaah itu ada yang terpapar Covid-19 sekitar 617 dari 2.300 orang, dan telah dirawat di rumah sakit. Sementara sisanya, dikarantina.  

Larangan masuk bagi ribuan Muslim itu, nyatanya dianggap serupa dengan keputusan Kementerian Dalam Negeri (MHA) India, yang memasukkan 960 warga asing ke dalam daftar hitam karena melanggar norma-norma visa. Mereka memasuki negara itu dengan visa turis, sementara kedatangannya merupakan partisipasi di ajang religi pada April lalu. (*)

Ribuan Muslim Diblokir Masuk India 10 Tahun ke Depan, Kenapa?

Jumat, 05/06/2020

Ilustrasi jamaah tabligh ( Foto: Ist)

Berita Terkait


Ribuan Muslim Diblokir Masuk India 10 Tahun ke Depan, Kenapa?

Ilustrasi jamaah tabligh ( Foto: Ist)

KORANKALTIM.COM, NEW DELHI – Keputusan tegas diambil Pemerintah India. Kebijakan itu berupa tidak memberi visa apapun pada 2.550 jamaah yang ikut serta pada kegiatan Jamaah Tabligh di India, Maret lalu. 

Pasalnya, Pemerintahan Modi itu mengklaim, sebanyak 50-60 persen kasus Covid-19 di sebagian besar negara bagian India, disebabkan karena penyebaran oleh jamaah tersebut.  

Dilansir republika.co.id yang mengutip sputniknews, Jumat (5/6/2020), larangan tersebut akan diberlakukan selama 10 tahun ke depan. Sehingga, larangan total untuk berpergian ke negara itu menjadi konsekuensi jamaah yang diklaim pemerintah sebagai pusat penyebaran.  

Anggapan itu juga didukung kepolisian India. Menurut mereka, acara yang juga dihadiri ratusan warga Muslim India itu, dilakukan di Masjid daerah Nizamuddin yang berpenduduk padat di Delhi.  

Menurut pejabat pemerintah, sekitar 820 orang asing yang ambil bagian sebagai jemaah di acara itu bubar ke berbagai negara bagian India. Sementara, sekitar 2.300 orang lainnya tetap tinggal, termasuk 250 warga negara asing di daerah Nizamuddin New Delhi.  

Terkait jumlah jamaah itu, Wakil kepala Manish Sisodia Delhi mengatakan, dari banyaknya Jemaah itu ada yang terpapar Covid-19 sekitar 617 dari 2.300 orang, dan telah dirawat di rumah sakit. Sementara sisanya, dikarantina.  

Larangan masuk bagi ribuan Muslim itu, nyatanya dianggap serupa dengan keputusan Kementerian Dalam Negeri (MHA) India, yang memasukkan 960 warga asing ke dalam daftar hitam karena melanggar norma-norma visa. Mereka memasuki negara itu dengan visa turis, sementara kedatangannya merupakan partisipasi di ajang religi pada April lalu. (*)

 

Berita Terkait

Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat dari Indonesia, Catat Tanggalnya

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.