Senin, 19/08/2019

Unjuk Rasa karena Provokasi dari Media Sosial

Senin, 19/08/2019

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Unjuk Rasa karena Provokasi dari Media Sosial

Senin, 19/08/2019

logo

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

KORANKALTIM.COM, - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi menduga aksi unjuk rasa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, terjadi karena terprovokasi oleh unggahan di media sosial terkait peristiwa di Asrama Papua di Surabaya.

"Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten akun media sosial, terkait peristiwa di Surabaya," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019) siang tadi dilansir CNNIndonesia.com.

Dedi mengatakan situasi di Surabaya sendiri saat ini sudah cukup kondusif. Namun karena unggahan media sosial tersebut akhirnya justru membuat masyarakat di Papua Barat tersulut emosi.  "Di Surabaya sendiri sudah cukup kondusif. Tapi karena hal tersebut disebarkan akun yang tidak bertanggung jawab, membakar atau mengagitasi mereka yang dianggap narasi tersebut adalah diskriminasi," jelas Dedi. 

Meski demikian Dedi mengatakan jajatan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang melakukan proviling terkait akun media sosial tersebut.  "Akun tersebut dari jajaran siber Bareskrim langsung melakukan profiling mengecek siapa pemilik akun tersebut," tuturnya. 

Diketahui aksi di Papua Barat berujung dengan dibakarnya Kantor DPRD Provinsi Papua Barat. Sejumlah fasilitas juga ikut dibakar dalam gelombang aksi yang digelar merespons situasi di Surabaya. 

Seorang warga Manokwari, Ishak mengatakan situasi kembali mencekam meskipun sebelumnya sempat mereda. "Kantor DPRD Provinsi Papua Barat dibakar di Jalan Siliwangi," kata Ishak.

Dia mengatakan aparat kepolisian di sekitar lokasi belum bisa mengendalikan situasi. "Aparat ada, tapi tidak bisa bergerak. Situasi mencekam, tadi sempat sepi tapi kembali mencekam," ujarnya.  Warga setempat berusaha menghindari provokasi. Sementara sejumlah warga dari luar Papua melindungi diri. 

Sebelumnya, situasi mencekam terjadi di Asrama Papua, Surabaya. Sebanyak 43 mahasiswa Papua dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya. Mereka diangkut paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari asrama yang mereka tempati di Jalan Kalasan, Surabaya. Namun kini mereka telah dipulangkan aparat. (*)

Unjuk Rasa karena Provokasi dari Media Sosial

Senin, 19/08/2019

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Berita Terkait


Unjuk Rasa karena Provokasi dari Media Sosial

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

KORANKALTIM.COM, - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi menduga aksi unjuk rasa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, terjadi karena terprovokasi oleh unggahan di media sosial terkait peristiwa di Asrama Papua di Surabaya.

"Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten akun media sosial, terkait peristiwa di Surabaya," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2019) siang tadi dilansir CNNIndonesia.com.

Dedi mengatakan situasi di Surabaya sendiri saat ini sudah cukup kondusif. Namun karena unggahan media sosial tersebut akhirnya justru membuat masyarakat di Papua Barat tersulut emosi.  "Di Surabaya sendiri sudah cukup kondusif. Tapi karena hal tersebut disebarkan akun yang tidak bertanggung jawab, membakar atau mengagitasi mereka yang dianggap narasi tersebut adalah diskriminasi," jelas Dedi. 

Meski demikian Dedi mengatakan jajatan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang melakukan proviling terkait akun media sosial tersebut.  "Akun tersebut dari jajaran siber Bareskrim langsung melakukan profiling mengecek siapa pemilik akun tersebut," tuturnya. 

Diketahui aksi di Papua Barat berujung dengan dibakarnya Kantor DPRD Provinsi Papua Barat. Sejumlah fasilitas juga ikut dibakar dalam gelombang aksi yang digelar merespons situasi di Surabaya. 

Seorang warga Manokwari, Ishak mengatakan situasi kembali mencekam meskipun sebelumnya sempat mereda. "Kantor DPRD Provinsi Papua Barat dibakar di Jalan Siliwangi," kata Ishak.

Dia mengatakan aparat kepolisian di sekitar lokasi belum bisa mengendalikan situasi. "Aparat ada, tapi tidak bisa bergerak. Situasi mencekam, tadi sempat sepi tapi kembali mencekam," ujarnya.  Warga setempat berusaha menghindari provokasi. Sementara sejumlah warga dari luar Papua melindungi diri. 

Sebelumnya, situasi mencekam terjadi di Asrama Papua, Surabaya. Sebanyak 43 mahasiswa Papua dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya. Mereka diangkut paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari asrama yang mereka tempati di Jalan Kalasan, Surabaya. Namun kini mereka telah dipulangkan aparat. (*)

 

Berita Terkait

Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat dari Indonesia, Catat Tanggalnya

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.