Kamis, 06/09/2018

Politisasi Isu Rupiah Lemah Bentuk Pengkhianatan Negara

Kamis, 06/09/2018

Ilustrasi rupiah ( sumber : liputan6.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Politisasi Isu Rupiah Lemah Bentuk Pengkhianatan Negara

Kamis, 06/09/2018

logo

Ilustrasi rupiah ( sumber : liputan6.com)

JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut politisasi terhadap isu pelemahan rupiah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara. Saat ini menurutnya kesepakatan pihaknya dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk duduk bersama dalam mengatasi masalah ini.

"Kami sepakat, kita jangan memain-mainkan politik untuk currency ini karena dampaknya pada semua rakyat kecil. Jadi kalau semua itu orang melakukan [politisasi rupiah] itu saya kira itu pengkhianatan pada negara," ujar Luhut dalam konferensi pers di Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) AIS ke-2 di Oriental Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (6/9) tadi dilansir dari cnnindonesia.com.

Ia juga mengklaim pemerintah saat ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi dan menghindari budaya korupsi.  "Bedanya sekarang ini pemimpinnya enggak ada yang korupsi. Nah itu penting dicatat. Presidennya, anaknya, istrinya, semuanya bersih dan kerja keras. Mereka turun ke bawah. Orang bilang pencitraan, pencitraan apanya?" kata mantan Menkopolhukam ini.

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pengambilan keputusan dengan cara transparan. "Tidak ada yang salah kecuali ada kita korupsi atau tidak efisien. Kita enggak kok. Kita sudah membuat negeri ini tambah efisien. Karena apa? Karena semuanya sudah sistem online," kata Luhut.

Sebelumnya, sejumlah politikus oposisi, seperti Fadli Zon dan Ferdinand Hutahaean, menilai pemerintahan Jokowi telah gagal dalam menjaga rupiah dari depresiasi. Namun demikian, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno dan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief meminta semua pihak untuk tak memanfaatkan pelemahan rupiah untuk menyerang Pemerintah. (*)

Politisasi Isu Rupiah Lemah Bentuk Pengkhianatan Negara

Kamis, 06/09/2018

Ilustrasi rupiah ( sumber : liputan6.com)

Berita Terkait


Politisasi Isu Rupiah Lemah Bentuk Pengkhianatan Negara

Ilustrasi rupiah ( sumber : liputan6.com)

JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut politisasi terhadap isu pelemahan rupiah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara. Saat ini menurutnya kesepakatan pihaknya dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk duduk bersama dalam mengatasi masalah ini.

"Kami sepakat, kita jangan memain-mainkan politik untuk currency ini karena dampaknya pada semua rakyat kecil. Jadi kalau semua itu orang melakukan [politisasi rupiah] itu saya kira itu pengkhianatan pada negara," ujar Luhut dalam konferensi pers di Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) AIS ke-2 di Oriental Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (6/9) tadi dilansir dari cnnindonesia.com.

Ia juga mengklaim pemerintah saat ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan efisiensi dan menghindari budaya korupsi.  "Bedanya sekarang ini pemimpinnya enggak ada yang korupsi. Nah itu penting dicatat. Presidennya, anaknya, istrinya, semuanya bersih dan kerja keras. Mereka turun ke bawah. Orang bilang pencitraan, pencitraan apanya?" kata mantan Menkopolhukam ini.

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pengambilan keputusan dengan cara transparan. "Tidak ada yang salah kecuali ada kita korupsi atau tidak efisien. Kita enggak kok. Kita sudah membuat negeri ini tambah efisien. Karena apa? Karena semuanya sudah sistem online," kata Luhut.

Sebelumnya, sejumlah politikus oposisi, seperti Fadli Zon dan Ferdinand Hutahaean, menilai pemerintahan Jokowi telah gagal dalam menjaga rupiah dari depresiasi. Namun demikian, bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno dan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief meminta semua pihak untuk tak memanfaatkan pelemahan rupiah untuk menyerang Pemerintah. (*)

 

Berita Terkait

Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat dari Indonesia, Catat Tanggalnya

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.