Senin, 09/04/2018
Senin, 09/04/2018
MERASA PRIHATIN: Komisi III DPRD Bontang saat berada di dalam bangunan yang mangkrak dalam sidak yang mereka lakukan tadi pagi.
Senin, 09/04/2018
MERASA PRIHATIN: Komisi III DPRD Bontang saat berada di dalam bangunan yang mangkrak dalam sidak yang mereka lakukan tadi pagi.
KORANKALTIM.COM, BONTANG - Miris, itulah yang dirasakan anggota DPRD Bontang dari Komisi III saat meninjau bangunan yang di wakafkan oleh seorang mualaf kepada pemerintah, dalam hal ini Dinas Sosial, dengan tujuan dibuat panti jompo dan panti anak-anak juga musala, tapi nyatanya bangunan tersebut mangkrak.
inspeksi mendadak (Sidak) wakil rakyat tersebut dilakukan Senin (9/4) tadi pagi pada bangunan yang terletak di Gang Bete-bete 2 Kelurahan Tanjung Laut indah, Bontang Selatan tersebut yang sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 2015 silam. Ironis, karena mangkraknya bangunan itu dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda dan anak dibawah umur untuk melakukan tindakan negatif, ngelem.
Bangunan tersebut untuk pengerjaanya bernilai Rp4,5 miliar yang dananya diambil dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Kaltim. Hanya saja kontraktor pelaksana tak bisa menyelesaikannya dan anggaran terserap hanya Rp2,5 miliar. "Pemerintah harus segera bertindak karena ini tanah wakaf yang harus berguna untuk orang banyak. Sangat disayangkan terbengkalai. Kami akan segera rapat dengar pendapat mengundang Dinas PU dan Dinas Sosial untuk mencari dimana masalahnya sehingga bangunan ini bisa mangkrak. harus segera diselesaikan," tegas Ketua Komisi III Rustam, diamini anggotanya Suhud Haryanto, Sulhan dan Rusli yang ikut di sidak tadi.
Ketua PU Bontang Tavip Nugraha menjelaskan, jika mangkraknya bangunan ini karena terkendala defisit anggaran namun di tahun 2019 mendatang sudah dianggarkan melalui dana APBD Bontang. "Kami usahakan agar turun bantuan Bankeu lagi agar bangunan ini bisa dilanjutkan pengerjaannya," sebut Tavip. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.