Senin, 10/07/2017

Polisi Awasi 30 Orang Berpaham Radikal

Senin, 10/07/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Polisi Awasi 30 Orang Berpaham Radikal

Senin, 10/07/2017

GARUT - Dua perakit bom rakitan berbahan panci – yang salah satunya terlibat insiden konyol di Bandung akhir pekan lalu – diketahui berasal dari Garut. Mereka diketahui bukan hanya merakit, bahkan juga berperan menjadi eksekutor alias pengantin bom.

Polres Garut akhirnya terus melakukan pengawasan. Saat ini 30 orang di Garut diduga memiliki paham radikal.

Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Novri Turangga, mengungkapkan bahwa paham tersebut berkembang di dua titik, baik perkotaan maupun pelosok desa.

Sebelumnya, Ahmad Sukri pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta, meracik bom panci di rumah kontrakannya di Kampung Cempaka, Kelurahan Lebak Jaya, Karangpawitan, Garut. Lalu ada Agus Wiguna peracik bom panci yang meledak di rumah kontrakannya di Kampung Kubang Bereum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung.

Agus Wiguna diketahui beralamat di Kampung Cibelentuk, Bojong, Bungbulang, Garut, Agus berencana meledakan bom rakitan di tiga lokasi di Bandung.

“Memang kita sudah mendeteksi adanya paham radikalisme yang berkembang di wilayah perkotaan dan daerah selatan Kabupaten Garut, dari kedua pelaku tersebut keduanya berada di perkotaan dan pedesaan,” ujarnya, Senin (10/7).

Walaupun tidak disebutkan daerah mana saja daerah perkotaan atau pedesaan yang terindikasi sebagai tempat tinggal memiliki paham radikal. Namun Polres Garut terus mendeteksi setiap pergerakan ke-30 orang tersebut.

“Yang pasti, daerah-daerahnya sudah kami catat dan terus lakukan pengawasan,” ungkap Novri.

Lanjut Novri, pihaknya juga meminta masyarakat Kabupaten Garut untuk membantu secara bersama-sama mengawasi pergerakan para pelaku teror yang meresahkan. 30 orang yang terus mendapat pengamatan diantaranya alumni ISIS dan mantan napi kasus terorisme yang pulang ke Garut.

“Memang jumlahnya ada sekitar 30 orang, akan kami awasi dan memantau, apakah mereka sudah benar-benar kembali ke masyarakat atau seperti apa,” katanya. (vvi)


Polisi Awasi 30 Orang Berpaham Radikal

Senin, 10/07/2017

Berita Terkait


Polisi Awasi 30 Orang Berpaham Radikal

GARUT - Dua perakit bom rakitan berbahan panci – yang salah satunya terlibat insiden konyol di Bandung akhir pekan lalu – diketahui berasal dari Garut. Mereka diketahui bukan hanya merakit, bahkan juga berperan menjadi eksekutor alias pengantin bom.

Polres Garut akhirnya terus melakukan pengawasan. Saat ini 30 orang di Garut diduga memiliki paham radikal.

Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Polisi Novri Turangga, mengungkapkan bahwa paham tersebut berkembang di dua titik, baik perkotaan maupun pelosok desa.

Sebelumnya, Ahmad Sukri pelaku bom Kampung Melayu, Jakarta, meracik bom panci di rumah kontrakannya di Kampung Cempaka, Kelurahan Lebak Jaya, Karangpawitan, Garut. Lalu ada Agus Wiguna peracik bom panci yang meledak di rumah kontrakannya di Kampung Kubang Bereum, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung.

Agus Wiguna diketahui beralamat di Kampung Cibelentuk, Bojong, Bungbulang, Garut, Agus berencana meledakan bom rakitan di tiga lokasi di Bandung.

“Memang kita sudah mendeteksi adanya paham radikalisme yang berkembang di wilayah perkotaan dan daerah selatan Kabupaten Garut, dari kedua pelaku tersebut keduanya berada di perkotaan dan pedesaan,” ujarnya, Senin (10/7).

Walaupun tidak disebutkan daerah mana saja daerah perkotaan atau pedesaan yang terindikasi sebagai tempat tinggal memiliki paham radikal. Namun Polres Garut terus mendeteksi setiap pergerakan ke-30 orang tersebut.

“Yang pasti, daerah-daerahnya sudah kami catat dan terus lakukan pengawasan,” ungkap Novri.

Lanjut Novri, pihaknya juga meminta masyarakat Kabupaten Garut untuk membantu secara bersama-sama mengawasi pergerakan para pelaku teror yang meresahkan. 30 orang yang terus mendapat pengamatan diantaranya alumni ISIS dan mantan napi kasus terorisme yang pulang ke Garut.

“Memang jumlahnya ada sekitar 30 orang, akan kami awasi dan memantau, apakah mereka sudah benar-benar kembali ke masyarakat atau seperti apa,” katanya. (vvi)


 

Berita Terkait

Real Madrid Gagalkan Langkah Bayern Munchen ke Final Liga Champions

Oplos Pertamax dengan Pertalite untuk Dijual, Pengetap di Kota Balikpapan Ditangkap dan Terancam 8 Tahun Penjara

RSUD AWS Digeledah, Penyidik Kejati Kaltim Temukan Dugaan Manipulasi Pembayaran TPP PNS Mulai 2018-2022

Citra Niaga Bakal Miliki Banyak Fasilitas, Disdag Samarinda Berharap Pengunjung Bisa Betah

KM Mitra Bahari Tenggelam di Perairan Tanjung Puting, 16 ABK Dievakuasi KSOP Balikpapan

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.