Kamis, 19/04/2018

Lima Nyawa Melayang Saat Kebakaran Tumpahan Minyak, Pertamina Klaim Sudah Santuni Keluarga Korban

Kamis, 19/04/2018

Manager Communication

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Lima Nyawa Melayang Saat Kebakaran Tumpahan Minyak, Pertamina Klaim Sudah Santuni Keluarga Korban

Kamis, 19/04/2018

logo

Manager Communication

BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) angkat bicara soal tuduhan tidak transparan terkait santunan kepada lima korban meninggal dunia akibat terbakarnya minyak di perairan Teluk Balikpapan, pada 31 Maret 2018 lalu.

Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan, Yudi Nugraha menuturkan santunan sudah diberikan kepada keluarga korban.

“Kami bukan tertutup cuma gak enak bilang santunan kalo diekspos. Khawatir keluarga tersinggung,” tuturnya kepada Koran Kaltim, Rabu (18/4).

Dia menuturkan santunan sudah diberikan kepada keluarga korban sesuai aturan Kementrian Kelautan.

“Kami sampaikan santunan sesuai dengan aturan Kemetrian Kelautan, nilainya Rp200 juta per korban, kemudian beberapa program pemberdayaan dan beasiswa,” sebutnya.

Selain itu lanjut Yudi keluarga korban juga diberi kesempatan kerja pada mitra bisnis Pertamina. “Selain yang Rp200 juta ada beasiswa dan asuransi pendidikan buat anak, juga ada program pemberdayaan dan kesempatan kerja di mitra bisnis pertamina,”bebernya.

Dia menuturkan dari lima korban tewas, sejauh ini yang sudah direalisasikan kepada 4 korban. “Yang sudah terima 4 dari 5,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya Komisi II DPRD Balikpapan mendesak Pertamina harus terbuka dalam pemberian bantuan santunan kepada para korban terbakarnya minyak di perairan Balikpapan, Sabtu (31/3) lalu. Akibat kenarkaan tumpahan minyak, lima warga meningal dunia akibat terbakar.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa meminta manajemen Pertamina wajib mengambil langkah sterilisasi tumpahan minyak. 

“Manajemen pertamina harus mengambil langkah dulu sudah steril apa belum netralisasi di lingkungan kita. Korban sudah diberi santunan sesuai aturan yang berlaku apa tidak? Apalagi masih banyak muncul kabar ada beberapa korban yang masih belum menerima santunan,” kata Taqwa.

Taqwa menyebut, Manajemen Pertamina saat ini tidak terbuka dalam pemberian santunan kepada para keluarga korban yang meninggal dunia. “Pertamina juga tidak terbuka seperti apa penanganan korban meninggal. Santunan seperti apa ini? Seharusnya dibuka ke publik sehingga satu permasalahan lewat,” ujar Taqwa.

“Kalau ada korban yang belum, misalnya belum dapat santunan, maka publik akan disibukkan lagi dengan mencari tahu. Harus sistematis selesaikan satu persatu jangan tunggu investigasi selesai, siapa yang bersalah bertanggungjawab itu dibebankan siapa yang bertanggungjawab,” jelasnya.

Selain Pemkot yang juga ikut bertanggungjawab atas kejadian itu pihak Pertamina juga wajib menyelesaikan segala dampak yang ditimbulkan atas tumpahan minyak. “Pemkot wajib melindungi seluruh warga, dalam hal ini tentu mendesak ke Pertamina harus bertanggungjawab, pemkot bisa menekan itu,” tandasnya. (yud)


Lima Nyawa Melayang Saat Kebakaran Tumpahan Minyak, Pertamina Klaim Sudah Santuni Keluarga Korban

Kamis, 19/04/2018

Manager Communication

Berita Terkait


Lima Nyawa Melayang Saat Kebakaran Tumpahan Minyak, Pertamina Klaim Sudah Santuni Keluarga Korban

Manager Communication

BALIKPAPAN - PT Pertamina (Persero) angkat bicara soal tuduhan tidak transparan terkait santunan kepada lima korban meninggal dunia akibat terbakarnya minyak di perairan Teluk Balikpapan, pada 31 Maret 2018 lalu.

Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan, Yudi Nugraha menuturkan santunan sudah diberikan kepada keluarga korban.

“Kami bukan tertutup cuma gak enak bilang santunan kalo diekspos. Khawatir keluarga tersinggung,” tuturnya kepada Koran Kaltim, Rabu (18/4).

Dia menuturkan santunan sudah diberikan kepada keluarga korban sesuai aturan Kementrian Kelautan.

“Kami sampaikan santunan sesuai dengan aturan Kemetrian Kelautan, nilainya Rp200 juta per korban, kemudian beberapa program pemberdayaan dan beasiswa,” sebutnya.

Selain itu lanjut Yudi keluarga korban juga diberi kesempatan kerja pada mitra bisnis Pertamina. “Selain yang Rp200 juta ada beasiswa dan asuransi pendidikan buat anak, juga ada program pemberdayaan dan kesempatan kerja di mitra bisnis pertamina,”bebernya.

Dia menuturkan dari lima korban tewas, sejauh ini yang sudah direalisasikan kepada 4 korban. “Yang sudah terima 4 dari 5,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya Komisi II DPRD Balikpapan mendesak Pertamina harus terbuka dalam pemberian bantuan santunan kepada para korban terbakarnya minyak di perairan Balikpapan, Sabtu (31/3) lalu. Akibat kenarkaan tumpahan minyak, lima warga meningal dunia akibat terbakar.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa meminta manajemen Pertamina wajib mengambil langkah sterilisasi tumpahan minyak. 

“Manajemen pertamina harus mengambil langkah dulu sudah steril apa belum netralisasi di lingkungan kita. Korban sudah diberi santunan sesuai aturan yang berlaku apa tidak? Apalagi masih banyak muncul kabar ada beberapa korban yang masih belum menerima santunan,” kata Taqwa.

Taqwa menyebut, Manajemen Pertamina saat ini tidak terbuka dalam pemberian santunan kepada para keluarga korban yang meninggal dunia. “Pertamina juga tidak terbuka seperti apa penanganan korban meninggal. Santunan seperti apa ini? Seharusnya dibuka ke publik sehingga satu permasalahan lewat,” ujar Taqwa.

“Kalau ada korban yang belum, misalnya belum dapat santunan, maka publik akan disibukkan lagi dengan mencari tahu. Harus sistematis selesaikan satu persatu jangan tunggu investigasi selesai, siapa yang bersalah bertanggungjawab itu dibebankan siapa yang bertanggungjawab,” jelasnya.

Selain Pemkot yang juga ikut bertanggungjawab atas kejadian itu pihak Pertamina juga wajib menyelesaikan segala dampak yang ditimbulkan atas tumpahan minyak. “Pemkot wajib melindungi seluruh warga, dalam hal ini tentu mendesak ke Pertamina harus bertanggungjawab, pemkot bisa menekan itu,” tandasnya. (yud)


 

Berita Terkait

Diduga Mencuri Beberapa Kali di Pasar Segiri, Seorang Pria Diamuk Massa Malam Tadi

Calhaj Kloter Pertama Asal Balikpapan Berangkat 14 Mei 2024, Kemenag Kaltim Pastikan Tak Ada Kendala

Polisi akan Panggil Pemilik IUP Terkait Kematian Kakak-Beradik di Lubang Tambang Jalan Flamboyan Loa Buah Siang Kemarin

Kurangi Jukir Liar di Samarinda, Wali Kota Dukung Diberlakukannya Kartu Parkir Berlangganan

KPU Kukar Sosialisasikan Persyaratan Dukungan Pencalonan Perseorangan

Mobil Boks Tabrak Motor di Bengalon yang Dikendarai Anak-Anak Hingga Meninggal Dunia

SK Larangan Usaha Pertamini dan BBM Eceran Keluar, Pemilik Usaha Diminta Habiskan Stok Tanpa Dijual

IRT Pengedar Narkoba di Balikpapan Diringkus Polisi, 67 Paket Sabu Disita

Monumen Taman Tuah Himba di Tenggarong Tergenang Air Cukup Tinggi, BPBD Kukar Kerahkan Anggota

Tiga Kapal Perang Angkut Kontingen Latsitarda Nusantara ke Kaltim, Ini Pesan Pj Gubernur ke Taruna dan Taruni

Sejumlah Bacalon Kepala Daerah di Kaltim Taaruf Bersama Gus Muhaimin

Tidak Ada Proses PHPU, KPU Kaltim Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilu Hari Ini

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.