KORANKALTIM.COM, SAMARINDA — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim memastikan bahwa pihaknya tidak membeli mobil PCR. Pihaknya hanya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk mengecek spesimen warga Benua Etam. Kontrak kerjasama tersebut dilakukan untuk mengecek 10 ribu sample selama 5 bulan kedepan. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kaltim, Roni Setiawati menuturkan bahwa untuk satu kali pengecekan dihargai Rp750 ribu.

“Tinggal dikalikan saja, kami berkontrak untuk 10 ribu sample. Kurang lebih Rp7,5 miliar,” jelas Roni Selasa (25/8/2020).

Kendati membeberkan berapa harga untuk mengecek spesimen di PCR Mobile, Roni menegaskan bahwa PCR Mobile yang saat ini terparkir di kantor Dinkes Kaltim itu tidak untuk dikomersilkan. Penggunaan PCR Mobile tersebut diperuntukkan untuk mempercepat proses tracing atau penelusuan dari Dinkes yang membutuhkannya.

Untuk tahap awal, pihaknya akan mendahulukan spesimen-spesimen yang sudah kadung masuk di laboratorium. Selain itu rencananya pengecekan akan diprioritaskan untuk spesimen-spesimen prioritas.

“Misalnya seperti nakes (tenaga kesehatan), pasien-pasien yang sudah dirawat di rumah sakit,” imbuhnya.

Selain itu Roni juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat PCR Mobile akan digunakan untuk mengecek pegawai-pegawai dilingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltim. Apalagi belakangan muncul beberapa klaster yang berasal dari perkantoran.

Penulis: Permata S. Rahayu

Editor: Desman Minang