Penulis:Nancy 

KORANKALTIM.COM,SAMARINDA - Gudang Masjid Almaa'Uun di Jalan Merbabu, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu,  nyaris ludes dilahap si jago merah saat menjelang Magrib pada Rabu (12/6/2024) petang sekitar pukul 17.18 WITA.

Menurut keterangan salah seorang warga sekitar, Aji (28) mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di teras rumahnya sambil menggendong anaknya. Kemudian, ia mendengar seorang pemotor yang melintas berteriak kebakaran dan sontak membuat terkejut, lantaran titik api yang berasal dari gudang, tepat dibelakang rumahnya.

Saat ia melihat ke atas gudang di lantai dua masjid, kepulan asap hitam sudah membumbung tinggi dari dalam ruangan penyimpanan ambal serta kasur. "Saya lihat sudah asap hitam, untung saja tidak sempat menyebar, karena dari petugas pemadam dan relawan sudah tiba," tuturnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Ditanya dugaan kebakaran tersebut, pihaknya menyebutkan bahwa sempat terlihat ada anak-anak bermain api di dalam gudang tersebut. "Main api di gudang, padahal itu sudah digembok, tapi dijebol. Penjaganya melihat tetapi tidak disuruh keluar, tetapi bilangnya sudah dikasih tahu. Saya bilang itu kan bukan tempat mainan," ujarnya. "Yang terbakar itu kasurnya, untung saja tidak menyebar, ya takut juga karena di situ ada penjual tabung gas, karena sebelumnya rumah saya pernah terbakar, terus saya bangun lagi di situ," sambungnya.

Sementara itu Komandan Regu 2 Posko 1, Aspian Noor mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya kebakaran di Jalan Merbabu sekitar pukul 17.20 WITA. Kemudian satu unit tangki Aligator langsung diturunkan menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Kami hanya menurunkan satu unit tangki Posko 1, lainnya itu PMK swasta dan teman-teman relawan," sebutnya.

Setibanya di lokasi kejadian, upaya pemadaman api dari gudang lantai dua dilakukan petugas dan relawan. "Alhamdulilah bisa diatasi kurang lebih 25 menit, itu banyak ambal-ambal masjid, untuk dugaannya kami belum tahu pasti, kemungkinan arus pendek. Jelasnya dalam penyelidikan kepolisian," singkatnya.

Editor: Maruly Z