Penulis: Julika Hengin

KORANKALTIM.COM, UJOH BILANG - Kondisi geografis dan kondisi gejala alam di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) selalu menjadi kekhawatiran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat dalam memberikan pengawasan pada saat pendistribusian logistik pemilu di Pilkada November 2024 mendatang.

Komisioner Bawaslu Mahulu Indra Parda Manurung menyampaikan, selain kondisi geografis di Mahulu yang sering menjadi potensi kerawanan dalam penyaluran logistik pemilu, kondisi gejala alam di Mahulu juga menjadi faktor potensi kerawanan pelanggaran dalam Pilkada di Mahulu.

"Karena jarak antar kecamatan dan kampung itu jauh, biasanya pengaruh alam ini juga bisa berpengaruh terlambatnya dikirim logistik, pertama faktornya air besar, kedua, kemarau yang menyebabkan speed atau transportasi sungai tidak bisa melewati sungai," kata Indra kepada Korankaltim.com Selasa (6/8/2024) hari ini.

Hal tersebut diakui Indra tentu menjadi tantangan bagi KPU Mahulu, Bawaslu Mahulu juga pihak-pihak terkait yang terlibat dalam menyalurkan logistik nantinya. Mencegah terjadinya pelanggaran yang membesar, Bawaslu Mahulu terus memberikan sosialisasi secara serentak kepada seluruh stake holder terkait. "Karena tokoh-tokoh tersebut lah yang mempunyai peran sentral di masyarakat," ucap Indra lagi.

Selain memberikan sosialisasi, Bawaslu Mahulu juga memerintahkan PKD (pengawas kelurahan/desa) untuk melakukan pengawasan secara melekat di setiap tahapan pilkada berlangsung. "Kami juga menginstruksikan mereka (tim PKD) untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sebagai bentuk pencegahan," terangnya.

Dari lima kecamatan yang ada di Mahulu semua memiliki potensi kerawanan masing-masing namun  Bawaslu Mahulu tidak bisa menentukan wilayah kecamatan mana yang paling tinggi atau rendah potensi kerawanan pelanggarannya.

Editor: Aspian Nur