Selasa, 02/08/2022
Selasa, 02/08/2022
(thesun)
Selasa, 02/08/2022
(thesun)
KORANKALTIM.COM -Jangan abaikan batuk berkepanjangan karena itu bisa menjadi tanda awal kanker paru-paru. National Health Service (NHS) telah meluncurkan kampanye yang menyerukan kepada orang-orang untuk mengetahui tanda dan gejala kanker paru-paru dan mencari bantuan dari dokter umum mereka sesegera mungkin jika mereka memiliki kekhawatiran kesehatan.
Dilansir dari laman Thesun.co.uk Selasa (2/8/2022) hari ini, statistik menunjukkan orang yang berisiko terkena kanker paru-paru enggan dating ke dokter untuk perawatan padahal itu adalah kanker pembunuh terbesar di Inggris .
Pada tahun 2021, kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar kelima secara keseluruhan di negara Inggris, merenggut 26.410 jiwa padahal penyakit ini jauh lebih dapat diobati jika tertangkap pada tahap awal.
Kampanye Help Us To Help You bertujuan untuk menjangkau orang-orang yang berisiko mengabaikan gejala kanker paru-paru, termasuk mereka yang berusia diatas 60-an dan mereka yang berasal dari latar belakang kelas pekerja yang lebih enggan untuk berobat.
Tanda-tanda utama yang harus diwaspadai adalah batuk yang tidak akan hilang setelah dua hingga tiga minggu serta sesak napas yang terus-menerus.
Gejala lain termasuk infeksi dada berulang, batuk darah, kelelahan terus-menerus dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Saat pandemic Covid-19, batuk sendiri disebut gejala dari virus corona. Namun peneliti menemukan orang-orang dengan kondisi tersebut belum tentu terpapar karena ada tiga kategori berbeda dari batuk dan tentu saja ini kabar baik yang bisa melihat pengobatan menjadi lebih tepat sasaran dan lebih personal.
Studi King's College London melihat data dari 1.459 orang dengan covid yang lama yaitu ketika seorang pasien memiliki gejala berkelanjutan selama lebih dari 84 hari (12 minggu) dan terbagi dalam tiga kelompok.
Kelompok terbesar memiliki gejala "neurologis" yang didalamnya antara lain mengalami kelelahan, kabut otak dan sakit kepala.
Kelompok kedua memiliki gejala pernapasan yang mempengaruhi pernapasan mereka, termasuk nyeri dada dan sesak napas yang parah yang dapat menunjukkan mereka mengalami kerusakan paru-paru.
Dan kelompok ketiga memiliki banyak masalah yang berbeda, mulai dari jantung berdebar dan nyeri otot, hingga perubahan pada kulit dan rambut mereka.
"Data ini menekankan perlunya layanan Covid-19 yang lama untuk menggabungkan pendekatan yang dipersonalisasi yang sensitif terhadap masalah setiap individu," ujar Dr Claire Steves, penulis utama dari analisis gejala batuk ini.
Editor: Aspian Nur
(thesun)
KORANKALTIM.COM -Jangan abaikan batuk berkepanjangan karena itu bisa menjadi tanda awal kanker paru-paru. National Health Service (NHS) telah meluncurkan kampanye yang menyerukan kepada orang-orang untuk mengetahui tanda dan gejala kanker paru-paru dan mencari bantuan dari dokter umum mereka sesegera mungkin jika mereka memiliki kekhawatiran kesehatan.
Dilansir dari laman Thesun.co.uk Selasa (2/8/2022) hari ini, statistik menunjukkan orang yang berisiko terkena kanker paru-paru enggan dating ke dokter untuk perawatan padahal itu adalah kanker pembunuh terbesar di Inggris .
Pada tahun 2021, kanker paru-paru adalah penyebab kematian terbesar kelima secara keseluruhan di negara Inggris, merenggut 26.410 jiwa padahal penyakit ini jauh lebih dapat diobati jika tertangkap pada tahap awal.
Kampanye Help Us To Help You bertujuan untuk menjangkau orang-orang yang berisiko mengabaikan gejala kanker paru-paru, termasuk mereka yang berusia diatas 60-an dan mereka yang berasal dari latar belakang kelas pekerja yang lebih enggan untuk berobat.
Tanda-tanda utama yang harus diwaspadai adalah batuk yang tidak akan hilang setelah dua hingga tiga minggu serta sesak napas yang terus-menerus.
Gejala lain termasuk infeksi dada berulang, batuk darah, kelelahan terus-menerus dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Saat pandemic Covid-19, batuk sendiri disebut gejala dari virus corona. Namun peneliti menemukan orang-orang dengan kondisi tersebut belum tentu terpapar karena ada tiga kategori berbeda dari batuk dan tentu saja ini kabar baik yang bisa melihat pengobatan menjadi lebih tepat sasaran dan lebih personal.
Studi King's College London melihat data dari 1.459 orang dengan covid yang lama yaitu ketika seorang pasien memiliki gejala berkelanjutan selama lebih dari 84 hari (12 minggu) dan terbagi dalam tiga kelompok.
Kelompok terbesar memiliki gejala "neurologis" yang didalamnya antara lain mengalami kelelahan, kabut otak dan sakit kepala.
Kelompok kedua memiliki gejala pernapasan yang mempengaruhi pernapasan mereka, termasuk nyeri dada dan sesak napas yang parah yang dapat menunjukkan mereka mengalami kerusakan paru-paru.
Dan kelompok ketiga memiliki banyak masalah yang berbeda, mulai dari jantung berdebar dan nyeri otot, hingga perubahan pada kulit dan rambut mereka.
"Data ini menekankan perlunya layanan Covid-19 yang lama untuk menggabungkan pendekatan yang dipersonalisasi yang sensitif terhadap masalah setiap individu," ujar Dr Claire Steves, penulis utama dari analisis gejala batuk ini.
Editor: Aspian Nur
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.