Penulis : Indri

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB – Sebanyak 100 kampung di Kabupaten Berau diupayakan pemerintah kabupaten setempat bisa terbebas dari ketiadaan jaringan alias blank sport di tahun 2025 ini.

Caranya antara lain dengan  pemberian Wifi gratis dan program pembangunan tower dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Namun hal itu ternyata belum maksimal karena di Kampung Muara Lesan dan Kampung Mapulu di Kecamatan Kelay tetap blank spot.

Kepala Kampung Muara Lesan Jamrah menjelaskan, diera serba digital saat ini keberadaan blank spot menjadi tantangan besar dalam upaya pemertaan akses komunikasi dan informasi di seluruh wilayah terpencil dan di Kampung Muara Lesan sampai saat ini belum memiliki akses komunikasi dan informasi, baik analog maupun digital. "Selain listrik yang belum maksimal, jaringan komunikasi kami juga belum maksimal," kata Lesan kepada Korankaltim.com Kamis (13/2/2025) hari ini.

Sementara  Kepala Kampung Mapulu Ayub mengeluhkan hal yang sama mengingat kampung mereka yang saat ini sudah naik status dari kampung tertinggal ke berkembang hingga saat ini belum memiliki bangunan tower operator.

Jarak yang jauh dari pemerintah kota mengharuskan Kampung Mapulu memiliki jaringan komunikasi agar tidak tertinggal informasi yang semua serba digital.

"Masyarakat sangat membutuhkan jaringan internet maupun jaringan komunikasi lainnya. Apalagi semua pekerjaan sekarang terkoneksi langsung dengan internet," ujar Ayub.

Begitu pula Kepala Kampung Merapun, Lobrik Jhon yang mengusulkan pembangunan tower. Dari 14 kampung di Kecamatan Kelay, hanya Kampung Merapun dan Merabu yang belum memiliki tower.  "Setidaknya ada tower, walau tidak ada fungsinya," ujar Lobrik.

Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) e-Government, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau Rahmatia mengatakan, untuk pembangunan tower sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Sebenarnya, pemerintah daerah bisa saja untum membangun tower, namun setelah membangun tower diperlukan pengisian Base Transceiver Station (BTS). Di mana , pengisian BTS tersebut dilakukan oleh pihak operator seluler. "Operator seluler itu, seperti pihak Telkomsel, XL, Indosar dan lainnya," kata Rahmatia.

Dalam pengisian BTS, pihak operator memiliki hitungan bisnis. Salah satunya, jumlah penduduk diarea pembangunan tower tersebut. "Kalau hanya membangun tower bisa saja. Tapi pengisian BTS yang agak kesulitan," ungkapnya.

Saat ini ada 12 tower yang sudah dibangunkan melalui program pemerintah pusat di Kecamatan Kelay dan dananya murni dari pihak operator seluler tersebut.

Selain itu, pembangunan tower juga terhalang oleh regulasi. Di mana, kewenangan untuk pembangunan tower ada di pemerintah pusat dan pihak operator seluler. "Kami sudah melaporkan ke kementrian untum datang langsung dan melihat kondisi yang ada di Kelay. Bukan pemerintah daerah tidak bisa membangun tower, tapi kewenangannya bukan di kami," ujarnya.

Di tahun 2025 ini, Diskominfo Berau kembali memprogramkan Wifi gratis dengan menambah 500 titik untuk wilayah blankspot.

Tak hanya itu, Diskominfo Berau telah memprogramkan pembangunan starlink di daerah-daerah blankspot salah satunya di Kampung Mapulu. "Kami memprioritaskan kampung-kampung yang tidak ada jaringan sama sekali, seperti di Kampung Mapulu," pungkas Rahmatia.

Editor: Aspian Nur