Jumat, 10/01/2020

Sepatu Palsu dari Asia “Sukses” Tembus Amerika Serikat

Jumat, 10/01/2020

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sepatu Palsu dari Asia “Sukses” Tembus Amerika Serikat

Jumat, 10/01/2020

logo

KORANKALTIM.COM - Petugas Bea Cukai Amerika Serikat atau CBP (US Customs and Border Protection) di awal 2020 membeberkan modus operandi penyelundupan sepatu palsu ke negara mereka dalam jumlah besar. Ditaksir nilai yang dikirim secara illegal itu mencapai AS$472 juta. Barang-barang itu berupa Nike dan Louis Vuitton palsu dikirim ke dalam sejumlah peti kemas.

Melansir Quartz, modus semacam ini menyangkut jaringan internasional. Mereka mengirimkannya dengna menggunakan identitas palsu dengan menyertakan alamat, surel, perusahaan, surat pendukung, hingga nomor telepon fiktif. Dokumen pelaporan kasus ini dapat dilihat melalui alamat ini.

Penelusuran mendapati oknum di belakangnya merupakan importer besar produk-produk palsu. Kepolisian New York mencatat total barang mereka impor sekitar 129 peti kemas berukuran panjang 20 meter yang seluruhnya berisi sepatu palsu.

Diantara banyak kasus impor produk palsu, apa yang didapati beberapa waktu belakangan adalah yang terbesar dengan tingkat kerapian prosedur mumpuni. Akan tetapi, sepintarnya tupai melompat pasti akan terjatuh juga. Dokumen menyatakan benda yang dikirimkan adalah perangkat kebutuhan rumah tangga seperti kipas saluran udara dan pipa ventilasi. Kelengkapan surat-menyurat tampak resmi dan meyakinkan sehingga barnag bisa tiba di pelabuhan. Namun, kecurigaan muncul setelah alamat pengiriman gudang tidak valid.

Barang ilegal itu ditulis akan disimpan di gudang bertempat di Brooklyn, Queens, dan Long Islands. Polisi menyimpulkan dari sanalah sepatu palsu itu dipecah ke dalam kuantitas kecil untuk diperjualbelikan seantero Benua Amerika. Sebagian di antaranya akan tersebar ke seluruh dunia lewat pembelian daring lintas negara.

Otak di balik modus operandi ini bernama Qingfu Zeng, seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok. Ia sudah melakukan pengiriman sepatu KW secara illegal sejak 2012. CBP mencatat Zeng sudah melakukan 16 kali transaksi pengiriman barang dengan berbagai nama samara juga perusahaan fiktif. Informasi tersebut akhirnya didapat pada Oktober 2018 dengan bantuan Homeland Secutiry Investigation. Kedua instansi melakukan investigasi selama setahun lebih.

Dalam melakukan kegiatan ilegalnya, Zeng menggunakan nama samaran CD, Timothy, dan Ray. Ia menulis alamat pengiriman dari tempat-tempat di kawasan Tiongkok seperti Senzhen, Guangdong, dan Nanshan. Ia mengelabui petugas dengan menulis data palsu isi paket mulai dari alas kertas, pipa ventilasi, vas bunga, dan lain sebagainya.

Mengutip dari situs mainbasket.com, Michael Morris selaku perwakilan CBP mengatakan ini adalah kejahatan internasional teroganisir yang merugikan. “Banyak konsumen yang tertipu membeli sepatu palsu tapi mengira itu orisinal. Yang menjadi masalah adalah penyelundupan barang palsu semacam ini bisa mengganggu kestabilan pasar sepatu di Amerika Serikat,” tuturnya. CBP menjadikan kasus pengiriman sepatu palsu ini sebagai pelajaran dan akan memperkuat pemeriksaan impor barang. ((*)

Sepatu Palsu dari Asia “Sukses” Tembus Amerika Serikat

Jumat, 10/01/2020

Berita Terkait


Sepatu Palsu dari Asia “Sukses” Tembus Amerika Serikat

KORANKALTIM.COM - Petugas Bea Cukai Amerika Serikat atau CBP (US Customs and Border Protection) di awal 2020 membeberkan modus operandi penyelundupan sepatu palsu ke negara mereka dalam jumlah besar. Ditaksir nilai yang dikirim secara illegal itu mencapai AS$472 juta. Barang-barang itu berupa Nike dan Louis Vuitton palsu dikirim ke dalam sejumlah peti kemas.

Melansir Quartz, modus semacam ini menyangkut jaringan internasional. Mereka mengirimkannya dengna menggunakan identitas palsu dengan menyertakan alamat, surel, perusahaan, surat pendukung, hingga nomor telepon fiktif. Dokumen pelaporan kasus ini dapat dilihat melalui alamat ini.

Penelusuran mendapati oknum di belakangnya merupakan importer besar produk-produk palsu. Kepolisian New York mencatat total barang mereka impor sekitar 129 peti kemas berukuran panjang 20 meter yang seluruhnya berisi sepatu palsu.

Diantara banyak kasus impor produk palsu, apa yang didapati beberapa waktu belakangan adalah yang terbesar dengan tingkat kerapian prosedur mumpuni. Akan tetapi, sepintarnya tupai melompat pasti akan terjatuh juga. Dokumen menyatakan benda yang dikirimkan adalah perangkat kebutuhan rumah tangga seperti kipas saluran udara dan pipa ventilasi. Kelengkapan surat-menyurat tampak resmi dan meyakinkan sehingga barnag bisa tiba di pelabuhan. Namun, kecurigaan muncul setelah alamat pengiriman gudang tidak valid.

Barang ilegal itu ditulis akan disimpan di gudang bertempat di Brooklyn, Queens, dan Long Islands. Polisi menyimpulkan dari sanalah sepatu palsu itu dipecah ke dalam kuantitas kecil untuk diperjualbelikan seantero Benua Amerika. Sebagian di antaranya akan tersebar ke seluruh dunia lewat pembelian daring lintas negara.

Otak di balik modus operandi ini bernama Qingfu Zeng, seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok. Ia sudah melakukan pengiriman sepatu KW secara illegal sejak 2012. CBP mencatat Zeng sudah melakukan 16 kali transaksi pengiriman barang dengan berbagai nama samara juga perusahaan fiktif. Informasi tersebut akhirnya didapat pada Oktober 2018 dengan bantuan Homeland Secutiry Investigation. Kedua instansi melakukan investigasi selama setahun lebih.

Dalam melakukan kegiatan ilegalnya, Zeng menggunakan nama samaran CD, Timothy, dan Ray. Ia menulis alamat pengiriman dari tempat-tempat di kawasan Tiongkok seperti Senzhen, Guangdong, dan Nanshan. Ia mengelabui petugas dengan menulis data palsu isi paket mulai dari alas kertas, pipa ventilasi, vas bunga, dan lain sebagainya.

Mengutip dari situs mainbasket.com, Michael Morris selaku perwakilan CBP mengatakan ini adalah kejahatan internasional teroganisir yang merugikan. “Banyak konsumen yang tertipu membeli sepatu palsu tapi mengira itu orisinal. Yang menjadi masalah adalah penyelundupan barang palsu semacam ini bisa mengganggu kestabilan pasar sepatu di Amerika Serikat,” tuturnya. CBP menjadikan kasus pengiriman sepatu palsu ini sebagai pelajaran dan akan memperkuat pemeriksaan impor barang. ((*)

 

Berita Terkait

Oleksandr Usyk Juara Tinju Sejati Kelas Berat, Tyson Fury Bertubi-tubi Kena Bogem

Borneo FC Jamu Madura United di Stadion Batakan Nanti Malam, Persib Menunggu di Final

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.