Selasa, 12/06/2018

Gulat Pelatnas Sudah Enjoy di Bulgaria

Selasa, 12/06/2018

SUDAH ADAPTASI: Papang saat menjalani latihan di GOR Gulat Jl Jakarta, sebelum menjalani try out ke Bulgaria beberapa waktu lalu. ( rgn / korankaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Gulat Pelatnas Sudah Enjoy di Bulgaria

Selasa, 12/06/2018

logo

SUDAH ADAPTASI: Papang saat menjalani latihan di GOR Gulat Jl Jakarta, sebelum menjalani try out ke Bulgaria beberapa waktu lalu. ( rgn / korankaltim)

SAMARINDA - Sempat kesulitan mengikuti pola latihan di Bulgaria, kini atlet Pelatnas Asian Games lebih enjoy menjalani try out dan training camp mereka selama 67 hari di kawasan Eropa Timur tersebut sejak April lalu. 18 pegulat Indonesia berada di Bulgaria untuk menjajal kemampuan atlet nasional negara tersebut.

Salah satu pegulat nasional Benua Etam, Papang Ramadhani mengungkapkan saat ini dirinya mulai terbiasa dengan pola latihan maupun lawan yang dihadapi. Sebelumnya mereka sempat kesulitan, sehingga perlu waktu untuk adaptasi ketika pertama kali tiba di Bulgaria. 

“Sekarang sudah mulai enjoy dan pelatih juga menginstruksikan kami untuk terus memperbanyak pengalaman di dalam latihan de­ngan atlet-atlet nasional Bulgaria baik senior maupun junior U-20,” ungkap Papang. 

Yang menjadi tantangan para pegulat Indonesia selama menja­lani try out yakni perbedaan jam terbang dengan atlet Bulgaria, karena gulat di Bulgaria sangat populer, sehingga kompetisi dan turnamen selalu rutin digelar, berbeda dengan di Indonesia yang masih minim evennya. Tetapi, dengan penyesuaian dan kemampuan yang dimiliki pegulat Indonesia perlahan mampu menandingi atlet Bulgaria saat melakukan sparing.  “Jam terbang berbeda. Pada awalnya kami merasa jauh banget kemampuannya dengan kami. Tetapi kami mampu mengimbangi mereka, bahkan bisa menang. Walaupun masalah perbedaan pengalaman itu yang jadi kendala,” jelas Papang.

Ada sejumlah kendala yang sempat dialami dirinya bersama rekan-rekannya, yaitu soal bahasa menurutnya mayoritas pegulat Bulgaria kurang menguasai bahasa Inggris, sehingga komunikasi antara pegulat Indonesia dan Bulgaria sedikit terganggu. “Bahasa menjadi kendala kami juga,  hanya ada beberapa atlet Bulgaria yang menggunakan bahasa Inggris. Selebihnya mereka berbicara menggunakan bahasa Bulgaria dan Rusia. Jadi kita sempat kebingungan juga,” sebutnya. 

Tak hanya itu saja cuaca dan perubahan iklim juga menjadi kendala atlet Indonesia. Bahkan bagi atlet yang baru pertama kali ke Bulgaria akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pola latihan dengan iklim di Bulgaria. “Di Indonesia ada musim panas dan hujan. Sedangkan di Bulgaria itu peralihan musim di­ngin ke musim semi adaptasinya yang membuat kami kesulitan berlatih,” ucap Papang.

Terkait rencana mengikuti turnamen gulat di Italia, tim Indonesia kemungkinan besar batal berpartisipasi. Pasalnya ada kendala di visa travel yang mereka miliki. Mereka hanya mengantongi visa single entry selama di Bulgaria. “Kompetisi di Italia tidak jadi diikuti. Karena visa kami yang hanya berlaku single entry bukan multi entry, kalau sudah keluar dari Bulgaria ya kami tidak bisa masuk lagi,” ucap Papang lagi.

Untuk diketahui Timnas Gulat Pelatnas Asian Games 2018 beranggotakan 6 pegulat putri dan 12 pegulat putra. Dari 18 pegulat Kaltim menyumbangkan atlet terbanyak yaitu 6 atlet dan satu pelatih. Mereka adalah M Aliansyah (66kg), Ashar Ramadhani (98kg), Papang Ramadhani (130kg), Eko Roni Saputra (57kg), Ardiansyah (65kg) dan Dewi Ulfa (53kg) serta Buyamin (pelatih). (rgn)

Gulat Pelatnas Sudah Enjoy di Bulgaria

Selasa, 12/06/2018

SUDAH ADAPTASI: Papang saat menjalani latihan di GOR Gulat Jl Jakarta, sebelum menjalani try out ke Bulgaria beberapa waktu lalu. ( rgn / korankaltim)

Berita Terkait


Gulat Pelatnas Sudah Enjoy di Bulgaria

SUDAH ADAPTASI: Papang saat menjalani latihan di GOR Gulat Jl Jakarta, sebelum menjalani try out ke Bulgaria beberapa waktu lalu. ( rgn / korankaltim)

SAMARINDA - Sempat kesulitan mengikuti pola latihan di Bulgaria, kini atlet Pelatnas Asian Games lebih enjoy menjalani try out dan training camp mereka selama 67 hari di kawasan Eropa Timur tersebut sejak April lalu. 18 pegulat Indonesia berada di Bulgaria untuk menjajal kemampuan atlet nasional negara tersebut.

Salah satu pegulat nasional Benua Etam, Papang Ramadhani mengungkapkan saat ini dirinya mulai terbiasa dengan pola latihan maupun lawan yang dihadapi. Sebelumnya mereka sempat kesulitan, sehingga perlu waktu untuk adaptasi ketika pertama kali tiba di Bulgaria. 

“Sekarang sudah mulai enjoy dan pelatih juga menginstruksikan kami untuk terus memperbanyak pengalaman di dalam latihan de­ngan atlet-atlet nasional Bulgaria baik senior maupun junior U-20,” ungkap Papang. 

Yang menjadi tantangan para pegulat Indonesia selama menja­lani try out yakni perbedaan jam terbang dengan atlet Bulgaria, karena gulat di Bulgaria sangat populer, sehingga kompetisi dan turnamen selalu rutin digelar, berbeda dengan di Indonesia yang masih minim evennya. Tetapi, dengan penyesuaian dan kemampuan yang dimiliki pegulat Indonesia perlahan mampu menandingi atlet Bulgaria saat melakukan sparing.  “Jam terbang berbeda. Pada awalnya kami merasa jauh banget kemampuannya dengan kami. Tetapi kami mampu mengimbangi mereka, bahkan bisa menang. Walaupun masalah perbedaan pengalaman itu yang jadi kendala,” jelas Papang.

Ada sejumlah kendala yang sempat dialami dirinya bersama rekan-rekannya, yaitu soal bahasa menurutnya mayoritas pegulat Bulgaria kurang menguasai bahasa Inggris, sehingga komunikasi antara pegulat Indonesia dan Bulgaria sedikit terganggu. “Bahasa menjadi kendala kami juga,  hanya ada beberapa atlet Bulgaria yang menggunakan bahasa Inggris. Selebihnya mereka berbicara menggunakan bahasa Bulgaria dan Rusia. Jadi kita sempat kebingungan juga,” sebutnya. 

Tak hanya itu saja cuaca dan perubahan iklim juga menjadi kendala atlet Indonesia. Bahkan bagi atlet yang baru pertama kali ke Bulgaria akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan pola latihan dengan iklim di Bulgaria. “Di Indonesia ada musim panas dan hujan. Sedangkan di Bulgaria itu peralihan musim di­ngin ke musim semi adaptasinya yang membuat kami kesulitan berlatih,” ucap Papang.

Terkait rencana mengikuti turnamen gulat di Italia, tim Indonesia kemungkinan besar batal berpartisipasi. Pasalnya ada kendala di visa travel yang mereka miliki. Mereka hanya mengantongi visa single entry selama di Bulgaria. “Kompetisi di Italia tidak jadi diikuti. Karena visa kami yang hanya berlaku single entry bukan multi entry, kalau sudah keluar dari Bulgaria ya kami tidak bisa masuk lagi,” ucap Papang lagi.

Untuk diketahui Timnas Gulat Pelatnas Asian Games 2018 beranggotakan 6 pegulat putri dan 12 pegulat putra. Dari 18 pegulat Kaltim menyumbangkan atlet terbanyak yaitu 6 atlet dan satu pelatih. Mereka adalah M Aliansyah (66kg), Ashar Ramadhani (98kg), Papang Ramadhani (130kg), Eko Roni Saputra (57kg), Ardiansyah (65kg) dan Dewi Ulfa (53kg) serta Buyamin (pelatih). (rgn)

 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.