Selasa, 10/04/2018

Rossi: Marquez Residivis!

Selasa, 10/04/2018

MASIH BERLANJUT: Insiden senggolan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi yang mewarnai balapan MotoGP di Argentina.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Rossi: Marquez Residivis!

Selasa, 10/04/2018

logo

MASIH BERLANJUT: Insiden senggolan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi yang mewarnai balapan MotoGP di Argentina.

SANTIAGO –  Pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi masih merasa begitu sakit hati akibat ulah Marc Marquez di MotoGP Argentina, akhir pekan lalu. Saking kesalnya, Rossi pun memberikan julukan baru kepada Marquez.

Julukan yang diberikan Rossi ke Marquez adalah “Sang Residivis”. Menurut Rossi, label tersebut pantas diberikan kepada Marquez karena pebalap asal Spanyol itu seakan tak ada kapoknya melakukan manuver gila dan membahayakan pebalap lain. “Masalah baginya adalah, dia seorang residivis. Apa yang dilakukannya akan kembali terulang kepada semua orang,” kata Rossi dilansir GPOne.

The Doctor pun mengaku merasa trauma mengaspal berdekatan dengan Marquez. Tindakan Marquez, disebutkan Rossi, begitu berbahaya dan membuat orang-orang ketakutan. “Dia tak pernah punya rasa hormat ke lawannya,” tegas Rossi. 

Rossi  meminta agar Marc Marquez dijatuhi hukuman berat karena sudah membuat MotoGP menjadi olahraga berbahaya. Dia juga membantah akan menjadi musuh bagi Marquez karena sejatinya permusuhan sudah terjadi sejak lama, sejak keduanya terlibat insiden di MotoGP 2015 silam dimana Rossi sudah tidak ingin membuang waktu dengan bertemu dengannya. “Saya tidak memiliki hubungan apapun dengan Marquez setelah 2015, jadi hari ini tidak mengubah apapun,” ucap Rossi. “Saya cuma mengatakan ciao ketika kami bertemu, karena itu lebih mudah, dan saya cuma kehilangan sedikit waktu,” imbuh pembalap berjuluk The Doctor tersebut.

Ucapan Rossi ini cukup mengejutkan publik. Karena pada awal musim 2016, keduanya telah berdamai. Namun, rupanya The Doctor punya anggapan lain.  Perdamaian Rossi-Marquez ternyata cuma basa-basi.

Sementara Marquez justru meminta Rossi berkaca. Dia tak ingin Rossi munafik, sebab di masa muda gaya membalapnya juga agresif. “Saya hanya mencoba fokus 100 persen untuk memacu motor. Valentino juga begitu ketika masih berusia 25 tahun, dan semua orang ingat itu,” ujar Marquez dikutip dari Crash.  

Dorna Sports selaku promotor MotoGP akhirnya mengeluarkan pernyataan terkait insiden Rossi dan Marquez. Dalam pernyataannya CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menyerahkan semua keputusan pada FIM MotoGP Stewards Panel. “Mereka adalah orang-orang yang dinominasikan FIM dan IRTA. Mereka mengambil keputusan, yang jelas tidak akan saya putuskan,” paparnya.

Mengenai insiden, Ezpeleta menuturkan pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan para pembalap. “Pada (pertemuan) Komisi Keselamatan Grand Prix berikutnya dengan para pebalap, di Austin, kami akan membahas situasi ini dan kami pasti akan mengambil beberapa pengalaman dari hal tersebut,” tutupnya. (crc)


Rossi: Marquez Residivis!

Selasa, 10/04/2018

MASIH BERLANJUT: Insiden senggolan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi yang mewarnai balapan MotoGP di Argentina.

Berita Terkait


Rossi: Marquez Residivis!

MASIH BERLANJUT: Insiden senggolan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi yang mewarnai balapan MotoGP di Argentina.

SANTIAGO –  Pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi masih merasa begitu sakit hati akibat ulah Marc Marquez di MotoGP Argentina, akhir pekan lalu. Saking kesalnya, Rossi pun memberikan julukan baru kepada Marquez.

Julukan yang diberikan Rossi ke Marquez adalah “Sang Residivis”. Menurut Rossi, label tersebut pantas diberikan kepada Marquez karena pebalap asal Spanyol itu seakan tak ada kapoknya melakukan manuver gila dan membahayakan pebalap lain. “Masalah baginya adalah, dia seorang residivis. Apa yang dilakukannya akan kembali terulang kepada semua orang,” kata Rossi dilansir GPOne.

The Doctor pun mengaku merasa trauma mengaspal berdekatan dengan Marquez. Tindakan Marquez, disebutkan Rossi, begitu berbahaya dan membuat orang-orang ketakutan. “Dia tak pernah punya rasa hormat ke lawannya,” tegas Rossi. 

Rossi  meminta agar Marc Marquez dijatuhi hukuman berat karena sudah membuat MotoGP menjadi olahraga berbahaya. Dia juga membantah akan menjadi musuh bagi Marquez karena sejatinya permusuhan sudah terjadi sejak lama, sejak keduanya terlibat insiden di MotoGP 2015 silam dimana Rossi sudah tidak ingin membuang waktu dengan bertemu dengannya. “Saya tidak memiliki hubungan apapun dengan Marquez setelah 2015, jadi hari ini tidak mengubah apapun,” ucap Rossi. “Saya cuma mengatakan ciao ketika kami bertemu, karena itu lebih mudah, dan saya cuma kehilangan sedikit waktu,” imbuh pembalap berjuluk The Doctor tersebut.

Ucapan Rossi ini cukup mengejutkan publik. Karena pada awal musim 2016, keduanya telah berdamai. Namun, rupanya The Doctor punya anggapan lain.  Perdamaian Rossi-Marquez ternyata cuma basa-basi.

Sementara Marquez justru meminta Rossi berkaca. Dia tak ingin Rossi munafik, sebab di masa muda gaya membalapnya juga agresif. “Saya hanya mencoba fokus 100 persen untuk memacu motor. Valentino juga begitu ketika masih berusia 25 tahun, dan semua orang ingat itu,” ujar Marquez dikutip dari Crash.  

Dorna Sports selaku promotor MotoGP akhirnya mengeluarkan pernyataan terkait insiden Rossi dan Marquez. Dalam pernyataannya CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta menyerahkan semua keputusan pada FIM MotoGP Stewards Panel. “Mereka adalah orang-orang yang dinominasikan FIM dan IRTA. Mereka mengambil keputusan, yang jelas tidak akan saya putuskan,” paparnya.

Mengenai insiden, Ezpeleta menuturkan pihaknya akan mengadakan pembicaraan dengan para pembalap. “Pada (pertemuan) Komisi Keselamatan Grand Prix berikutnya dengan para pebalap, di Austin, kami akan membahas situasi ini dan kami pasti akan mengambil beberapa pengalaman dari hal tersebut,” tutupnya. (crc)


 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.