Selasa, 02/01/2018

Sulit Raih 10 Besar

Selasa, 02/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sulit Raih 10 Besar

Selasa, 02/01/2018

Target Indonesia menempati posisi 10 besar di Asian Games 2018 diprediksi akan sangat berat dicapai. Ketidaksiapan Indonesia mempersiapkan tim menjadi alasan utama penyebab kegagalan tersebut.

Indonesia diramalkan akan kalah dalam cabang-cabang Olimpiade yang menghasilkan banyak medali, seperti atletik dan renang. Karena itu, Indonesia melalui INASGOC gencar melakukan lobi agar cabang-cabang “aneh” bisa dimasukkan.

“Kita paling akan mencoba meraih emas di cabang-cabang khusus, seperti paralayang dan sejenisnya. Kalau di cabang olahraga standar Olimpiade, seperti atletik dan renang, kita sudah hampir pasti kalah karena tidak punya atlet yang mampu bersaing,” kata mantan anggota Satlak Prima, Wien Soehardjo.

Pembubaran Satlak Prima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga juga diyakini akan mengurangi kekuatan Indonesia bersaing di Asian Games 2018. Sebagai lembaga yang bertugas mendata dan merumuskan pola pelatihan atlet nasional, peran Satlak Prima belum tergantikan.

Wien menyebut mengumpulkan lebih dari 1.000 atlet unggulan untuk masuk ke program pelatnas yang sekarang dikelola Kementerian Pemuda adalah keputusan keliru.

“Di belahan bumi mana pun juga, tidak ada atlet unggulan berjumlah ribuan. Maksimal seharusnya tak lebih dari 500 atlet karena semua sudah melalui seleksi yang ketat,” tuturnya.

Mantan petinju nasional, Syamsul Anwar Harahap, juga mengatakan tim tinju Indonesia akan sulit meraih emas di Asian Games.

“Kita punya masalah besar dari sisi kompetisi. Petinju kita sangat kekurangan dari sisi frekuensi bertanding di level internasional, sehingga itu jelas menjadi faktor penghambat jika mereka harus menghadapi petinju-petinju yang punya pengalaman internasional lebih banyak,” ujar Syamsul.

Kurang tujuh bulan menjelang pergelaran Asian Games 2018, target perolehan medali untuk mencapai posisi 10 besar belum ditetapkan Indonesia. Beberapa uji coba penyelenggaraan kompetisi cabang olahraga juga belum digelar. (tdc)


Sulit Raih 10 Besar

Selasa, 02/01/2018

Berita Terkait


Sulit Raih 10 Besar

Target Indonesia menempati posisi 10 besar di Asian Games 2018 diprediksi akan sangat berat dicapai. Ketidaksiapan Indonesia mempersiapkan tim menjadi alasan utama penyebab kegagalan tersebut.

Indonesia diramalkan akan kalah dalam cabang-cabang Olimpiade yang menghasilkan banyak medali, seperti atletik dan renang. Karena itu, Indonesia melalui INASGOC gencar melakukan lobi agar cabang-cabang “aneh” bisa dimasukkan.

“Kita paling akan mencoba meraih emas di cabang-cabang khusus, seperti paralayang dan sejenisnya. Kalau di cabang olahraga standar Olimpiade, seperti atletik dan renang, kita sudah hampir pasti kalah karena tidak punya atlet yang mampu bersaing,” kata mantan anggota Satlak Prima, Wien Soehardjo.

Pembubaran Satlak Prima oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga juga diyakini akan mengurangi kekuatan Indonesia bersaing di Asian Games 2018. Sebagai lembaga yang bertugas mendata dan merumuskan pola pelatihan atlet nasional, peran Satlak Prima belum tergantikan.

Wien menyebut mengumpulkan lebih dari 1.000 atlet unggulan untuk masuk ke program pelatnas yang sekarang dikelola Kementerian Pemuda adalah keputusan keliru.

“Di belahan bumi mana pun juga, tidak ada atlet unggulan berjumlah ribuan. Maksimal seharusnya tak lebih dari 500 atlet karena semua sudah melalui seleksi yang ketat,” tuturnya.

Mantan petinju nasional, Syamsul Anwar Harahap, juga mengatakan tim tinju Indonesia akan sulit meraih emas di Asian Games.

“Kita punya masalah besar dari sisi kompetisi. Petinju kita sangat kekurangan dari sisi frekuensi bertanding di level internasional, sehingga itu jelas menjadi faktor penghambat jika mereka harus menghadapi petinju-petinju yang punya pengalaman internasional lebih banyak,” ujar Syamsul.

Kurang tujuh bulan menjelang pergelaran Asian Games 2018, target perolehan medali untuk mencapai posisi 10 besar belum ditetapkan Indonesia. Beberapa uji coba penyelenggaraan kompetisi cabang olahraga juga belum digelar. (tdc)


 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.