JAKARTA SEA Games 2017 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, dua bulan lagi akan dilaksanakan. Namun, masalah peralatan dan perlengkapan atlet masih jadi kendala. Beberapa cabang olahraga mengeluhkan ketidaksediaan alat-alat baru yang mereka butuhkan menjelang SEA Games 2017. Alasannya, perlu adanya adaptasi terhadap alat-alat tanding yang akan dipergunakan dalam pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara tersebut. 

Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengklaim 17 cabang olahraga sudah menerima peralatan latihan dan tanding. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto pun mengatakan kekurangan peralatan yang lain akan dipenuhi sampai pertengahan Juli. “Mengenai peralatan latihan dan tanding saat ini telah dilakukan proses pengadaan prioritas cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2017. Sejauh ini 17 cabang sudah menerima peralatan,” kata Gatot. 

Masalah keterlambatan peralatan latih tanding atlet sangat disesalkan tim nasional panahan. Manajer timnas panahan, Freddy Rosandi, menegaskan tim panahan tidak bisa memasang target maksimal dengan segala kendala yang ada.

“Kami tak menjamin dapat pasang target di SEA Games karena situasi sekarang ini. Honor terlambat, biaya peralatan ditanggung atlet sendiri, gaji baru sebulan dibayar. Peralatan baru recurve yang diberikan pada April itu pun anak panahnya kurang, hanya 1 lusin dari 3 lusin yang diusulkan, sedangkan compound belum ada sama sekali,” ujar Freddy. 

Keluhan juga disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Taufik Yudi Mulyanto. Taufik berharap dana akomodasi segera diserahkan kepada setiap federasi. “Sebetulnya kita jalan terus meskipun akomodasi enggak ada, tetapi kalau bisa, segera diselesaikanlah secepatnya karena itu kan bentuk apresiasi kepada atlet,” pungkasnya. (mtc)