Kamis, 02/11/2017

PBSI Evaluasi Hasil Denmark dan Prancis

Kamis, 02/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

PBSI Evaluasi Hasil Denmark dan Prancis

Kamis, 02/11/2017

JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengevaluasi hasil pebulutangkis Indonesia pada Denmark Terbuka Super Series Premier 2017 (17-22 Oktober) dan Prancis Terbuka Super Series 2017 (24-29 Oktober). Susy menilai pencapaian para pemain Indonesia pada tur Eropa sangat baik.

Indonesia meloloskan satu wakil ke babak final Denmark Terbuka, yaitu ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun, Kevin/Marcus harus puas hanya menjadi runner-upsetelah kalah dari juara dunia 2017 asal China, Zhang Nan/Liu Yuchen, dengan skor 16-21, 24-22, 19-21.

Indonesia membayar lunas kegagalan di Denmark pada Prancis Terbuka dengan menyabet dua gelar. Kedua gelar tersebut dipersembahkan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Greysia/Apriyani jadi kampiun setelah menumbangkan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, dengan skor 21-17, 21-15. Sementara itu, Tontowi/Liliyana merebut titel setelah menaklukkan unggulan teratas dari China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan skor 22-20, 21-15.

Bagi Tontowi/Liliyana, ini merupakan gelar kedua mereka pada Prancis Terbuka Super Series setelah 2014. Sedangkan Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang jadi juara Prancis Terbuka sejak Cynthia Tuwankotta/Etty Tantri pada 1997.

“Hasil di Denmark dan Perancis sangat baik karena kami mampu merebut dua gelar. Apresiasi khusus saya berikan untuk ganda putri yang sudah 20 tahun tak juara di Prancis. Semoga hasil ini memberi semangat baru dan menular ke sektor lain sehingga bisa memacu diri dalam bekerja keras untuk menghasilkan prestasi terbaik pada kejuaraan-kejuaraan penting yang akan datang,” kata Susy.

Susy menilai sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun, Susy merasa untuk tunggal putra dan tunggal putri masih perlu konsistensi dan kerja keras lebih. “Pemain tunggal putra dan tunggal putri butuh lebih fokus dan matang dalam menghadapi setiap lawan. Mereka juga mesti lebih siap menghadapi lawan yang berbeda-beda,” ujar Susy.

Tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran sudah menyumbangkan gelar super series pada tahun ini. Hanya tunggal putri yang belum pecah telur. “Untuk tunggal putri, PBSI masih harus bekerja keras agar bisa masuk ranking elite dunia. Kami usahakan dalam kurun waktu satu atau dua tahun yang akan datang tunggal putri Indonesia bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi di turnamen level super series,” kata Susy. (bic)

PBSI Evaluasi Hasil Denmark dan Prancis

Kamis, 02/11/2017

Berita Terkait


PBSI Evaluasi Hasil Denmark dan Prancis

JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengevaluasi hasil pebulutangkis Indonesia pada Denmark Terbuka Super Series Premier 2017 (17-22 Oktober) dan Prancis Terbuka Super Series 2017 (24-29 Oktober). Susy menilai pencapaian para pemain Indonesia pada tur Eropa sangat baik.

Indonesia meloloskan satu wakil ke babak final Denmark Terbuka, yaitu ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Namun, Kevin/Marcus harus puas hanya menjadi runner-upsetelah kalah dari juara dunia 2017 asal China, Zhang Nan/Liu Yuchen, dengan skor 16-21, 24-22, 19-21.

Indonesia membayar lunas kegagalan di Denmark pada Prancis Terbuka dengan menyabet dua gelar. Kedua gelar tersebut dipersembahkan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Greysia/Apriyani jadi kampiun setelah menumbangkan pasangan Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, dengan skor 21-17, 21-15. Sementara itu, Tontowi/Liliyana merebut titel setelah menaklukkan unggulan teratas dari China, Zheng Siwei/Chen Qingchen, dengan skor 22-20, 21-15.

Bagi Tontowi/Liliyana, ini merupakan gelar kedua mereka pada Prancis Terbuka Super Series setelah 2014. Sedangkan Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang jadi juara Prancis Terbuka sejak Cynthia Tuwankotta/Etty Tantri pada 1997.

“Hasil di Denmark dan Perancis sangat baik karena kami mampu merebut dua gelar. Apresiasi khusus saya berikan untuk ganda putri yang sudah 20 tahun tak juara di Prancis. Semoga hasil ini memberi semangat baru dan menular ke sektor lain sehingga bisa memacu diri dalam bekerja keras untuk menghasilkan prestasi terbaik pada kejuaraan-kejuaraan penting yang akan datang,” kata Susy.

Susy menilai sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun, Susy merasa untuk tunggal putra dan tunggal putri masih perlu konsistensi dan kerja keras lebih. “Pemain tunggal putra dan tunggal putri butuh lebih fokus dan matang dalam menghadapi setiap lawan. Mereka juga mesti lebih siap menghadapi lawan yang berbeda-beda,” ujar Susy.

Tunggal putra, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran sudah menyumbangkan gelar super series pada tahun ini. Hanya tunggal putri yang belum pecah telur. “Untuk tunggal putri, PBSI masih harus bekerja keras agar bisa masuk ranking elite dunia. Kami usahakan dalam kurun waktu satu atau dua tahun yang akan datang tunggal putri Indonesia bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi di turnamen level super series,” kata Susy. (bic)

 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.