MADRID – Cristiano Ronaldo identik dengan julukan CR7 mengacu pada inisial nama dan nomor punggunya yang dikenakannya di klub Real Madrid maupun di timnas Portugal. Namun seiring dengan kasus dugaan pajak yang membelitnya, kini julukan Ronaldo menjadi CR14,7. 

Ya, media-media Spanyol kini menyoroti kasus penggelapan pajak yang ditengarai dilakukan sang mega bintang. Ronaldo tersangkut kasus penggelapan pajak yang nilainya disebut-sebut mencapai 14,7 juta euro (Rp 219,1 miliar) dalam kurun waktu 2011 hingga 2014. Rinciannya, 1,394 Euro pada 2011, 1,663 juta Euro pada 2012, 3,201 juta Euro pada 2013, dan 8,508 juta Euro pada 2014.

Dalam pernyataannya, penuntut umum Spanyol menyebut Ronaldo memanfaatkan sebuah perusahaan bayangan (shell company) di Virgin Islands untuk menutupi pendapatan totalnya, sehingga terhindar dari pajak yang lebih besar. Kasus ini sebenarnya telah bergulir sejak Desember tahun lalu. Kala itu, sebuah dokumen mencatat Ronaldo mengalihkan sekitar 150 juta Euro penghasilannya dari hak citra pada periode 2009-2015 ke Virgin Islands di Karibia.

Kasus pajak yang menimpa Ronaldo ini lantas jadi bahan bully-an media-media Catalan yang seperti ingin “balas dendam” atas pemberitaan media-media ibukota ketika Lionel Messi tersangkut kasus yang sama beberapa waktu lalu.

Terkait masalah ini, Gestifute, perusahaan yang dimiliki agen Ronaldo, Jorge Mendes, angkat bicara. Gestifute memastikan tak ada pihak lain yang bermain dalam proses CR7 meraih penghasilan selama bermain di Spanyol. Sebanyak 100 persen penghasilan langsung mengalir ke kantong Ronaldo. “Ketika Ronaldo pindah ke Madrid dari Manchester United, dia mempertahankan struktur perusahaan seperti di Inggris. Tak ada struktur lain yang dibuat,” tegas Gestifute.  (lbc)