Kamis, 15/06/2017

Prestasi Jangan Terhenti karena Anggaran

Kamis, 15/06/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Prestasi Jangan Terhenti karena Anggaran

Kamis, 15/06/2017

logo

Ilustrasi

SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim sudah memastikan hanya mengirim 32 atlet dari 8 cabang olahraga ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Semarang, Jawa Tengah pada 10 hingga 21 September 2017 mendatang.

Hal itu mau tidak mau dilakukan Dispora mengingat anggaran dana yang terbatas imbas dari defisit yang melanda Benua Etam dan akhirnya hanya atlet yang berpeluang meraih medali emas saja yang dikirim.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Kaltim Alfons T Lung Beraan kepada media ini kemarin menjelaskan, dapat dimaklumi langkah yang dilakukan Dispora tersebut mengingat minimnya anggaran yang ada. “Mengirim atlet yang hanya prioritas medali ke Popnas sebuah langkah yang tepat, tapi pengurus cabang olahraga juga harus berpikir untuk membuka peluang atlet mereka terutama  yang usia muda atau junior untuk ikut bertanding di arena itu,” papar Alfons.

Menurut Alfons, atlet-atlet muda perlu menambah pengalaman yang banyak dan jam terbang tinggi demi meningkatkan prestasi dan satu diantaranya berlaga di kejuaraan tingkat nasional seperti Popnas tersebut. “Atlet muda merupakan regenerasi senior mereka, karena itu perlu mendapat perhatian dari pengurus cabang olahraga, bagaimana caranya agar pembinaan yang dilakukan berhasil. Nah kalau Dispora tak bisa memberangkatkan banyak atlet karena terkendala dana, ada baiknya pengurus cabang olahraga berpikir untuk tetap mengirim atlet secara mandiri tanpa membebankan kepada Dispora karena ini demi prestasi olahraga di Kaltim,” tegas mantan taekwondoin Indonesia ini.

Popnas menurutnya ajang yang sangat tepat untuk menambah pengalaman atlet karena dengan begitu bisa memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan melihat hasil pembinaan yang dilakukan pengurus cabang olahraga. “Tahapannya adalah Popnas, setelah itu Pra-PON dan kemudian di PON, jadi mulai sekarang baiknya pengurus cabang olahraga berpikir untuk tetap berpartisipasi di ajang nasional demi meningkatkan kemampuan atlet muda mereka tanpa terkendala masalah anggaran dan tidak hanya bergantung pada Dispora,” tegasnya.

Kalau ada kendala terutama terkait anggaran menurut Alfons maka kalau tidak diatasi selama itu pula masalah tidak terpecahkan yang imbasnya kepada pembinaan atlet dan merugikan cabang olahraga. “Semua atlet yang memiliki potensi punya kesempatan untuk bertanding tidak hanya di Popnas tapi juga di ajang nasional lainnya, tapi jangan sampai hal itu terkendala masalah anggaran. Pembinaan atlet menjadi tanggungjawab semua pihak mulai dari pemerintahan, pengurus cabor serta KONI daerah maupun provinsi. Kalau ada kendala harusnya atlet bisa tetap dibina karena ini sudah menjadi tanggungjawab bersana tanpa mengharapkan satu pihak saja,” pungkas Alfons. (rgn)

Prestasi Jangan Terhenti karena Anggaran

Kamis, 15/06/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Prestasi Jangan Terhenti karena Anggaran

Ilustrasi

SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim sudah memastikan hanya mengirim 32 atlet dari 8 cabang olahraga ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Semarang, Jawa Tengah pada 10 hingga 21 September 2017 mendatang.

Hal itu mau tidak mau dilakukan Dispora mengingat anggaran dana yang terbatas imbas dari defisit yang melanda Benua Etam dan akhirnya hanya atlet yang berpeluang meraih medali emas saja yang dikirim.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) KONI Kaltim Alfons T Lung Beraan kepada media ini kemarin menjelaskan, dapat dimaklumi langkah yang dilakukan Dispora tersebut mengingat minimnya anggaran yang ada. “Mengirim atlet yang hanya prioritas medali ke Popnas sebuah langkah yang tepat, tapi pengurus cabang olahraga juga harus berpikir untuk membuka peluang atlet mereka terutama  yang usia muda atau junior untuk ikut bertanding di arena itu,” papar Alfons.

Menurut Alfons, atlet-atlet muda perlu menambah pengalaman yang banyak dan jam terbang tinggi demi meningkatkan prestasi dan satu diantaranya berlaga di kejuaraan tingkat nasional seperti Popnas tersebut. “Atlet muda merupakan regenerasi senior mereka, karena itu perlu mendapat perhatian dari pengurus cabang olahraga, bagaimana caranya agar pembinaan yang dilakukan berhasil. Nah kalau Dispora tak bisa memberangkatkan banyak atlet karena terkendala dana, ada baiknya pengurus cabang olahraga berpikir untuk tetap mengirim atlet secara mandiri tanpa membebankan kepada Dispora karena ini demi prestasi olahraga di Kaltim,” tegas mantan taekwondoin Indonesia ini.

Popnas menurutnya ajang yang sangat tepat untuk menambah pengalaman atlet karena dengan begitu bisa memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan melihat hasil pembinaan yang dilakukan pengurus cabang olahraga. “Tahapannya adalah Popnas, setelah itu Pra-PON dan kemudian di PON, jadi mulai sekarang baiknya pengurus cabang olahraga berpikir untuk tetap berpartisipasi di ajang nasional demi meningkatkan kemampuan atlet muda mereka tanpa terkendala masalah anggaran dan tidak hanya bergantung pada Dispora,” tegasnya.

Kalau ada kendala terutama terkait anggaran menurut Alfons maka kalau tidak diatasi selama itu pula masalah tidak terpecahkan yang imbasnya kepada pembinaan atlet dan merugikan cabang olahraga. “Semua atlet yang memiliki potensi punya kesempatan untuk bertanding tidak hanya di Popnas tapi juga di ajang nasional lainnya, tapi jangan sampai hal itu terkendala masalah anggaran. Pembinaan atlet menjadi tanggungjawab semua pihak mulai dari pemerintahan, pengurus cabor serta KONI daerah maupun provinsi. Kalau ada kendala harusnya atlet bisa tetap dibina karena ini sudah menjadi tanggungjawab bersana tanpa mengharapkan satu pihak saja,” pungkas Alfons. (rgn)

 

Berita Terkait

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.