Senin, 23/10/2017

Pegulat Muda untuk Regenerasi

Senin, 23/10/2017

TANPA TARGET: Pegulat senior dan junior Kaltim sebelum berangkat ke kejurnas di Jakarta dilepas KONI Kaltim akhir pekan lalu. (FOTO: NANCY/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pegulat Muda untuk Regenerasi

Senin, 23/10/2017

logo

TANPA TARGET: Pegulat senior dan junior Kaltim sebelum berangkat ke kejurnas di Jakarta dilepas KONI Kaltim akhir pekan lalu. (FOTO: NANCY/KK)

SAMARINDA - Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) Kaltim mengirim pegulat muda pada kejuaraan nasional gulat di Jakarta yang berlangsung sejak Minggu (22/10) kemarin hingga Jumat (28/10) nanti.

Pelatih tim gulat Kaltim Buyamin menjelaskan,  keikutsertaan pegulat muda sebagai upaya regenerasi atlet, sekaligus untuk antisipasi rencana pembatasan usia atlet pada PON 2020 di Papua. “Harus kita coba mulai sekarang, karena saat ini sudah banyak pegulat andalan Kaltim yang berusia di atas 30 tahun,” kata Buyamin.

Dengan turunnya beberapa pegulat baru yang memperkuat tim Kaltim, Buyamin tidak berani memasang target juara umum pada kejurnas mendatang. Apalagi, kejurnas tahun ini juga akan diikuti pegulat dari sejumlah negara lain, seperti Vietnam, Thailand, dan beberapa negara Asia. Kejurnas digarap oleh PB PGSI sebagai ajang evaluasi untuk timnas Asian Games 2018.

Buyamin menyebutkan beberapa atlet muda dan wajah baru yang akan tampil di kelas senior, yakni Anissa (bebas putri), Anggi Anggara, Anggi Anugrah, dan Sudirman (ketiganya kelas bebas putra). Ada pula beberapa pegulat wajah lama yang meraih medali emas PON 2016, seperti Eko Rony dan Dewi Ulfah.  “Sasaran kami hanya ingin menambah jam terbang untuk atlet muda, sekaligus bahan evaluasi. Atlet muda semua main di gaya bebas, sedangkan yang gaya grego itu semua atlet senior,” tambah Buyamin. 

Secara keseluruhan, PGSI Kaltim menyiapkan sebanyak 26 pegulat untuk kejurnas, dengan komposisi pegulat senior dan junior.

Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya saat melepas keberangkatan para pegulat akhir pekan lalu mengingatkan untuk belajar dari kegagalan di PON 2016, yang saat itu Kaltim yang menargetkan 16 medali emas tetapi hanya mampu membawa pulang 6 emas, 3 perak, dan 8 perunggu.  

Zuhdi berharap kegagalan itu bisa menjadi titik balik pembuktian para pegulat Kaltim di kejurnas nanti, mengingat Kaltim pernah disegani di tingkat nasional.  “Ini titik awal untuk memulai, setelah PON 2016 kemarin kan tidak ada kejurnas lagi. Insya Allah bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Harapan kita, pegulat Kaltim bisa sukses lagi,” ucap Zuhdi. 

Sekretaris Umum PGSI Kaltim Sumarlani menambahkan, kejuaraan ini merupakan kejurnas pertama setelah PON 2016 dan sekaligus uji coba dan seleksi atlet menuju Asian Games 2018.  “Kejurnas ini `test event` Asian Games. Kita berangkat besok (21/10) pesawat jam 13.10 Wita. Kita berangkatkan 26 atlet, masing-masing sembilan putra gaya Grigo, sembilan putra gaya bebas, dan delapan putra,” kata Sumarlani. (ant)

Pegulat Muda untuk Regenerasi

Senin, 23/10/2017

TANPA TARGET: Pegulat senior dan junior Kaltim sebelum berangkat ke kejurnas di Jakarta dilepas KONI Kaltim akhir pekan lalu. (FOTO: NANCY/KK)

Berita Terkait


Pegulat Muda untuk Regenerasi

TANPA TARGET: Pegulat senior dan junior Kaltim sebelum berangkat ke kejurnas di Jakarta dilepas KONI Kaltim akhir pekan lalu. (FOTO: NANCY/KK)

SAMARINDA - Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) Kaltim mengirim pegulat muda pada kejuaraan nasional gulat di Jakarta yang berlangsung sejak Minggu (22/10) kemarin hingga Jumat (28/10) nanti.

Pelatih tim gulat Kaltim Buyamin menjelaskan,  keikutsertaan pegulat muda sebagai upaya regenerasi atlet, sekaligus untuk antisipasi rencana pembatasan usia atlet pada PON 2020 di Papua. “Harus kita coba mulai sekarang, karena saat ini sudah banyak pegulat andalan Kaltim yang berusia di atas 30 tahun,” kata Buyamin.

Dengan turunnya beberapa pegulat baru yang memperkuat tim Kaltim, Buyamin tidak berani memasang target juara umum pada kejurnas mendatang. Apalagi, kejurnas tahun ini juga akan diikuti pegulat dari sejumlah negara lain, seperti Vietnam, Thailand, dan beberapa negara Asia. Kejurnas digarap oleh PB PGSI sebagai ajang evaluasi untuk timnas Asian Games 2018.

Buyamin menyebutkan beberapa atlet muda dan wajah baru yang akan tampil di kelas senior, yakni Anissa (bebas putri), Anggi Anggara, Anggi Anugrah, dan Sudirman (ketiganya kelas bebas putra). Ada pula beberapa pegulat wajah lama yang meraih medali emas PON 2016, seperti Eko Rony dan Dewi Ulfah.  “Sasaran kami hanya ingin menambah jam terbang untuk atlet muda, sekaligus bahan evaluasi. Atlet muda semua main di gaya bebas, sedangkan yang gaya grego itu semua atlet senior,” tambah Buyamin. 

Secara keseluruhan, PGSI Kaltim menyiapkan sebanyak 26 pegulat untuk kejurnas, dengan komposisi pegulat senior dan junior.

Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya saat melepas keberangkatan para pegulat akhir pekan lalu mengingatkan untuk belajar dari kegagalan di PON 2016, yang saat itu Kaltim yang menargetkan 16 medali emas tetapi hanya mampu membawa pulang 6 emas, 3 perak, dan 8 perunggu.  

Zuhdi berharap kegagalan itu bisa menjadi titik balik pembuktian para pegulat Kaltim di kejurnas nanti, mengingat Kaltim pernah disegani di tingkat nasional.  “Ini titik awal untuk memulai, setelah PON 2016 kemarin kan tidak ada kejurnas lagi. Insya Allah bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Harapan kita, pegulat Kaltim bisa sukses lagi,” ucap Zuhdi. 

Sekretaris Umum PGSI Kaltim Sumarlani menambahkan, kejuaraan ini merupakan kejurnas pertama setelah PON 2016 dan sekaligus uji coba dan seleksi atlet menuju Asian Games 2018.  “Kejurnas ini `test event` Asian Games. Kita berangkat besok (21/10) pesawat jam 13.10 Wita. Kita berangkatkan 26 atlet, masing-masing sembilan putra gaya Grigo, sembilan putra gaya bebas, dan delapan putra,” kata Sumarlani. (ant)

 

Berita Terkait

Oleksandr Usyk Juara Tinju Sejati Kelas Berat, Tyson Fury Bertubi-tubi Kena Bogem

Borneo FC Jamu Madura United di Stadion Batakan Nanti Malam, Persib Menunggu di Final

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.