Jumat, 20/10/2017

Jangan Sampai Bekerja Lamban

Jumat, 20/10/2017

HARUS SESUAI KEMAMPUAN: Cabang olahraga panahan, berharap birokrasi untuk menyusun program tak dipersulit.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Jangan Sampai Bekerja Lamban

Jumat, 20/10/2017

logo

HARUS SESUAI KEMAMPUAN: Cabang olahraga panahan, berharap birokrasi untuk menyusun program tak dipersulit.

SEMENTARA itu, pengurus besar/pusat cabang olahraga optimistis keputusan pemerintah untuk memperpendek birokrasi bakal meningkatkan prestasi olahraga. Mereka minta bukti, bukan sekadar janji. 

Peraturan Presiden (perpres) tentang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai pengganti Perpres Program Indonesia Emas (Prima) tinggal menunggu teken Presiden Joko Widodo. Dalam draf itu disebutkan salah satunya tentang hirarki administrasi olahraga bakal lebih sederhana, dari Kemenpora langsung kepada pengurus besar/pusat cabang olahraga. 

Manajer pelatnas panahan, Fredy Rosandi, optimistis dengan adanya Perpres tentang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai pengganti Perpres Program Indonesia Emas (Prima). Menurutnya langkah itu membuat PB makin mudah menyusun try out. Namun, dia masih menyimpan kekhawatiran Kemenpora bekerja lamban. 

“Sejauh ini, kami dari panahan ketika mengajukan program seperti uji coba atau training camp dari Satlak Prima sih seminggu beres. Kami mengajukan, evaluasi, sama sidang, kemudian diserahkan ke Kemenpora. Nah biasanya di Kemenpora tuh (yang lama),” dia mengeluhkan. 

Fredy mengusulkan agar Kemenpora memiliki personel yang memahami cabang olahraga prestasi. Menurutnya, itu bisa mencegah proposal abal-abal dan mempersingkat waktu verifikasi.  “Misalnya, panahan ada orang panahan, badminton, dan mereka yang menguasai di Kemenpora. Untuk bantu mengevaluasi tapi dibantu oleh orang Kemenporanya. Jadi prosesnya dipercepat,” dia menambahkan. 

Mantan manajer pelatnas angkat besi, Alamsyah Wijaya, berharap pemotongan birokrasi anggaran dari Kemenpora langsung ke PB akan membuat try out dan pemenuhan akomodasi lebih lancar. Namun, dia mengingatkan agar PB memahami mekanisme dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Kami apresiasi keputusan pemerintah terkait anggaran yang langsung diberikan kepada pemerintah. Tetapi akan ada laporan standar APBN dan itu tidak semua PB mengerti, jadi perlu ada perbantuan administrasinya. Kalau masalah KONI saya rasa orang yang bisa berdiskusi kan. Yang penting komunikasi. Kalau komunikasinya arogan sih susah,” kata Alamsyah.  (dts)

Jangan Sampai Bekerja Lamban

Jumat, 20/10/2017

HARUS SESUAI KEMAMPUAN: Cabang olahraga panahan, berharap birokrasi untuk menyusun program tak dipersulit.

Berita Terkait


Jangan Sampai Bekerja Lamban

HARUS SESUAI KEMAMPUAN: Cabang olahraga panahan, berharap birokrasi untuk menyusun program tak dipersulit.

SEMENTARA itu, pengurus besar/pusat cabang olahraga optimistis keputusan pemerintah untuk memperpendek birokrasi bakal meningkatkan prestasi olahraga. Mereka minta bukti, bukan sekadar janji. 

Peraturan Presiden (perpres) tentang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai pengganti Perpres Program Indonesia Emas (Prima) tinggal menunggu teken Presiden Joko Widodo. Dalam draf itu disebutkan salah satunya tentang hirarki administrasi olahraga bakal lebih sederhana, dari Kemenpora langsung kepada pengurus besar/pusat cabang olahraga. 

Manajer pelatnas panahan, Fredy Rosandi, optimistis dengan adanya Perpres tentang Peningkatan Prestasi Olahraga sebagai pengganti Perpres Program Indonesia Emas (Prima). Menurutnya langkah itu membuat PB makin mudah menyusun try out. Namun, dia masih menyimpan kekhawatiran Kemenpora bekerja lamban. 

“Sejauh ini, kami dari panahan ketika mengajukan program seperti uji coba atau training camp dari Satlak Prima sih seminggu beres. Kami mengajukan, evaluasi, sama sidang, kemudian diserahkan ke Kemenpora. Nah biasanya di Kemenpora tuh (yang lama),” dia mengeluhkan. 

Fredy mengusulkan agar Kemenpora memiliki personel yang memahami cabang olahraga prestasi. Menurutnya, itu bisa mencegah proposal abal-abal dan mempersingkat waktu verifikasi.  “Misalnya, panahan ada orang panahan, badminton, dan mereka yang menguasai di Kemenpora. Untuk bantu mengevaluasi tapi dibantu oleh orang Kemenporanya. Jadi prosesnya dipercepat,” dia menambahkan. 

Mantan manajer pelatnas angkat besi, Alamsyah Wijaya, berharap pemotongan birokrasi anggaran dari Kemenpora langsung ke PB akan membuat try out dan pemenuhan akomodasi lebih lancar. Namun, dia mengingatkan agar PB memahami mekanisme dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Kami apresiasi keputusan pemerintah terkait anggaran yang langsung diberikan kepada pemerintah. Tetapi akan ada laporan standar APBN dan itu tidak semua PB mengerti, jadi perlu ada perbantuan administrasinya. Kalau masalah KONI saya rasa orang yang bisa berdiskusi kan. Yang penting komunikasi. Kalau komunikasinya arogan sih susah,” kata Alamsyah.  (dts)

 

Berita Terkait

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Pebulutangkis dari PB Arjuna Kukar Dua Kali Juara Pada Dua Kejuaraan Bulutangkis Regional Kaltim

Dihajar Crystal Palace, Peluang Manchester United Bermain di Eropa Sangat Berat

Kena Bola Diwajah, Mantan Pemain Arsenal Pingsan di Lapangan

Juara Grand Prix F1 di Miami, Lando Norris: Sudah Waktunya Ya

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.