Jumat, 22/09/2017

Taekwondoin Muda Minim Mental Tanding

Jumat, 22/09/2017

HARUS DIBENAHI: Andai mental bertanding lebih bagus, bukan tak mungkin Ni Made Ria Dina (kiri) bisa mempersembahkan medali emas dari ajang Popnas yang berlangsung di Semarang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Taekwondoin Muda Minim Mental Tanding

Jumat, 22/09/2017

logo

HARUS DIBENAHI: Andai mental bertanding lebih bagus, bukan tak mungkin Ni Made Ria Dina (kiri) bisa mempersembahkan medali emas dari ajang Popnas yang berlangsung di Semarang.

SAMARINDA – Atlet-atlet muda taekwondo Kaltim harus mendapat jam terbang dan pengalaman bertanding yang lebih banyak untuk mengatasi masalah utama mereka, mental. Hal ini jadi tugas bagi Pengprov Taekwondoin Indonesia (TI) Kaltim untuk membenahi dan menurut Kepala Bidang Pembinaan Prestasi TI Kaltim Agus Sujito, penampilan taekwondoin muda Benua Etam di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV/2017 di Semarang, Jawa Tengah, menunjukkan perlunya pembenahan tersebut.

“Masih banyak yang harus dibenahi oleh atlet muda Kaltim karena mereka juga belum sepenuhnya beradaptasi dengan peraturan pertandingan terbaru. Jujur saja atlet  Kaltim banyak kehilangan poin akibat kesalahan sendiri saat bertanding di Popnas ini jadi tugas kami memperbaikinya,” sebut Agus.

Mantan taekwondoin Kaltim ini  mengungkapkan faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap performa atletnya yaitu mental, karena hampir semua atlet Kaltim yang turun di Popnas kali ini masih minim jam terbang sehingga canggung saat beraksi di atas matras, , padahal kalau dilihat dari skil mereka sudah mampu bersaing. “Mental atlet juga menjadi perhatian serius kami karena mereka yang ikut Popnas minim jam terbang di ajang nasional,” sebtnya.

Di Popnas yang berakhir kemarin, taekwondo hanya mendapatkan satu medali emas, satu perak dan tiga medali perunggu.  Medali emas disumbangkan Saskia Ayu Maharani pada kategori U-59 kg putri, perak Ni Made Ria Dina U-52 kg sedangkan 3 perunggu masing-masing Samsuriati U-49 kg, Satriyo Sakti W U-63 kg dan Herman Pandu U-73 kg.

Hasil ini membuat Kaltim di cabang olahraga taekwondo menempati posisi 4 di bawah Jawa Barat yang meraih 8 emas, 5 perak dan 4 perunggu, Jawa Tengah (6 emas, 3 perak, 2 perunggu) dan posisi ketiga DKI Jakarta (3 emas, 3 perak, 3 perunggu)

Selanjutnya TI Kaltim mempersiapkan atlet mereka menuju PON Remaja II tahun 2018 mendatang.  “Peta kekuatan di Popnas itu sebagian besar pastinya yang nanti akan turun di PON Remaja, makanya persiapan harus dilakukan dari sekarang karena waktu tinggal setahun saja,” ucap Agus.  (rgn)

Taekwondoin Muda Minim Mental Tanding

Jumat, 22/09/2017

HARUS DIBENAHI: Andai mental bertanding lebih bagus, bukan tak mungkin Ni Made Ria Dina (kiri) bisa mempersembahkan medali emas dari ajang Popnas yang berlangsung di Semarang.

Berita Terkait


Taekwondoin Muda Minim Mental Tanding

HARUS DIBENAHI: Andai mental bertanding lebih bagus, bukan tak mungkin Ni Made Ria Dina (kiri) bisa mempersembahkan medali emas dari ajang Popnas yang berlangsung di Semarang.

SAMARINDA – Atlet-atlet muda taekwondo Kaltim harus mendapat jam terbang dan pengalaman bertanding yang lebih banyak untuk mengatasi masalah utama mereka, mental. Hal ini jadi tugas bagi Pengprov Taekwondoin Indonesia (TI) Kaltim untuk membenahi dan menurut Kepala Bidang Pembinaan Prestasi TI Kaltim Agus Sujito, penampilan taekwondoin muda Benua Etam di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV/2017 di Semarang, Jawa Tengah, menunjukkan perlunya pembenahan tersebut.

“Masih banyak yang harus dibenahi oleh atlet muda Kaltim karena mereka juga belum sepenuhnya beradaptasi dengan peraturan pertandingan terbaru. Jujur saja atlet  Kaltim banyak kehilangan poin akibat kesalahan sendiri saat bertanding di Popnas ini jadi tugas kami memperbaikinya,” sebut Agus.

Mantan taekwondoin Kaltim ini  mengungkapkan faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap performa atletnya yaitu mental, karena hampir semua atlet Kaltim yang turun di Popnas kali ini masih minim jam terbang sehingga canggung saat beraksi di atas matras, , padahal kalau dilihat dari skil mereka sudah mampu bersaing. “Mental atlet juga menjadi perhatian serius kami karena mereka yang ikut Popnas minim jam terbang di ajang nasional,” sebtnya.

Di Popnas yang berakhir kemarin, taekwondo hanya mendapatkan satu medali emas, satu perak dan tiga medali perunggu.  Medali emas disumbangkan Saskia Ayu Maharani pada kategori U-59 kg putri, perak Ni Made Ria Dina U-52 kg sedangkan 3 perunggu masing-masing Samsuriati U-49 kg, Satriyo Sakti W U-63 kg dan Herman Pandu U-73 kg.

Hasil ini membuat Kaltim di cabang olahraga taekwondo menempati posisi 4 di bawah Jawa Barat yang meraih 8 emas, 5 perak dan 4 perunggu, Jawa Tengah (6 emas, 3 perak, 2 perunggu) dan posisi ketiga DKI Jakarta (3 emas, 3 perak, 3 perunggu)

Selanjutnya TI Kaltim mempersiapkan atlet mereka menuju PON Remaja II tahun 2018 mendatang.  “Peta kekuatan di Popnas itu sebagian besar pastinya yang nanti akan turun di PON Remaja, makanya persiapan harus dilakukan dari sekarang karena waktu tinggal setahun saja,” ucap Agus.  (rgn)

 

Berita Terkait

Oleksandr Usyk Juara Tinju Sejati Kelas Berat, Tyson Fury Bertubi-tubi Kena Bogem

Borneo FC Jamu Madura United di Stadion Batakan Nanti Malam, Persib Menunggu di Final

Hindari Hasil Imbang Apalagi Kalah, Borneo FC Siap Revans Hadapi Madura United Besok Malam di Batakan

Manchester United Menang di Old Trafford, Rasmus Hojlund Cetak Gol Lagi Setelah 10 Pertandingan

Borneo FC Yakin Balas Kekalahan dari Madura United di Leg Kedua

Abdul Rahman Agus Pimpin Pabersi Kaltim, KONI Minta Jaga Posisi untuk Tetap jadi Cabang Olahraga Andalan

LeKOP Optimistis Kaltim Bisa Tembus 5 Besar di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara

Championship Series: Borneo FC Kekuatan Penuh Saat Dijamu Madura United Nanti Malam

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.