SAMARINDA – Cabang olahraga layar adalah salah satu cabor yang diandalkan Benua Etam, hal ini terbukti pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 lalu di Jawa Barat, mereka berhasil mempersembahkan 4 medali emas di kelas-kelas andalan mereka. Untuk itu, Pengprov Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) pasca PON lalu mereka mulai menyusun program pembinaan jangka panjang demi mempertahankan prestasi yang telah dicapainya.

Ketua Pengprov Porlasi Kaltim, Teddy Abay mengatakan untuk saat ini alet-atlet layar Benua Etam terus diberikan progrma pembinaan jangka panjang dalam persiapan menuju PON XX 2020 akan datang di Papua. Dan saat ini empat pelayar Benua Etam yaitu Riski Rahmadani dan Nugie Triwira kelas INT 470 Men dan Farah Asima/Nur Fatin Syafika di kelas INT 420 women tengah menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Jakarta persipan SEA Games 2017 nanti di Malaysia.

“Saat ini atlet andalan kami Farah dan Fika sedang menjalani try out dengan mengikuti Kejuraan Eropah di Athena, Yunani untuk mengukur kemampuan mereka sebelum nantinya berlaga di SEA Games. Paling tidak dengan uji coba ini mereka bisa tampil lebih pede dan maksimal saat bertanding nantinya,” ungkapnya.

Teddy menambahkan karena kelas INT 420 Women salah satu kelas yang diandalkan dan pada PON Jabar lalu mempersembahkan medali emas, sehingga untuk lebih meningkatkan prestasi tersebut dia ajang internasional khususnya pihaknya memberikan jam terbang atau try out.

“Kans Farah dan Fika ini sangat besar, makanya mereka benar-benar kami berikan program latihan persiapan untuk menghadapi SEA Games nanti dan try out ke Athena salah satu program yang diberikan. Apalagi mereka juga masih sangat muda, sehingga memang perlu perbanyak pengalaman jam tanding walaupun ini bukan pertama kali mereka mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional,” bebernya.

Lebih lanjut dijelaskannya, untuk itu Pengprov Porlasi demi kemajuan prestasi cabang olahraga layar di Kaltim, pembinaan atlet terus dilakukan secara rutin untuk mencetak atlet-atlet unggulan Benua Etam, tanpa harus membeli atlet. Karena diakuinya potensi atletnya sangat besar, hanya tinggal bagaimana pola pembinaan yang diberikan.

“Program pembinaan atlet terus kami berikan secara rutin kepada atlet-atlet khususnya yang junior, karena yang namanya pembinaan itu harus berjenjang dan berkesinambungan tidak bisa instan. Sehingga, kami persiapkan dari sekarang,” pungkasnya. (rgn)