Kamis, 09/04/2020
Kamis, 09/04/2020
(Ilustrasi: net)
Kamis, 09/04/2020
(Ilustrasi: net)
KORAN KALTIM.COM - Dunia musik Indonesia berduka dengan meninggalnya penyanyi Glenn Fredly. Penyanyi kelahiran Ambon bernama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo ini menghembuskan napas terakhir karena mengidap penyakit meningitis Rabu (8/4/2020) malam kemarin.
Meningitis penyakit yang kurang akrab di telinga beberapa orang, apalagi awam. Jadi apa sebenarnya meningitis yang seakan larut dalam wabah Virus Corona Covid-19 ini? Armand Maulana, penyanyi dari band Gigi pun membenarkan Glenn Fredly sudah lama mengidap meningitis. "Sudah lama punya penyakit ini, kemarin harusnya opname. Terus karena keadaan rumah sakit lagi chaos karena covid (COVID-19, -red), ya dibawa ke rumah. Nah, mungkin di rumah alat dan penanganan kurang memadai," kata Armand Maulana.
Dikutip dari Life Script, Sally Schoessler, R.N. menjelaskan sejumlah hal tentang meningitis, penyakit yang disebut diidap Glenn Fredly. Dari kesulitan diagnosis, dan cepatnya perkembangan penyakit itu. Wanita itu ikut serta dalam kampanye kesadaran "Voice of Meningitis" di AS.
“Meningitis adalah infeksi bakteri yang sangat jarang tapi serius. Infeksi itu bisa merenggut nyawa seorang remaja yang tadinya sehat-sehat saja dalam waktu kurang dari 24 jam.” papar direktur pendidikan untuk National Association of School Nurses di kota Silver Spring, Maryland itu,
Gejala meningitis bisa juga ringan seperti influenza. Dalam beberapa jam atau hari, gejala bisa memburuk. Beberapa gejala yang bisa dikenali antara lain:
• Mendadak demam tinggi
• Leher kaku
• Nyeri kepala hebat dan tidak wajar
• Sakit kepala disertai mual muntah
• Pusing dan susah konsentrasi
• Kejang
• Mengantuk dan susah bangun
• Sensitif terhadap cahaya
• Tidak nafsu makan dan tidak haus
• Ruam kulit pada meningitis akibat infeksi meningococcus.
Meningitis adalah keadaan ketika meninges, yaitu jaringan di antara otak dan syaraf tulang belakang membengkak dan terkena infeksi. Muncul juga bakteremia, yang adalah infeksi parah dalam darah, dan juga pneumonia.
Infeksi ini menjadi semakin parah dengan cepat dan sukar mendapat diagnosis karena terlihat seperti flu. Gejalanya antara lain demam, pusing, ngilu persendian, dan leher yang kaku. Mereka yang bertahan hidup menderita dampak jangka panjang akibat penyakit ini.
Dampak sampingannya antara lain:
1. Amputasi lengan, kaki, jari, atau jempol
2. Kerusakan neurologis
3. Ketulian
4. Kerusakan ginjal. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.