Jumat, 22/05/2020
Jumat, 22/05/2020
Ilustrasi Hujan ( Foto: Freepik)
Jumat, 22/05/2020
Ilustrasi Hujan ( Foto: Freepik)
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Hujan lebat yang mengguyur Kota Samarinda sejak Jumat (22/05/2020) dinihari tadi menimbulkan genangan di beberapa titik rawan banjir. Hujan dengan intensitas serupa, diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Juni mendatang.
Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Samarinda Riza Alfian Noor, mengatakan, pihaknya memperkirakan hujan juga akan terjadi pada periode 23 hingga 25 Mei ini.
Artinya, kemungkinan besar Samarinda akan diguyur hujan, saat Hari Raya Idulfitri atau Lebaran nanti. "Kami prediksi musim kemarau paling cepat akhir bulan Juni. Itu daerah Kaltim bagian utara, untuk Samarinda diprediksi di akhir bulan Juli baru masuk kemarau. Artinya masih harus tetap waspada," ujar Riza, dikonfirmasi melalui sambungan telepon pagi tadi
Masih tingginya curah hujan karena pola karakteristik pada masa transisi menimbulkan anomali cuaca. Dimana dalam periode yang relatif pendek, cuaca berubah.
"Kadang panas, kadang hujan, dan curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Jadi, 23, 24 dan 24 Mei masih diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas tinggi," paparnya.
Apalagi saat ini sedang terjadi fenomena angin yang disebut tropycal syclhon mangga. Yakni fenomena depresi di permukaan laut, yang menyebabkan angin menjadi lebih kencang yang menyebabkan pola angin menjadi berubah-ubah.
Selain itu, fenomena ini akan meningkatkan pertumbuhan awan pembentuk hujan, di wilayah Indonesia, khususnya Kaltim dan sekitarnya.
"Ya walaupun agak jauh di sebelah barat Indonesia, tapi dampak (tropycal syclhon mangga) ini akan sedikit mempengaruhi pola angin yang ada di Kaltim,"ucapnya.
Dengan prediksi hujan, serta anomali cuaca tersebut Riza mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pasalnya, hal ini berpotensi menimbulkan genangan bahkan banjir di wilayah Samarinda.
"Imbauan pemerintah untuk lebaran di rumah saja itu pas. Betul itu. Kita banyak-banyak di rumah, karena ada perubahan transisi cuaca yang signifikan," pungkas Riza. [*]
Penulis : Rusdi
Editor Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.