BALIKPAPAN - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota yang digelar di aula Balaikota Balikpapan, Senin (5/3) pagi diwarnai kekecewaan anggota DPRD Balikpapan. Dalam rapat pembahasan pembahasan yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dengan dihadiri oleh Lurah dan Camat se-Balikpapan, tidak ada yang membicarakan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kekecewaan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle, yang mengaku bahwa usulan yang disampaikan oleh para Lurah dan Camat, kontradiktif dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan 2016-2021.

“Saat dipresentasikan dari timur ke barat rata-rata sektor pembangunan Kami tanyakan mana sektor ekonomi kreatif dan pariwisata? Saya tanyakan coba disosialisasikan kepada RT, jangan semuanya pembangunan. Namun ada potensi daerah setempat yang perlu digali. Sementara ini tidak ada,” cetusnya.

Menurutnya dalam visi misi RPJMD Kota Balikpapan, bahwa ada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang perlu menjadi unggulan.

“Seharusnya mengembangkan sektor pariwisata. Bukan se­mata rencana jangka panjang pem­bangunan, Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu ada di daerah yang butuh pengembangan bukan semata- mata pembangunan tidak, dan tidak ada namanya ekonomi kreatif,” kesalnya.

Menurutnya usulan yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan seharusnya berbanding lurus dengan Visi Misi RPJMD. 

“Agar berbanding lurus dengan visi misi Pemkot balikpapan. 

Musrenbang Kota memang akan dipilah. Khususnya skala prioritas tidak mungkin semua diakomodir,” tuturnya.

“Saya mengatakan bahwa ini bukan kritik. Kami berikan masukan terkait ekonomi kreatif karena ini tag line Pemkot. Akan tetapi faktanya tidak ada,” tandasnya. (yud)