Jumat, 26/04/2024
Jumat, 26/04/2024
(freepik)
Jumat, 26/04/2024
(freepik)
Penulis : David Purba
KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Ramainya pembahasan terkait dugaan pungutan liar (pungli) dalam pengurusan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang terjadi di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat mendapat bantahan dari pihak kecamatan setempat.
Camat Samboja Barat Burhanuddin menegaskan, meski secara administrasi dalam pengurusan PTSL tak melibatkan langsung pihak kecamatan, mereka memiliki tanggujawab untuk meluruskan isu yang belakangan kian ramai dibicarakan warga Samboja Barat.
"Tidak benar itu isu pungli dalam program PTSL. Semua pembiayaan mengacu pada SKB (Surat Keputusan Bersama) 3 Menteri dengan biaya Rp250 Ribu," tegas Burhanuddin kepada Korankaltim.com Jumat (26/4/2024) pagi tadi.
Program PTSL yang berjalan di Samboja merupakan program yang telah dinantikan masyarakat selama beberapa tahun belakangan sebelum adanya penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Dengan adanya program PTSL membuat status kepemilikan lahan warga menjadi jelas. "Jadi warga ini punya legalitas yang jelas terhadap tanahnya. Sehingga ketika nanti ada rencana pembangunan IKN, warga tak lagi khawatir akan penggusuran karena telah memiliki legalitas atas hak kepemilikan lahannya," paparnya.
Burhanuddin mengaku kahwatir isu pungli akan berdampak pada dihentikannya program PTSL. "Jangan sampa karena isu-isu liar ini justru malah menghentikan program PTSL yang ujungnya akan merugikan masyarakat," harapnya.
Untuk itu Burhan pun meminta kepada masyarakat terutama para pegiat media sosial agar lebih bijak lagi dalam memposting pemberitaan. Burhan ingin informasi yang dikutip dari sebuah pemberitaan disajikan secara utuh bukan sepotong-potong.
Terpisah, Warga Kecamatan Samboja Heri Estaman mengaku program PTSL yang tengah berjalan saat ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan alas hak kepemilikan lahannya. "Justru kami warga sangat terbantu dengan program ini. Malah nanti kami kahwatir dengan isu pungli ini berdampak pada dihentikannya program PTSL," kata Heri.
Warga lainnya, Amran juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku telah menunggu cukup lama program PTSL berjalan kembali di Kecamatan Samboja. "Jangan sampai program ini putus. Karena kami warga sangat merasakan sekali manfaatnya," ujar Amran.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.