Jumat, 11/08/2017

Pukul Polisi, Tentara Diborgol dan Dirantai

Jumat, 11/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pukul Polisi, Tentara Diborgol dan Dirantai

Jumat, 11/08/2017

JAKARTA – WS, anggota Komando Resor Militer Pekanbaru dibawa ke Detasemen Polisi Militer Pekanbaru usai membentak dan memukul anggota satuan lalu lintas. Ia ditahan untuk menjalani pemeriksaan internal.

“Yang bersangkutan saat ini ditahan untuk proses penyelidikan,” ujar Kepala Penerangan Kodam Bukit Barisan Kolonel Edi Hartono, Jumat (11/8).

WS dimasukkan ke salah satu ruang tahanan. Edi membenarkan saat Kompas.com mengkonfirmasi foto WS yang nampak diborgol tangannya dan dirantai kakinya. “Karena ada gangguan kejiwaannya, tentunya sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban berikutnya,” kata Edi.

Menurut Edi, WS bertindak seperti itu karena mengalami gangguan kejiwaan. WS pernah menjalani pemeriksaan di rumah sakit militer. Hasilnya menyebutkan bahwa WS mengidap skizofrenia. Setelah itu, WS menjalani pengobatan instensif dan sudah kembali bekerja. Namun, belakangan, penyakitnya kambuh.

“Dalam seminggu ini yang bersangkutan seperti orang bingung, ke sana kemari enggak jelas apa yang dikerjakan,” kata Edi.

Kondisi kejiwaan WS tak lantas menghapus sanksi terhadapnya. Edi memastikan WS akan dihukum setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik internal. “Secara medis kita periksa, secara hukum berlanjut dan diberikan hukuman,” kata Edi.

Sebelumnya, viral video yang menampilkan pria berseragam TNI membentak anggota polantas yang juga sedang mengendarai motor.

Tidak jelas apa yang dikatakan anggota TNI itu, namun nada suaranya tinggi. Sementara, anggota polisi terlihat berbicara dengan tenang.

WS, anggota TNI tersebut, kemudian menghampiri anggota polisi lebih dekat dan memukul bagian belakang helmnya.

Anggota polisi bernama Yoga itu langsung turun dari motornya dan masih mencoba berbicara dengan tenang.

Sambil masih terbalut emosi, WS naik ke motornya dan meninggalkan lokasi. Yoga juga menjalankan motornya kembali.

Tak lama berselang, WS berhenti lagi dan turun dari motornya. Ia kembali memarahi Yoga yang berada di belakangnya. Kemudian anggota polisi lain datang dan merangkul WS untuk menenangkannya. (kcm) 

    

Pukul Polisi, Tentara Diborgol dan Dirantai

Jumat, 11/08/2017

Berita Terkait


Pukul Polisi, Tentara Diborgol dan Dirantai

JAKARTA – WS, anggota Komando Resor Militer Pekanbaru dibawa ke Detasemen Polisi Militer Pekanbaru usai membentak dan memukul anggota satuan lalu lintas. Ia ditahan untuk menjalani pemeriksaan internal.

“Yang bersangkutan saat ini ditahan untuk proses penyelidikan,” ujar Kepala Penerangan Kodam Bukit Barisan Kolonel Edi Hartono, Jumat (11/8).

WS dimasukkan ke salah satu ruang tahanan. Edi membenarkan saat Kompas.com mengkonfirmasi foto WS yang nampak diborgol tangannya dan dirantai kakinya. “Karena ada gangguan kejiwaannya, tentunya sebagai langkah antisipasi agar tidak ada korban berikutnya,” kata Edi.

Menurut Edi, WS bertindak seperti itu karena mengalami gangguan kejiwaan. WS pernah menjalani pemeriksaan di rumah sakit militer. Hasilnya menyebutkan bahwa WS mengidap skizofrenia. Setelah itu, WS menjalani pengobatan instensif dan sudah kembali bekerja. Namun, belakangan, penyakitnya kambuh.

“Dalam seminggu ini yang bersangkutan seperti orang bingung, ke sana kemari enggak jelas apa yang dikerjakan,” kata Edi.

Kondisi kejiwaan WS tak lantas menghapus sanksi terhadapnya. Edi memastikan WS akan dihukum setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik internal. “Secara medis kita periksa, secara hukum berlanjut dan diberikan hukuman,” kata Edi.

Sebelumnya, viral video yang menampilkan pria berseragam TNI membentak anggota polantas yang juga sedang mengendarai motor.

Tidak jelas apa yang dikatakan anggota TNI itu, namun nada suaranya tinggi. Sementara, anggota polisi terlihat berbicara dengan tenang.

WS, anggota TNI tersebut, kemudian menghampiri anggota polisi lebih dekat dan memukul bagian belakang helmnya.

Anggota polisi bernama Yoga itu langsung turun dari motornya dan masih mencoba berbicara dengan tenang.

Sambil masih terbalut emosi, WS naik ke motornya dan meninggalkan lokasi. Yoga juga menjalankan motornya kembali.

Tak lama berselang, WS berhenti lagi dan turun dari motornya. Ia kembali memarahi Yoga yang berada di belakangnya. Kemudian anggota polisi lain datang dan merangkul WS untuk menenangkannya. (kcm) 

    

 

Berita Terkait

Singgung Program Merdeka Belajar di Hardiknas, Pj Gubernur Kaltim: Tidak Usah Lagi Ganti Kurikulum

Kejar Target Upacara Kemerdekaan di IKN, Infrastruktur Kelistrikan Dikebut

Nasib Ribuan THL di Kukar Disorot, DPRD Minta Pemkab Tindaklanjuti karena Belum Terlaporkan di LKPj 2023

Ada Tembakan Gas Air Mata, Peringatan Hari Buruh di Balikpapan Berakhir Ricuh, Tiga Mahasiswa Mengalami Tindakan Refresif

Kesbangpol Kaltim Siapkan Anggaran di APBD Perubahan Jelang Pilkada Serentak

Terdengar Suara Benturan Keras, Remaja Tewas Usai Tabrak Truk Tangki Berhenti di Pinggir Jalan

Tahun Ini, PPDB SMA/SMK di Samarinda Akan Dibuka Mulai Juni

Dua Bangunan dan Satu Sepeda Motor di Samarinda Utara Hangus Terbakar, Termasuk Dokumen Penting Pemilik Rumah

Luka Melepuh di Mulut dan Tangan Bocah, Pasutri di Samarinda Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Menghina Sultan Kutai, Panglima Kijang Disidang Adat dan Mengaku Telah Bersalah

ASN yang Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Daerah Bakal Ditindak BKD Kaltim

Hendak ke Balikpapan, Rombongan Dispusip Berau Kecelakaan di Kelay Pagi Tadi, Lima Orang Luka-Luka

Sistem Transportasi Cerdas akan Diterapkan di IKN

Satu Rumah Warga di Balikpapan Rubuh Imbas Hujan Deras Pagi Tadi

Alasannya Cemburu, Pria di Otista Samarinda Ini Aniaya Istri Siri Hingga Diancam dengan Badik

ETLE Sudah Diberlakukan di Kutai Kartanegara, Kendaraan Dinas Hingga Pejabat Publik Sudah Ada yang Ditilang

Bagian Dalam GOR Segiri Samarinda Dinilai Mengecil, Anggaran Rp88 Miliar Dianggap Terlalu Besar

Parkiran SCP Tidak Berizin, Pansus LKPJ Langsung Gelar Sidak

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.