TENGGARONG – Foto bugil diduga pelajar di Tenggarong, Kutai Kartanegara, tersebar di media sosial, Kamis (11/1). Foto dalam bentuk screenshot itu tengah diselidiki aparat kepolisian.

Foto-foto itu memperlihatkan bagian sensitif siswi yang diduga duduk di kelas XI salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tenggarong. 

Selain foto tanpa busana, dalam foto yang beredar juga terlihat jelas wajah siswi yang diduga berinisial SR tersebut. Di salah satu foto, SR bahkan nampak manis menggunakan jilbab berwarna hijau. 

Di foto lain, juga terlihat percapakan antara orang yang diduga SR dengan salah seorang temannya. SR dalam screenshot percakapan itu mengakui bahwa foto yang beredar adalah dirinya. 

Beredarnya foto tak senonoh itu rupanya telah terendus aparat kepolisian. Polisi kini tengah mendalami kasus ini. 

“Ini saya lagi koordinasi dengan teman-teman yang lain soal foto bugil itu,” kata Kasat Reskrim AKP Yuliansyah Polres Kukar didampingi Kanit PPA, AIPTU Irma saat dikonfirmasi Koran Kaltim, kemarin malam.

Selain menyelidiki identitas pelaku di foto tak pantas itu, polisi juga  memburu penyebar foto tersebut. 

“Nanti kami dalami lebih dahulu latar belakangnya. Tapi sampai sekarang belum ada (laporan),” bebernya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Hifsi G Fahrannas mengaku kaget mendengar kabar beredarnya foto salah satu siswi di Tenggarong itu. 

“Saya baru dengar kabar ini. Saya prihatin karena ini bagian dari mencoreng dunia pendidikan,” kata Hifsi saat dihubungi Koran Kaltim.

Menurut Hifsi, meski kewenangan SMA/SMK sudah diambil alih Disdikbud Kaltim, pihaknya tetap saja akan menelusuri kasus ini. 

“Ini juga menjadi urusan Disdikbud kabupaten karena kejadiannya juga di Kukar. Pelakunya siswi sekolah di Kukar. Ini akan kita tindaklanjuti. Kita akan koordinasikan dengan Disdikbud Kaltim secepatnya. Informasi ini akan dibahas di tingkat internal kami,” terang Hifsi. 

Ayi Wardhana, warga Tenggarong mengaku prihatin dengan ulah pelajar saat ini. Ia berharap agar penyebar foto bugil itu segera ditangkap. “Ini meresahkan dan mencoreng dunia pendidikan Kukar,” ujar Ayi saat berbincang dengan Koran Kaltim.

Kasus seperti ini bukan kali pertama terjadi di Kukar. Pada 2012 lalu, video mesum melibatkan pelajar juga menghebohkan warga. Bahkan pelaku dalam video itu merupakan siswi SMP. 

Kasus itu juga diselidiki polisi dan berakhir di pengadilan.  Polisi menjeret pemeran pria dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Sementara pemeran wanita hanya berstatus saksi karena masih di bawah umur. (ami/ran)