Selasa, 06/03/2018

HTI Minta Hargai Perbedaan dengan Silaturahmi

Selasa, 06/03/2018

Ketua Shahab HTI Kota Balikpapan, Nazarudin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

HTI Minta Hargai Perbedaan dengan Silaturahmi

Selasa, 06/03/2018

logo

Ketua Shahab HTI Kota Balikpapan, Nazarudin

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pengurus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Balikpapan menyatakan konsisten menjaga perbedaan antar agama.

 Meskipun secara hukum oleh pemerintah, badan hukum perkumpulan (BHP) HTI sudah dibubarkan. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Shahab HTI Balikpapan, Nazarudin.

"Pemerintah selama ini mencabut BHP atau badan hukum perkumpulan bukan membubarkan HTI tapi opini yang dikembangkan kan dibubarkan, makanya kami juga tidak mengambil sikap bubar, kami tetap berjalan berdakwah hanya kita tidak secara formal karena proses hukum sedang berjalan," ungkapnya.

Nazarudin mengakui kelompok-kelompok yang kontra terhadap konsep khilafah pasti ada namun demikian dia meminta untuk bisa menghargai perbedaan tersebut.

 "Perlu menghargai perbedaan kalau memang seperti itu seharusnya pihak yang kontra bisa melakukan pembahasan bersama," katanya.

Dikatakan Nazarudin pembahasan konsep khilafah merupakan salah satu bagian tidak terpisahkan dengan Islam.

 "Ini penegasan bahwa pembicaraan khilafah merupakan salah satu pembicaraan Islam dan saya kira kalau beliau-beliau orang NU yang ngaji kitab ulama-ulama salaf, kitab yang juga dikaji di pesantren mesti ketemu artinya khilafah itu bukan sesuatu yang asing itu dari segi konsep," bebernya.

Dia menyayangkan pernyataan dari Sekretaris GP Ansor Balikpapan, M Rafi'i Abdul Gani yang menyatakan anti terhadap khilafah.

 "Jadi saya justru mempertanyakan ke NU-nya jangan-jangan tergiring oleh opini yang dikembangkan oleh sebagian oknum dari NU sendiri karena kenyataannya banyak dari kiyai NU yang juga mereka tahu betul ini bukan sesuatu yang dibawa oleh HTI bukan sesuatu yang asing, cuma HTI istilahnya menghidupkan kembali dalam konteks modern itu dari segi ajaran," jelasnya.

Dari segi sejarah lanjutnya pejuang NU merupakan ulama yang sangat mendalami Islam. "Sesungguhnya merdekanya Indonesia juga tidak lepas dari bantuan khilafah Turki Usmani. Seperti kerajaan Aceh pernah meminta bantuan ke kerajaan Turki Usmani, Malaka ketika diserang Portugis juga seperti itu juga hubungan dengan khilafatul Usmani juga sangat erat dengan kesultanan yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Dia berharap ketika ada perbedaan tentunya disikapi dengan bijaksana sehingga hubungan juga tetap terjaga dengan baik. 

"Mestinya yang dilakukan ketika ada perbedaan itu kita saling bersilaturahmi datang secara kekeluargaan personal datang ke rumah dengan penuh rasa persaudaraan mencari kebenaran," tandasnya.


Penulis: Yudi

Editor Firman Hidayat

HTI Minta Hargai Perbedaan dengan Silaturahmi

Selasa, 06/03/2018

Ketua Shahab HTI Kota Balikpapan, Nazarudin

Berita Terkait


HTI Minta Hargai Perbedaan dengan Silaturahmi

Ketua Shahab HTI Kota Balikpapan, Nazarudin

KORANKALTIM.COM, BALIKPAPAN - Pengurus Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Balikpapan menyatakan konsisten menjaga perbedaan antar agama.

 Meskipun secara hukum oleh pemerintah, badan hukum perkumpulan (BHP) HTI sudah dibubarkan. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Shahab HTI Balikpapan, Nazarudin.

"Pemerintah selama ini mencabut BHP atau badan hukum perkumpulan bukan membubarkan HTI tapi opini yang dikembangkan kan dibubarkan, makanya kami juga tidak mengambil sikap bubar, kami tetap berjalan berdakwah hanya kita tidak secara formal karena proses hukum sedang berjalan," ungkapnya.

Nazarudin mengakui kelompok-kelompok yang kontra terhadap konsep khilafah pasti ada namun demikian dia meminta untuk bisa menghargai perbedaan tersebut.

 "Perlu menghargai perbedaan kalau memang seperti itu seharusnya pihak yang kontra bisa melakukan pembahasan bersama," katanya.

Dikatakan Nazarudin pembahasan konsep khilafah merupakan salah satu bagian tidak terpisahkan dengan Islam.

 "Ini penegasan bahwa pembicaraan khilafah merupakan salah satu pembicaraan Islam dan saya kira kalau beliau-beliau orang NU yang ngaji kitab ulama-ulama salaf, kitab yang juga dikaji di pesantren mesti ketemu artinya khilafah itu bukan sesuatu yang asing itu dari segi konsep," bebernya.

Dia menyayangkan pernyataan dari Sekretaris GP Ansor Balikpapan, M Rafi'i Abdul Gani yang menyatakan anti terhadap khilafah.

 "Jadi saya justru mempertanyakan ke NU-nya jangan-jangan tergiring oleh opini yang dikembangkan oleh sebagian oknum dari NU sendiri karena kenyataannya banyak dari kiyai NU yang juga mereka tahu betul ini bukan sesuatu yang dibawa oleh HTI bukan sesuatu yang asing, cuma HTI istilahnya menghidupkan kembali dalam konteks modern itu dari segi ajaran," jelasnya.

Dari segi sejarah lanjutnya pejuang NU merupakan ulama yang sangat mendalami Islam. "Sesungguhnya merdekanya Indonesia juga tidak lepas dari bantuan khilafah Turki Usmani. Seperti kerajaan Aceh pernah meminta bantuan ke kerajaan Turki Usmani, Malaka ketika diserang Portugis juga seperti itu juga hubungan dengan khilafatul Usmani juga sangat erat dengan kesultanan yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Dia berharap ketika ada perbedaan tentunya disikapi dengan bijaksana sehingga hubungan juga tetap terjaga dengan baik. 

"Mestinya yang dilakukan ketika ada perbedaan itu kita saling bersilaturahmi datang secara kekeluargaan personal datang ke rumah dengan penuh rasa persaudaraan mencari kebenaran," tandasnya.


Penulis: Yudi

Editor Firman Hidayat

 

Berita Terkait

Libatkan 1.840 Taruna dari 7 Akademi, Latsitarda Nusantara Resmi Dibuka di Lapangan Merdeka Balikpapan

Posyandu di Jalan Cipto Mangunkusumo Tanah Grogot Bakal Dibuatkan Gedung Baru

Unggul Telak di Konferprov, Abdurrahman Amin Pimpin PWI Kaltim

Pansus Raperda Karhutla Kunjungi KLHK di Jakarta untuk Sempurnakan Regulasi

Konferprov PWI Kaltim, Intoniswan Kembali Terpilih jadi Ketua Dewan Kehormatan

SK Masyarakat Hukum Adat Diserahkan DPMPD Kaltim ke Kemendagri

Jumlah Penduduk Balikpapan Meningkat Sejak Ada IKN

Camat Samboja Barat Bantah Isu Pungli Program PTSL, Warga Mengaku Sangat Terbantu

Perumda TTBKT Lakukan Pengaliran Air Secara Terjadwal di Wilayah Kaliorang

Pria yang Dikabarkan Mabuk dan Ditemukan Meninggal di Sungai Manggar Balikpapan Diduga Dianiaya Sebelum Tenggelam

DPRD Rapat Kerja Penyusunan Rekomendasi LKPJ Bupati Kukar TA 2023

Dukung Gerakan Donasi Buku, Diarpus Bangga Dengan Tindakan Sekda Kukar

APBD yang Tepat dan Efesien jadi Stimulan untuk Petani yang Terdampak Bencana

Laka Lantas di Gunung Manggah Sungai Dama Akhir Pekan Tadi Diduga karena Mobil Malfungsi Saat Pengereman

Buktikan Keseriusan, Hamdam Kembalikan Formulir Pendaftaran di DPC Partai Demokrat PPU Didampingi Perwakilan Tim dari Empat Kecamatan

DPRD Balikpapan Bahas Tiga Agenda Penting Saat Rapat Paripurna Hari Ini

Kuras Isi Kotak Amal Masjid di Kompleks BAP, Kepergok Saat Hendak Kabur, Residivis Kembali Masuk Penjara yang Ketiga Kalinya

Ada Gangguan Daring, Perumda Tirta Taman Bontang Perpanjang Masa Pembayaran Iuran Air

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.