Rabu, 06/09/2023

Program Mesti Diluncurkan di Berau, Bupati Sri Juniarsih Berharap Bisa Sejahterakan Masyarakat

Rabu, 06/09/2023

Program Mesti yang diluncurkan Sri Juniarsih Mas bersama stake holder terkait di Ballroom Hotel Bumi Segah, Rabu (6/9/2023). (Indri/Korankaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Program Mesti Diluncurkan di Berau, Bupati Sri Juniarsih Berharap Bisa Sejahterakan Masyarakat

Rabu, 06/09/2023

logo

Program Mesti yang diluncurkan Sri Juniarsih Mas bersama stake holder terkait di Ballroom Hotel Bumi Segah, Rabu (6/9/2023). (Indri/Korankaltim)

Penulis : Indri

KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB ā€“ Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (Mesti) yang digagas Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan didukung PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) diluncurkan Pemerintah Kabupaten Berau di Ballroom Hotel Bumi Segah Rabu (6/9/2023) hari ini.

Program Mesti ini berlangsung selama tiga tahun di Kampung Pegat Batumbuk, Tabalar Muara dan Suaran, di Kabupaten Berau.

Selain peluncuran program Mesti, peserta yang hadir juga diajak berdiskusi interaktif dengan tema Solusi Berbasis Alam dalam Restorasi Mangrove dan Akuakultur Berkelanjutan untuk Ketahanan Pesisir di Berau.

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengakatan, Berau memiliki ekosistem mangrove terluas kedua di Kalimantan Timur dengan luasan mencapai kurang lebih 80 ribu hektare, yang juga menjadi habitat udang, ikan, kepiting dan sebagainya.

Selain itu, Bumi Batiwakkal juga menjadi bagian dari ekosistem segitiga karang dunia dan bentang laut Sulu Sulawesi yang mendukung sumber penghidupan masyarakat di sektor perikanan dan pariwisata.

"Saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada YKAN yang sejak lama telah mendukung pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di Berau, termasuk dalam hal pengelolaan tambak berkelanjutan melalui metode Secure yang juga menjadi komponen inti dari program Mesti ini," kata Sri Juniarsih Rabu (6/9/2023).

Bukan hal yang mudah bagi pembudidaya untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan produksi, tanpa harus membuka tambak baru yang justru dapat berdampak pada kesinambungan produksi perikanan.

Sebagai habitat udang, ikan dan kepiting, ekosistem mangrove yang sehat di Kabupaten Berau juga turut berkontribusi terhadap produksi perikanan dan pendapatan nelayan, petambak serta masyarakat pesisir Kabupaten Berau.

"Dengan terjaganya ekosistem pesisir dan laut di Berau, pada tahun 2021 lalu total produksi perikanan bahkan mencapai 25.782,39 ton," sebut Sri lagi.

Pemerintah kabupaten memiliki komitmen kuat untuk mendorong pengelolaan akuakultur berkelanjutan untuk mendukung perlindungan ekosistem mangrove sehinga akan memberikan manfaat terhadap lingkungan dan sosial-ekonomi.

"Saya berharap kemitraan ini dapat mendukung program berkelanjutan di Berau, khususnya di sektor kelautan dan perikanan yang sangat potensial untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Sri.


Editor: Aspian Nur

Program Mesti Diluncurkan di Berau, Bupati Sri Juniarsih Berharap Bisa Sejahterakan Masyarakat

Rabu, 06/09/2023

Program Mesti yang diluncurkan Sri Juniarsih Mas bersama stake holder terkait di Ballroom Hotel Bumi Segah, Rabu (6/9/2023). (Indri/Korankaltim)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.