Senin, 18/09/2017
Senin, 18/09/2017
BUNGKUS obat batuk Komix berserakan di ruas jalan Kecamatan Sandaran, Kutai Timur. Sebagian besar dari penggunanya masih usia sekolah, hingga menjadi teler. (FOTO: YULI/KK)
Senin, 18/09/2017
BUNGKUS obat batuk Komix berserakan di ruas jalan Kecamatan Sandaran, Kutai Timur. Sebagian besar dari penggunanya masih usia sekolah, hingga menjadi teler. (FOTO: YULI/KK)
SANGATTA - Warga kecamatan Sandaran, Sangatta, Kutai Timur, dibikin resah dengan dugaan penyalahgunaan obat keras dobel L dan obat batuk Komix, di kalangan remaja. Hampir setiap hari, ada saja warga yang melaporkan dugaan itu, ke kantor Camat setempat.
Camat Sandaran Tahir Pekang menerangkan, jajarannya tidak jarang mensosialisasikan kepada masyarakat terkait risiko penyalahgunaan kedua obat itu. Namun faktanya, yang terjadi di lapangan, tidak sesuai diharapkan.
“Sudah pad atingkat yang cukup meresahkan (penyalahgunaan kedua obat itu) di Sandaran. Padahal, saya dan jajaran, dibantun aparat dari unsur Babinsa, dan Polsek, tidak henti melakukan sosialisasi kepada warga.” kata dia, dihubungi Senin (18/9).
Dijelaskan, sebagian besar pelaku penyalahgunaan kedua obat batuk dan dobel L itu, merupakan remaja usia sekolah. Tentu, lanjut Tahir, sebagian besar pelaku masih duduk di bangku sekolah. Sehingga, peran orangtua sangat diharapkan untuk proaktif mengawasi anaknya, saat di luar jam sekolah.
“Kami tidak mau karena persoalan ini, para pelajar justru berurusan dengan hukum. Maka dari itu, sosialisasi terus dikuatkan,” sebut Tahir.
“Apalagi, laporan yang saya terima dari keluarga atau warga yang terlibat peredaran, dan penyalahgunaan obat-obatan di daerah ini, cukup banyak. Ini menanganinya, tidak cukup dari kecamatan, tapi perlu perhatian semua pihak,” tambah Tahir.
Sementara itu, Kepala Desa Susuk Luar Kecamatan Sandaran Muhammad Amin mengaku, di wilayahnya penyalahgunaan obat batuk sirup Komix, cukup banyak dikonsumsi remaja. Umumnya, aktivitas tersebut dilakukan di pinggir laut, atau pantai di Desa Susuk Luar. “Tempat itu memang jadi lokasi favorit mereka untuk ngomix (meminum obat Komix),” sebutnya. (yul1116)
BUNGKUS obat batuk Komix berserakan di ruas jalan Kecamatan Sandaran, Kutai Timur. Sebagian besar dari penggunanya masih usia sekolah, hingga menjadi teler. (FOTO: YULI/KK)
SANGATTA - Warga kecamatan Sandaran, Sangatta, Kutai Timur, dibikin resah dengan dugaan penyalahgunaan obat keras dobel L dan obat batuk Komix, di kalangan remaja. Hampir setiap hari, ada saja warga yang melaporkan dugaan itu, ke kantor Camat setempat.
Camat Sandaran Tahir Pekang menerangkan, jajarannya tidak jarang mensosialisasikan kepada masyarakat terkait risiko penyalahgunaan kedua obat itu. Namun faktanya, yang terjadi di lapangan, tidak sesuai diharapkan.
“Sudah pad atingkat yang cukup meresahkan (penyalahgunaan kedua obat itu) di Sandaran. Padahal, saya dan jajaran, dibantun aparat dari unsur Babinsa, dan Polsek, tidak henti melakukan sosialisasi kepada warga.” kata dia, dihubungi Senin (18/9).
Dijelaskan, sebagian besar pelaku penyalahgunaan kedua obat batuk dan dobel L itu, merupakan remaja usia sekolah. Tentu, lanjut Tahir, sebagian besar pelaku masih duduk di bangku sekolah. Sehingga, peran orangtua sangat diharapkan untuk proaktif mengawasi anaknya, saat di luar jam sekolah.
“Kami tidak mau karena persoalan ini, para pelajar justru berurusan dengan hukum. Maka dari itu, sosialisasi terus dikuatkan,” sebut Tahir.
“Apalagi, laporan yang saya terima dari keluarga atau warga yang terlibat peredaran, dan penyalahgunaan obat-obatan di daerah ini, cukup banyak. Ini menanganinya, tidak cukup dari kecamatan, tapi perlu perhatian semua pihak,” tambah Tahir.
Sementara itu, Kepala Desa Susuk Luar Kecamatan Sandaran Muhammad Amin mengaku, di wilayahnya penyalahgunaan obat batuk sirup Komix, cukup banyak dikonsumsi remaja. Umumnya, aktivitas tersebut dilakukan di pinggir laut, atau pantai di Desa Susuk Luar. “Tempat itu memang jadi lokasi favorit mereka untuk ngomix (meminum obat Komix),” sebutnya. (yul1116)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.