Sabtu, 10/06/2017
Sabtu, 10/06/2017
DIUNGGULKAN: Simona Halep berpeluang menembus posisi teratas ranking tenis wanita dunia andai bisa juara di Roland Garros menghadapi Jelena Ostapenko nanti.
Sabtu, 10/06/2017
DIUNGGULKAN: Simona Halep berpeluang menembus posisi teratas ranking tenis wanita dunia andai bisa juara di Roland Garros menghadapi Jelena Ostapenko nanti.
PARIS - Petenis muda Latvia, Jelena Ostapenko, bikin sejarah. Untuk pertama kalinya dalam 34 tahun, final sebuah nomor di turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka meloloskan petenis non unggulan.
Ya, catatan bersejarah itu ditorehkan oleh Jelena Ostapenko usai mendepak Timea Bacsinszky dari semifinal tunggal wanita Prancis Terbuka 2017. Tampil di stadion utama lapangan tanah liat Roland Garros Kamis (8/6) malam lalu, Ostapenko harus memeras keringat dalam tiga set buat mengalahkan unggulan 30 itu dengan skor 7-6 (7-4), 6-3 dan 6-3.
Atas kemenangannya tersebut, Ostapenko mengulang sejarah 1983. Di mana terakhir kalinya petenis non unggulan tunggal wanita yang melaju ke final Prancis Terbuka dicatat oleh Mimi Jausovec. Namun pastinya Ostapenko tak mau mengulang nasib Jausovec kala itu, karena ia harus mengakui keunggulan Chris Evert.
Di final Ostapenko yang berulang tahun ke-20 tepat pada Kamis (8 Juni 2017) Simona Halep, petenis unggulan 3 dari Rumania. Halep hanya selangkah lagi dari gelar Grand Slam perdananya plus dinobatkan jadi petenis nomor satu dunia andai jadi juara usai menundukkan unggulan 2, Karolina Pliskova dengan skor 6-4, 6-3 dan 6-3.
Dengan hasil ini, dipastikan Grand Slam Prancis Terbuka akan memunculkan juara baru di nomor tunggal wanita. “Saya berharap kali ini bermain lebih baik dan memenangkannya. Karena nanti (di final Prancis Terbuka 2017) saya akan menghadapi pemain muda, itu merupakan tantangan besar,” kata petenis berpaspor Rumania tersebut. (sdc)
DIUNGGULKAN: Simona Halep berpeluang menembus posisi teratas ranking tenis wanita dunia andai bisa juara di Roland Garros menghadapi Jelena Ostapenko nanti.
PARIS - Petenis muda Latvia, Jelena Ostapenko, bikin sejarah. Untuk pertama kalinya dalam 34 tahun, final sebuah nomor di turnamen tenis Grand Slam Prancis Terbuka meloloskan petenis non unggulan.
Ya, catatan bersejarah itu ditorehkan oleh Jelena Ostapenko usai mendepak Timea Bacsinszky dari semifinal tunggal wanita Prancis Terbuka 2017. Tampil di stadion utama lapangan tanah liat Roland Garros Kamis (8/6) malam lalu, Ostapenko harus memeras keringat dalam tiga set buat mengalahkan unggulan 30 itu dengan skor 7-6 (7-4), 6-3 dan 6-3.
Atas kemenangannya tersebut, Ostapenko mengulang sejarah 1983. Di mana terakhir kalinya petenis non unggulan tunggal wanita yang melaju ke final Prancis Terbuka dicatat oleh Mimi Jausovec. Namun pastinya Ostapenko tak mau mengulang nasib Jausovec kala itu, karena ia harus mengakui keunggulan Chris Evert.
Di final Ostapenko yang berulang tahun ke-20 tepat pada Kamis (8 Juni 2017) Simona Halep, petenis unggulan 3 dari Rumania. Halep hanya selangkah lagi dari gelar Grand Slam perdananya plus dinobatkan jadi petenis nomor satu dunia andai jadi juara usai menundukkan unggulan 2, Karolina Pliskova dengan skor 6-4, 6-3 dan 6-3.
Dengan hasil ini, dipastikan Grand Slam Prancis Terbuka akan memunculkan juara baru di nomor tunggal wanita. “Saya berharap kali ini bermain lebih baik dan memenangkannya. Karena nanti (di final Prancis Terbuka 2017) saya akan menghadapi pemain muda, itu merupakan tantangan besar,” kata petenis berpaspor Rumania tersebut. (sdc)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.