Senin, 27/01/2020

Selamat Jalan, Legenda LA Lakers dan NBA

Senin, 27/01/2020

Selebrasi juara Kobe Bryant setelah mengantarkan LA Lakers kampiun basket NBA tahun 2010 silam. (dailymail)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Selamat Jalan, Legenda LA Lakers dan NBA

Senin, 27/01/2020

logo

Selebrasi juara Kobe Bryant setelah mengantarkan LA Lakers kampiun basket NBA tahun 2010 silam. (dailymail)

KORANKALTIM.COM - Ketika penggemar NBA mengaku belum siap kehilangan Michael Jordan yang memasuki masa pensiun, ternyata sang pengganti sudah muncul dalam kehadiran Kobe Bryant. Bryant meninggal dunia Ahad (26/1/2020) pukul 10.00 WITA waktu setempat dan meninggalkan jejak emas dalam kariernya.

Pada usia 17 tahun, Bryant masuk ke aftar draft NBA. Bryant membuat langkah besar karena langsung memutuskan masuk NBA tanpa jalur NCAA yang umum biasa dilakukan pebasket di Amerika Serikat. Keputusan Lakers untuk merekrut Bryant ternyata terbukti tepat. Meski berusia muda dan terbilang masih hijau, Bryant sukses menunjukkan potensi besar.

Di musim keduanya, ia sudah mampu mencatat 15,4 poin per game. Lakers yang tak bisa berbicara banyak di era kejayaan Jordan dan Bulls pun kemudian menjelma jadi tim yang paling siap menjadi penguasa NBA setelah era Bulls berakhir.

Dengan kolaborasi bersama Shaquille O'Neal yang juga datang ke Lakers di musim 1996/1997, Lakers menjelma jadi tim kuat. Bukti nyata kehebatan duet Bryant-O'Neal adalah three-peat alias tiga gelar beruntun yang didapat Lakers dari musim 1999/2000, 2000/2001, dan 2001/2002.

Bryant yang pada awalnya dianggap sebagai suksesor Jordan akhirnya bisa dikenal dengan nama besarnya sendiri tanpa embel-embel sebagai 'Jordan berikutnya'.

Setelah duet Bryant-O'Neal pecah, Kobe Bryant sempat dianggap tidak akan mampu lagi membawa Lakers juara. Gelar juara yang didapat Lakers sebelumnya dianggap lebih karena faktor kehadiran O'Neal. Bryant sukses membungkam kritik tersebut dengan catatan dua gelar beruntun di musim 2008/2009 dan 2009/2010. Dalam dua musim tersebut, Bryant berhasil memimpin Lakers mengalahkan Orlando Magic dan Boston Celtics. Kobe Bryant adalah ikon NBA di era 2000-an. Ia adalah sosok yang kemudian jadi panutan banyak pemain-pemain muda di NBA.

Sepanjang kariernya, Bryant tidak pernah meninggalkan LA Lakers. Bryant setia dengan tim tersebut dengan berbagai kondisi yang dialami. Kobe Bryant mengakhiri kariernya di NBA pada musim 2015/2016. Sepanjang kariernya, Bryant berhasil mencetak 33.643 poin.

Catatan ini membuat Kobe Bryant melampaui rekor poin Jordan, pemain yang sering dibandingkan dengan dirinya sejak ia tampil ke NBA. Dengan catatan 20 musim bersama Lakers, Bryant menjadi pemain yang paling loyal di NBA bersama sebuah klub. Kobe Bryant total meraih lima gelar NBA, dua MVP final NBA, satu MVP NBA, dan masuk dalam 18 kali NBA All Star Game plus empat raihan MVP NBA All Star Game. Bryant melengkapi catatan spektakuler tersebut dengan torehan gelar-gelar lain seperti juara Slam Dunk Contest 1997 dan dua kali pencetak poin terbanyak pada musim 2006 dan 2007. (*)

Selamat Jalan, Legenda LA Lakers dan NBA

Senin, 27/01/2020

Selebrasi juara Kobe Bryant setelah mengantarkan LA Lakers kampiun basket NBA tahun 2010 silam. (dailymail)

Berita Terkait


Selamat Jalan, Legenda LA Lakers dan NBA

Selebrasi juara Kobe Bryant setelah mengantarkan LA Lakers kampiun basket NBA tahun 2010 silam. (dailymail)

KORANKALTIM.COM - Ketika penggemar NBA mengaku belum siap kehilangan Michael Jordan yang memasuki masa pensiun, ternyata sang pengganti sudah muncul dalam kehadiran Kobe Bryant. Bryant meninggal dunia Ahad (26/1/2020) pukul 10.00 WITA waktu setempat dan meninggalkan jejak emas dalam kariernya.

Pada usia 17 tahun, Bryant masuk ke aftar draft NBA. Bryant membuat langkah besar karena langsung memutuskan masuk NBA tanpa jalur NCAA yang umum biasa dilakukan pebasket di Amerika Serikat. Keputusan Lakers untuk merekrut Bryant ternyata terbukti tepat. Meski berusia muda dan terbilang masih hijau, Bryant sukses menunjukkan potensi besar.

Di musim keduanya, ia sudah mampu mencatat 15,4 poin per game. Lakers yang tak bisa berbicara banyak di era kejayaan Jordan dan Bulls pun kemudian menjelma jadi tim yang paling siap menjadi penguasa NBA setelah era Bulls berakhir.

Dengan kolaborasi bersama Shaquille O'Neal yang juga datang ke Lakers di musim 1996/1997, Lakers menjelma jadi tim kuat. Bukti nyata kehebatan duet Bryant-O'Neal adalah three-peat alias tiga gelar beruntun yang didapat Lakers dari musim 1999/2000, 2000/2001, dan 2001/2002.

Bryant yang pada awalnya dianggap sebagai suksesor Jordan akhirnya bisa dikenal dengan nama besarnya sendiri tanpa embel-embel sebagai 'Jordan berikutnya'.

Setelah duet Bryant-O'Neal pecah, Kobe Bryant sempat dianggap tidak akan mampu lagi membawa Lakers juara. Gelar juara yang didapat Lakers sebelumnya dianggap lebih karena faktor kehadiran O'Neal. Bryant sukses membungkam kritik tersebut dengan catatan dua gelar beruntun di musim 2008/2009 dan 2009/2010. Dalam dua musim tersebut, Bryant berhasil memimpin Lakers mengalahkan Orlando Magic dan Boston Celtics. Kobe Bryant adalah ikon NBA di era 2000-an. Ia adalah sosok yang kemudian jadi panutan banyak pemain-pemain muda di NBA.

Sepanjang kariernya, Bryant tidak pernah meninggalkan LA Lakers. Bryant setia dengan tim tersebut dengan berbagai kondisi yang dialami. Kobe Bryant mengakhiri kariernya di NBA pada musim 2015/2016. Sepanjang kariernya, Bryant berhasil mencetak 33.643 poin.

Catatan ini membuat Kobe Bryant melampaui rekor poin Jordan, pemain yang sering dibandingkan dengan dirinya sejak ia tampil ke NBA. Dengan catatan 20 musim bersama Lakers, Bryant menjadi pemain yang paling loyal di NBA bersama sebuah klub. Kobe Bryant total meraih lima gelar NBA, dua MVP final NBA, satu MVP NBA, dan masuk dalam 18 kali NBA All Star Game plus empat raihan MVP NBA All Star Game. Bryant melengkapi catatan spektakuler tersebut dengan torehan gelar-gelar lain seperti juara Slam Dunk Contest 1997 dan dua kali pencetak poin terbanyak pada musim 2006 dan 2007. (*)

 

Berita Terkait

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Pebulutangkis dari PB Arjuna Kukar Dua Kali Juara Pada Dua Kejuaraan Bulutangkis Regional Kaltim

Dihajar Crystal Palace, Peluang Manchester United Bermain di Eropa Sangat Berat

Kena Bola Diwajah, Mantan Pemain Arsenal Pingsan di Lapangan

Juara Grand Prix F1 di Miami, Lando Norris: Sudah Waktunya Ya

Kolaborasi DBON-KONI, Gelar Aerobik pada Pelepasan Kontingen Kaltim ke PON XXI/2024, Isran Noor Siapkan Rp250 Juta

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.