Senin, 28/10/2019

Indonesia Juara Umum Bulutangkis di Prancis

Senin, 28/10/2019

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merebut gelar juara setelah di final mengalahkan unggulan pertama dari China. (twitter)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Indonesia Juara Umum Bulutangkis di Prancis

Senin, 28/10/2019

logo

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merebut gelar juara setelah di final mengalahkan unggulan pertama dari China. (twitter)

KORANKALTIM.COM – Indonesia berhasil membawa pulang dua gelar juara dari ajang Prancis Terbuka 2019 dari tiga partai final yang Dalam laga yang digelar di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis Ahad (27/10/2019) kemarin.

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti  merebut kemenangan atas unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dalam pertarungan ketat tiga set,  22-24, 21-16, 21-12. Di ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menumbangi wakil India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy. Minions -julukan Kevin/Marcus- memenangi partai final ini dengan skor 21-18, 21-16. Laga ini pun dituntaskan unggulan pertama dunia tersebut hanya dalam tempo 35 menit.

Sayangnya, hasil positif tersebut gagal diikuti oleh Jonatan Christie yang gagal mempersembahkan gelar juara di nomor tunggal putra usai takluk di hadapan wakil China, Chen Long, dalam permainan dua set langsung, yakni dengan skor 21-19, 21-12.

Indonesia sukses menjadi salah satu juara umum Prancis Terbuka 2019 dengan meraih dua gelar di dua nomor berbeda. Dua gelar ini juga disamai oleh Korea yang mengantarkan sektor tunggal putri dan ganda putrinya merengkuh gelar juara.

Di sisi lain, kemenangan ini membuat Kevin/Marcus sukses meraih gelar ketujuhnya pada tahun 2019 ini. Sebelumnya, mereka juga berhasil juara di Malaysia Terbuka, Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, Jepang terbuka, China Terbuka, dan Denmark Terbuka. Tidak hanya itu, gelar Prancis Terbuka ini juga menjadi gelar ke-25 mereka sejak dipasangkan dari 2016 lalu. Kala itu, mereka sukses merebut tiga gelar, 2017 dengan tujuh gelar, 2018 dengan delapan gelar, dan tahun ini sudah mengoleksi tujuh gelar. "Lawan cukup kuat, tenaganya juga kencang saat menyerang. Jadi kami mencoba terus menekan mereka," kata Kevin sebagaimana rilis dari PBSI. "Tentunya kami sangat senang. Kami selalu melakukan yang terbaik dan berusaha menikmati setiap pertandingan. Bulutangkis sangat menyenangkan buat kami. Tapi masih ada beberapa turnamen lagi yang harus kami hadapi tahun ini. Semoga hasilnya bisa bagus terus. Yang pasti kami mau usaha terus," ujar Kevin.

Sementara Praveen mengaku puas dengan hasil ini. "Gelar ini juga pasti akan menambah kepercayaan diri kami ke depan. Perjalanan masih panjang dan kami tidak boleh cepat puas," ujar Praveen.

Praveen/Melati mengakui tekanan dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong begitu kuat namun tekad pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan Praveen/Melati. "Seperti yang kami bilang, pasti ada kesempatan untuk menang dalam setiap pertandingan. Apalagi kalau sudah partai final, tentu yang lebih siap yang akan menang. Kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja. Di gim pertama kami ada kesempatan menang namun akhirnya kehilangan gim pertama. Namun pertandingan belum berakhir dan kami terus mencoba, terbukti akhirnya berhasil," ucap Praveen.

Sedangkan Jonatan Christie mengaku bermain kurang sabar sehingga kalah dari Chen Long. “Saya main kurang lebih sabar sedikit lagi. Di saat lagi leading (memimpin), di saat poinnya tipis, ketenangan dan disiplin menerapkan pukulan itu berkurang. Tadi setelah unggul beberapa poin terus tiba-tiba hilangnya cepat. Harusnya lebih sabar lagi. Karena Chen Long sebenarnya tidak sekuat dulu, kalau saya lebih sabar pasti peluangnya lebih besar," kata Jojo, sapaan akrabnya. (*)

Indonesia Juara Umum Bulutangkis di Prancis

Senin, 28/10/2019

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merebut gelar juara setelah di final mengalahkan unggulan pertama dari China. (twitter)

Berita Terkait


Indonesia Juara Umum Bulutangkis di Prancis

Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, merebut gelar juara setelah di final mengalahkan unggulan pertama dari China. (twitter)

KORANKALTIM.COM – Indonesia berhasil membawa pulang dua gelar juara dari ajang Prancis Terbuka 2019 dari tiga partai final yang Dalam laga yang digelar di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis Ahad (27/10/2019) kemarin.

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti  merebut kemenangan atas unggulan pertama asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dalam pertarungan ketat tiga set,  22-24, 21-16, 21-12. Di ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menumbangi wakil India, Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy. Minions -julukan Kevin/Marcus- memenangi partai final ini dengan skor 21-18, 21-16. Laga ini pun dituntaskan unggulan pertama dunia tersebut hanya dalam tempo 35 menit.

Sayangnya, hasil positif tersebut gagal diikuti oleh Jonatan Christie yang gagal mempersembahkan gelar juara di nomor tunggal putra usai takluk di hadapan wakil China, Chen Long, dalam permainan dua set langsung, yakni dengan skor 21-19, 21-12.

Indonesia sukses menjadi salah satu juara umum Prancis Terbuka 2019 dengan meraih dua gelar di dua nomor berbeda. Dua gelar ini juga disamai oleh Korea yang mengantarkan sektor tunggal putri dan ganda putrinya merengkuh gelar juara.

Di sisi lain, kemenangan ini membuat Kevin/Marcus sukses meraih gelar ketujuhnya pada tahun 2019 ini. Sebelumnya, mereka juga berhasil juara di Malaysia Terbuka, Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, Jepang terbuka, China Terbuka, dan Denmark Terbuka. Tidak hanya itu, gelar Prancis Terbuka ini juga menjadi gelar ke-25 mereka sejak dipasangkan dari 2016 lalu. Kala itu, mereka sukses merebut tiga gelar, 2017 dengan tujuh gelar, 2018 dengan delapan gelar, dan tahun ini sudah mengoleksi tujuh gelar. "Lawan cukup kuat, tenaganya juga kencang saat menyerang. Jadi kami mencoba terus menekan mereka," kata Kevin sebagaimana rilis dari PBSI. "Tentunya kami sangat senang. Kami selalu melakukan yang terbaik dan berusaha menikmati setiap pertandingan. Bulutangkis sangat menyenangkan buat kami. Tapi masih ada beberapa turnamen lagi yang harus kami hadapi tahun ini. Semoga hasilnya bisa bagus terus. Yang pasti kami mau usaha terus," ujar Kevin.

Sementara Praveen mengaku puas dengan hasil ini. "Gelar ini juga pasti akan menambah kepercayaan diri kami ke depan. Perjalanan masih panjang dan kami tidak boleh cepat puas," ujar Praveen.

Praveen/Melati mengakui tekanan dari Zheng Siwei/Huang Yaqiong begitu kuat namun tekad pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan Praveen/Melati. "Seperti yang kami bilang, pasti ada kesempatan untuk menang dalam setiap pertandingan. Apalagi kalau sudah partai final, tentu yang lebih siap yang akan menang. Kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja. Di gim pertama kami ada kesempatan menang namun akhirnya kehilangan gim pertama. Namun pertandingan belum berakhir dan kami terus mencoba, terbukti akhirnya berhasil," ucap Praveen.

Sedangkan Jonatan Christie mengaku bermain kurang sabar sehingga kalah dari Chen Long. “Saya main kurang lebih sabar sedikit lagi. Di saat lagi leading (memimpin), di saat poinnya tipis, ketenangan dan disiplin menerapkan pukulan itu berkurang. Tadi setelah unggul beberapa poin terus tiba-tiba hilangnya cepat. Harusnya lebih sabar lagi. Karena Chen Long sebenarnya tidak sekuat dulu, kalau saya lebih sabar pasti peluangnya lebih besar," kata Jojo, sapaan akrabnya. (*)

 

Berita Terkait

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Pebulutangkis dari PB Arjuna Kukar Dua Kali Juara Pada Dua Kejuaraan Bulutangkis Regional Kaltim

Dihajar Crystal Palace, Peluang Manchester United Bermain di Eropa Sangat Berat

Kena Bola Diwajah, Mantan Pemain Arsenal Pingsan di Lapangan

Juara Grand Prix F1 di Miami, Lando Norris: Sudah Waktunya Ya

Kolaborasi DBON-KONI, Gelar Aerobik pada Pelepasan Kontingen Kaltim ke PON XXI/2024, Isran Noor Siapkan Rp250 Juta

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.