SAMARINDA – KONI Kaltim menegaskan tak ada hal apapun yang membuat induk organisasi olahraga tertinggi di Benua Etam tersebut menunda rekomendasi keabsahan pengurus  Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kaltim yang baru periode 2017-2021 di bawah komando Nasir Balfas kendati sudah menggelar Musayawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) sejak dua bulan lalu tepatnya pada bulan Mei 2017.

Yang membuat KONI Kaltim belum mengeluarkan rekomendasi kepengurusan yang sah adalah ketidakhadiran pengurus pusat (PP) Pertina saat musorprov berlangsung yang dianggap tak sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sehingga KONI Kaltim belum mengeluarkan surat keputusan resmi kepengurusan Pertina Kaltim.

Wakil Ketua I KONI Kaltim Andi Harun menegaskan, rekomendasi KONI ke Pertina bukan terganjal di KONI melainkan adanya surat dari PP Pertina tentang pelaksanaan Musorprov yang dilakukan oleh Pertina Kaltim yang dalam surat tersebut diterangkannya PP Pertina memerintahkan Pertina Kaltim untuk berkoordinasi dengan KONI Kaltim. “Untuk posisi KONI tidak mungkin mengabaikan surat yang telah dikirim oleh PP tersebut, jadi KONI Kaltim mengikuti sesuai dengan aturan yang ada dan tidak ada maksud untuk menahan atau lainnya untuk kepengurusan KONI Kaltim yang baru,” tegas Andi Harun.

Dan Andi menjamin persoalan ini tak akan berimbas  dan berpengaruh sama sekali kepada atlet karena pembinaan akan tetap berjalan sesuai dengan semestinya karena persoalan rekomendasi ke pengprov hal yang berbeda “Petinju yang ada tetap dibiayai oleh KONI Kaltim. Kami berharap masalah ini bisa segera selesai sesuai dengan aturan yang ada,” ucap Andi. 

Sebelumnya diberitakan, Nasir Balfas sebagai ketua umum sudah mendatangi KONI Kaltim meminta kejelasan mengenai masalah ini dan pada kesempatan bertemu dengan pengurus KONI tersebut juga menyatakan kalau belum disahkannya kepengurusan Pertina yang baru berimbas pada pembinaan petinju Benua Etam dan mengganggu program kerja mereka. (rgn)