Selasa, 28/11/2017

Sepakbola Tetap Gelar Kualifikasi

Selasa, 28/11/2017

TINGGAL TUNGGU WAKTU: Ancaman jadi cabang olahraga ekshibisi saat Porprov mendatang berlangsung membuat sepakbola berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kualifikasi. (FOTO: NANCY/KK)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Sepakbola Tetap Gelar Kualifikasi

Selasa, 28/11/2017

logo

TINGGAL TUNGGU WAKTU: Ancaman jadi cabang olahraga ekshibisi saat Porprov mendatang berlangsung membuat sepakbola berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kualifikasi. (FOTO: NANCY/KK)

SAMARINDA – Ultimatum yang diberikan oleh KONI Kaltim kepada pengurus cabang olahraga agar wajib menggelar kualifikasi atau Pra-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) membuat Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Kaltim berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kewajiban yang sudah disepakati bersama dan sesuatu aturan tersebut.

Sebagai cabang olahraga bergengsi yang medali emasnya sangat dinantikan dan jadi rebutan semua daerah, wajar kalau Asprov khawatir sepakbola hanya jadi cabang olahraga ekshebisi yang itu artinya medali emas yang didapat tak dihitung dalam perolehan akhir saat Porprov VI berlangsung tahun depan di Kutai Timur.

Awalnya sepakbola jadi satu dari dua cabang olahraga yang berniat menggelar kualifikasi selain sofbol dan bisbol. Alasan Asprov PSSI Kaltim, semua daerah bisa lolos ke Porprov demi sengitnya persaingan dan hal itu segera disampaikan ke KONI. Namun sepertinya urung dilakukan setelah adanya kewajiban untuk melaksanakan Pra-Porprov.

Setelah berpikir ulang, Asprov PSSI Kaltim berencana tetap melaksanakan Pra-Porprov demi mematuhi aturan dari KONI. Namun menurut Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi, jadwal pasti pelaksanaan kualifikasi belum mereka tentukan selain juga kekhawatiran seluruh daerah tak ikut kualifikasi. “Tadinya memang seperti itu (tak ada kualifikasi), tapi karena kewajiban dan keharusan untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan KONI kami berpikir ulang untuk tetap menggelar kualifikasi. Ada 10 daerah yang akan ikut dan dua daerah harus tereleminasi agar di Porprov nanti semua daerah yang ikut benar-benar yang terkuat. Kalau 8 daerah lolos kami bagi dua grup,” papar Yunus.

Kekhawatiran terbesar PSSI Kaltim adalah kalau daerah yang ikut hanya 7 dan tereleminasi 2, membuat sepakbola kurang greget kalau hanya diikuti 5 daerah dan pembagian grupnya juga membingungkan. “Apalagi kalau hanya lima daerah yang ikut, berarti di Porprov hanya tiga daerah yang berlaga, apa tidak semakin rusak pertandingan. Kalau sudah masuk final tentu laga nanti tak akan menguras emosional suporter lagi. Terus terang itu yang paling kami takutkan karena tidak semua daerah punya anggaran cukup hadir di Pra-Porprov” ungkap Yunus.

Mengantisipasi hal itu terjadi, saat ini PSSI Kaltim terus menjalin komunikasi dengan daerah terutama dengan asosiasi kota dan kabupaten (askab/askot) terkait rencana digelarnya kualifikasi. “Kami juga akan membawa masalah ini ke Kongres Asprov PSSI Kaltim 19 Desember mendatang di Samarinda. Kami tunggu semua daerah hadir baru dibahas bersama. Diharapkan dari sana ada keputusan terbaik dan tak melanggar ketentuan yang sudah dibuat oleh KONI Kaltim,” ucap Yunus.

Sebelumnya diberitakan kalau selain sofbol dan bisbol, sepakbola berencana tak menggelar Pra-Porprov karena tak ingin kemeriahan dan sengitnya persaingan antardaerah merebut medali emas berkurang mengingat ada 10 daerah yang akan bertanding dan diharapkan tanpa kualifikasi semua daerah bisa berlaga di Porprov VI. Namun keinginan PSSI Kaltim itu terkendala aturan dari KONI yang mewajibkan semua daerah menggelar kualifikasi demi mencari atlet atau pemain terbaik  yang muaranya nanti disiapkan ke ajang lebih tinggi tingkat nasional.  (rgn)

Sepakbola Tetap Gelar Kualifikasi

Selasa, 28/11/2017

TINGGAL TUNGGU WAKTU: Ancaman jadi cabang olahraga ekshibisi saat Porprov mendatang berlangsung membuat sepakbola berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kualifikasi. (FOTO: NANCY/KK)

Berita Terkait


Sepakbola Tetap Gelar Kualifikasi

TINGGAL TUNGGU WAKTU: Ancaman jadi cabang olahraga ekshibisi saat Porprov mendatang berlangsung membuat sepakbola berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kualifikasi. (FOTO: NANCY/KK)

SAMARINDA – Ultimatum yang diberikan oleh KONI Kaltim kepada pengurus cabang olahraga agar wajib menggelar kualifikasi atau Pra-Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) membuat Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Kaltim berpikir ulang untuk tidak melaksanakan kewajiban yang sudah disepakati bersama dan sesuatu aturan tersebut.

Sebagai cabang olahraga bergengsi yang medali emasnya sangat dinantikan dan jadi rebutan semua daerah, wajar kalau Asprov khawatir sepakbola hanya jadi cabang olahraga ekshebisi yang itu artinya medali emas yang didapat tak dihitung dalam perolehan akhir saat Porprov VI berlangsung tahun depan di Kutai Timur.

Awalnya sepakbola jadi satu dari dua cabang olahraga yang berniat menggelar kualifikasi selain sofbol dan bisbol. Alasan Asprov PSSI Kaltim, semua daerah bisa lolos ke Porprov demi sengitnya persaingan dan hal itu segera disampaikan ke KONI. Namun sepertinya urung dilakukan setelah adanya kewajiban untuk melaksanakan Pra-Porprov.

Setelah berpikir ulang, Asprov PSSI Kaltim berencana tetap melaksanakan Pra-Porprov demi mematuhi aturan dari KONI. Namun menurut Ketua Asprov PSSI Kaltim Yunus Nusi, jadwal pasti pelaksanaan kualifikasi belum mereka tentukan selain juga kekhawatiran seluruh daerah tak ikut kualifikasi. “Tadinya memang seperti itu (tak ada kualifikasi), tapi karena kewajiban dan keharusan untuk dilaksanakan sesuai dengan aturan KONI kami berpikir ulang untuk tetap menggelar kualifikasi. Ada 10 daerah yang akan ikut dan dua daerah harus tereleminasi agar di Porprov nanti semua daerah yang ikut benar-benar yang terkuat. Kalau 8 daerah lolos kami bagi dua grup,” papar Yunus.

Kekhawatiran terbesar PSSI Kaltim adalah kalau daerah yang ikut hanya 7 dan tereleminasi 2, membuat sepakbola kurang greget kalau hanya diikuti 5 daerah dan pembagian grupnya juga membingungkan. “Apalagi kalau hanya lima daerah yang ikut, berarti di Porprov hanya tiga daerah yang berlaga, apa tidak semakin rusak pertandingan. Kalau sudah masuk final tentu laga nanti tak akan menguras emosional suporter lagi. Terus terang itu yang paling kami takutkan karena tidak semua daerah punya anggaran cukup hadir di Pra-Porprov” ungkap Yunus.

Mengantisipasi hal itu terjadi, saat ini PSSI Kaltim terus menjalin komunikasi dengan daerah terutama dengan asosiasi kota dan kabupaten (askab/askot) terkait rencana digelarnya kualifikasi. “Kami juga akan membawa masalah ini ke Kongres Asprov PSSI Kaltim 19 Desember mendatang di Samarinda. Kami tunggu semua daerah hadir baru dibahas bersama. Diharapkan dari sana ada keputusan terbaik dan tak melanggar ketentuan yang sudah dibuat oleh KONI Kaltim,” ucap Yunus.

Sebelumnya diberitakan kalau selain sofbol dan bisbol, sepakbola berencana tak menggelar Pra-Porprov karena tak ingin kemeriahan dan sengitnya persaingan antardaerah merebut medali emas berkurang mengingat ada 10 daerah yang akan bertanding dan diharapkan tanpa kualifikasi semua daerah bisa berlaga di Porprov VI. Namun keinginan PSSI Kaltim itu terkendala aturan dari KONI yang mewajibkan semua daerah menggelar kualifikasi demi mencari atlet atau pemain terbaik  yang muaranya nanti disiapkan ke ajang lebih tinggi tingkat nasional.  (rgn)

 

Berita Terkait

Bayer Leverkusen Cetak Sejarah di Bundesliga, Tak Pernah Kalah di Laga Tandang Selama Satu Musim

Arsenal Berharap Tottenham Hotspur Jegal Manchester City dalam Perebutan Gelar Juara Liga Inggris

Menang Telak dan Degradasikan Granada, Real Madrid Lewati Rekor 34 Tahun

Inter Milan Menang Telak Lima Gol Tanpa Balas Lawan Frosinone

Festival Sepak Bola Dini di Mini Soccer Aji Imbut Tenggarong Seberang Bukti Pemerintah Hadir Dalam Pembinaan Olahraga

Trofi Bola Emas Maradona Dilelang Bulan Depan di Paris

Skuat Pabrik Torehkan Sejarah di Eropa, Tak Terkalahkan dalam 49 Laga, Bisa Lewati Catatan 59 Tahun Benfica

Borneo FC di Grup B ASEAN Championship Club, Nabil Husien Sebut jadi Pengalaman Berharga

Asa Masih Ada untuk Indonesia U-23 Hadapi Guinea U-23 Malam Nanti

Singkirkan PSG, Final Liga Champions jadi Penebus Kecewa Borussia Dortmund

Judo Kaltim Bakal Ajukan Try Out ke Korea, Dua Kelas Diyakini Potensi Juara di PON

Dispora Pastikan Festival Sepak Bola Usia Dini di Stadion Aji Imbut Pekan Ini

Semifinal Leg Kedua Liga Champions Dini Hari Nanti, PSG Ingin Cetak Gol Cepat, Borussia Dortmund Berambisi Wujudkan Mimpi

Pebulutangkis dari PB Arjuna Kukar Dua Kali Juara Pada Dua Kejuaraan Bulutangkis Regional Kaltim

Dihajar Crystal Palace, Peluang Manchester United Bermain di Eropa Sangat Berat

Kena Bola Diwajah, Mantan Pemain Arsenal Pingsan di Lapangan

Juara Grand Prix F1 di Miami, Lando Norris: Sudah Waktunya Ya

Kolaborasi DBON-KONI, Gelar Aerobik pada Pelepasan Kontingen Kaltim ke PON XXI/2024, Isran Noor Siapkan Rp250 Juta

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.