SAMARINDA – Setelah berlangsung selama lima hari, dipastikan hanya empat daerah yang akan tampil pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI di Kutai Timur tahun 2018 mendatang. Itu merupakan hasil yang didapatkan Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim usai menggelar Pra-Porprov pada 6-10 Juli lalu di Samarinda.

Empat daerah yang akan tampil di Porprov VI cabang olahraga catur tersebut masing-masing adalah  Samarinda, Kukar, Balikpapan dan tuan rumah Kutim. Pada Pra-Porprov tersebut, ada 200 pecatur yang bertanding terdiri dari atlet senior dan junior berasal dari 10 daerah di Benua Etam dimana satu daerah akan mengirimkan 10 pecatur mereka baik putra maupun putri. Pra-Porprov tak hanya seleksi menuju Porprov VI/2018 di Kutim namun juga seleksi ke kejurnas yang berlangsung di Cipayung, Jakarta, pada 16-22 Juli mendatang dimana ada  7 pecatur terbaik  ditambah satu pecatur tuan rumah yang akan dikirimkan 

Ketua Percasi Kaltim, Andi Harun kepada harian ini menjelaskan, saat ini tinggal bagaimana persiapan keempat daerah tersebut menjelang Porprov mendatang. “Kalau memang mereka bisa menjalani pola latihan yang sama saat di Pra-Porprov saya yakin prestasi bisa lebih signifikan mereka raih dan persaingan akan ketat. Yang jelas keempat daerah yang lolos ke Porprov memiliki pecatur-pecatur berkualitas dan itu juga jadi asset Percasi Kaltim menuju Pra-PON dan PON 2020 di Papua,” kata Andi Harun.

Antusias tinggi pecatur yang bertanding di Pra-Porprov lalu membuat Percasi Kaltim optimistis bisa membuat catur menjadi andalan. “Dari hasil ini saya sudah memiliki pandangan kemana dan bagaimana cara membangun masa depan catur Kaltim, mudahan saya bisa mengantar menjadi cabor yang mampu berbicara di nasional nantinya,”pungkasnya.

Andi Harun juga berharap pembinaan terhadap para pecatur terus dilakukan dan tak hanya itu, dirinya juga berharap pelatih dan wasit juga harus dibina sebaik mungkin. “Harus diakui selama ini catur kurang menggelar kejuaraan di daerah dan jarang mengikuti ajang nasional termasuk try out serta pembinaan usia dini. Kekurangan inilah yang akan kami tingkatkan. Saya berharap catur bisa lebih digairahkan dan menjadi salah satu cabor yang diandalkan pada PON 2020 di Papua,” sebut Andi. (rgn)