Sabtu, 16/09/2017
Sabtu, 16/09/2017
JENAZAH Koko Hadiwibowo saat sementara waktu dimasukkan ke lemari pendingin jenazah, di RSUD AW Syachranie Samarinda, Jumat (15/9) siang kemarin. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 16/09/2017
JENAZAH Koko Hadiwibowo saat sementara waktu dimasukkan ke lemari pendingin jenazah, di RSUD AW Syachranie Samarinda, Jumat (15/9) siang kemarin. (Foto: Istimewa)
SAMARINDA – Warga Perumahan Paris, Jalan Padat Karya RT 10 Kecamatan Samarinda Utara, dibikin geger dengan tewasnya salah seorang tetangga mereka, Koko Hadiwibowo (31), Jumat (15/9) siang kemarin, di kamar rumahnya dalam kondisi terbujur kaku.
Informasi yang dihimpun, Koko ditemukan oleh anaknya yang masih berusia 6 tahun. Kabar tersebut kemudian dengan cepat sampai ke warga sekitar yang langsung beramai-ramai, mendatangi rumah Koko.
“Informasinya, tadi malam (Kamis malam) dia masuk ke dalam kamarnya sekitar jam 10 malam. Setelah itu, dia tidak keluar lagi sampai jam 11 siang. Anaknya dan pembantunya di rumah berniat membangunkan, dan mereka melihat Koko sudah tertelungkup,” kata Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara, Ipda Wawan Gunawan, dikonfirmasi wartawan.
Jenazah koko langsung dibawa ke RSUD AW Shahranie, Samarinda, untuk divisum. “Dari pihak keluarga tidak menginginkan untuk dilakukan autopsi. Karena mereka meyakini kalau korban meninggal karena sakit,” jelas Wawan.
Setelah jasad Koko dievakuasi ke rumah sakit, tampak beberapa rekan kerja Koko, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim berdatangan.
“Dia ini PNS Dinas Kelautan dan Perikanan. Kami dulu rekan kerja. Cuma, saya sudah pindah kantor. Jadi lama tidak ketemu. Setelah dapat kabar dia meningal, saya langsung menuju ke sini (RS),” kata Evi (55), mantan rekan kerja Koko.
Salah seorang relawan siaga bencana dari Peduli Lingkungan (Pelik) Kota Samarinda, Udi Rahman, yang ikut mengevakuasi jenazah menambahkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Koko. “Begitu dapat informasi penemuan mayat, kami langsung mendatangi TKP untuk evakuasi. Kalau dilihat, tidak ada tanda-tanda kekerasan,” demikian Udi. (dor)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.