Kamis, 24/10/2019
Kamis, 24/10/2019
Ilustrasi air dingin ( Foto: Kumparan)
Kamis, 24/10/2019
Ilustrasi air dingin ( Foto: Kumparan)
KORANKALTIM.COM -- Di kalangan masyarakat, masih ada kekhawatiran terkait minum air dingin di saat cuaca sedang sangat panas. Konon, pembuluh darah bisa pecah.
Meminum air dingin setelah terpapar suhu udara yang tinggi tidak akan memicu meledaknya pembuluh darah atau heat stroke.
"Minum air dingin kan lewat tenggorokan sementara heat stroketerjadi pada permukaan kulit, tidak nyaman iya, tapi apa berbahaya secara langsung? Untuk mencegah heat stroke justru harus terhidrasi," kata spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Muhammad Ikhsan Mokoagow MMedSci SpPD FINASIM, dilansir dari republika.co.id.
Hal itu dikatakan oleh Ikhsan menanggapi sejumlah kabar pun beredar, yang menyebutkan minum air dingin sesaat setelah terpapar suhu udara yang tinggi merupakan hal yang berbahaya. Alasannya karena bisa membuat pembuluh darah meledak.
Ikhsan menjelaskan bahwa konduksi dan penguapan adalah dua mode pendinginan yang digunakan dalam pengobatan penyakit terkait panas. Penelitian menunjukkan perendaman air es menjadi yang paling cepat efektif untuk penanganan heat strokedi unit gawat darurat.
Heat stroke adalah kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar. Dalam keadaan gawat darurat, penanganan orang yang terkena heat strokejustru dianjurkan dengan melakukan pendinginan lewat menyemprotkan air dingin atau mengelap permukaan kulit pakai spons.
Teknik lain adalah mengompres dengan "ice packs" di area pangkal paha, ketiak, leher, dan dada. (*)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.