Rabu, 08/01/2020
Rabu, 08/01/2020
Kepala DLHK Berau, H Sujadi
Rabu, 08/01/2020
Kepala DLHK Berau, H Sujadi
KORANKALTIM.COM, TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau H Sujadi akhirnya membeberkan penyebab air Sungai Segah berubah warna.
Hal itu dia ungkapkan usai mendapat banyak sorotan terkait keterbukaan informasi soal hasil uji lab sampel air yang digelar DLHK.
Seperti Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Berau Andi Amir Hamsyah yang terang-terangan menyampaikan unek-uneknya saat rapat gabungan fraksi dan OPD, kemarin.
Ia menilai DLHK tidak transparan dalam hasil uji lab sampel air sungai.
Ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2020) Sujadi menjelaskan awal mulanya DLHK melakukan penelitian kandungan air Sungai Segah.
Usai mendapat laporan masyarakat, awal bulan November 2019 lalu, tim DLHK langsung turun.
"Terbukti bahwa komponen KLK Group ditemukan secara berlebihan di air paritan perkebunan atau dengan kata lain bahwa hasil uji lab membuktikan bahwa pupuk banyak yang terbuang ke sungai lewat air paritan saat hujan terjadi," tuturnya.
Selain itu, menurut Sujadi, ditemukan kandungan lain yakni semacam minyak.
"Ditemukan adanya bahan pencampur minyak dalam air pada paritan yang seharusnya tidak boleh di dalam air paritan. Temuan ini cukup menarik dan dapat dilanjutkan sebagai penelitian berikutnya, darimana surfactant ini di dalam paritan kebun? Siapa yang melakukan," tuturnya.
Sujadi telah memerintahkan perkebunan untuk menutup paritan. Hanya saja saat hujan turun beberapa hari belakangan, membuat parit meluap hingga airnya meleber ke sungai.
"Perusahaan harus bisa mengantisipasi kejadian yang sama agar tidak terulang lagi,"pungkasnya.
Penulis: Indra
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.