Sabtu, 23/12/2017
Sabtu, 23/12/2017
TIM Basarnas Balikpapan menerjunkan perahu karet untuk evakuasi korban banjir, Selasa (29/8) lalu, di kawasan Kampung Timur.
Sabtu, 23/12/2017
TIM Basarnas Balikpapan menerjunkan perahu karet untuk evakuasi korban banjir, Selasa (29/8) lalu, di kawasan Kampung Timur.
BALIKPAPAN - Pemkot kembali memastikan komitmennya, melaksanakan program penanganan banjir pada APBD 2018. Alokasi yang disiapkan Pemkot pun, lebih besar dibanding tahun ini.
“Ini tahun 2018, perlu fokus dan kami mau, ini konsisten dalam program utama, yang dicanangkan seperti penanggulangan banjir, alokasi dana lebih besar,” kata Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud, kemarin.
Pernyataan Rahmad sendiri, tanpa merinci jumlah anggaran yang menjadi fokus Pemkot untuk menangani banjir, di 2018, bersama seluruh stakeholder, termasuk bersama masyarakat kota.
Untuk pelaksanaan kegiatan di lapangan, Rahmad mengaku seringkali terjun ke lapangan, mengecek langsung eksekusi pengurukan drainase.
“Memang, kami nggak perlu lapor. Tapi lihatlah, pengerukan drainase dan parit yang kami lapor. Insya Allah rutin. Ini memang harus diawasi. Mungkin ini pola budaya, dan kebiasaan,” ujar Rahmad, yang memang dalam kesempatan itu, juga sedang bersilaturahim bersama dengan warga Gunung Guntur.
Menurutnya pendangkalan drainase, parit, ternyata juga tidak lepas dari kegiatan masyarakat yang kurang patuh pada aturan. Seperti pembangunan rumah di kawasan lereng, atau bukit hingga kawasan tinggi itu tidak boleh didirikan bangunan.
“Pembangunan kawasan kemiringan harus konsultasi lebih dulu, agar tidak menimbulkan persoalan ke depan. Seperti longsor atau banjir yang dibawahnya. Ini perlu sosialisasi dan pemahaman terus menerus, melalui aparat kita di kelurahan dan kecamatan,” terang Rahmad.
Dijelaskan, dia sebagai Wakil Wali Kota, masih butuh masukan dan saran termasuk kritik, dalam mengelola kota bersama Wali Kota. Dia mengaku tidak segan untuk kerap berkonsultasi, dan meminta saran masukan dari sesepuh warga Balikpapan, yang juga mantan wali kota Imdaad Hamid.
“Saya rumah bertetangga dengan Pak Imdaad. Kapan ada waktu, saya datang dan minta saran. Pak, selama kepemimpinan Bapak, cara bapak bagaimana? Saya sering minta wejangan.
Kita doakan beliau supaya sehat terus karena beliau punya banyak gagasan dan tahu banyak seluk beluk kota ini. Memang pembangunan masih banyak kekurangan. Tapi banyak juga yang sudah kita lakukan periode sekarang ini,” demikian Rahmad. (din)
TIM Basarnas Balikpapan menerjunkan perahu karet untuk evakuasi korban banjir, Selasa (29/8) lalu, di kawasan Kampung Timur.
BALIKPAPAN - Pemkot kembali memastikan komitmennya, melaksanakan program penanganan banjir pada APBD 2018. Alokasi yang disiapkan Pemkot pun, lebih besar dibanding tahun ini.
“Ini tahun 2018, perlu fokus dan kami mau, ini konsisten dalam program utama, yang dicanangkan seperti penanggulangan banjir, alokasi dana lebih besar,” kata Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud, kemarin.
Pernyataan Rahmad sendiri, tanpa merinci jumlah anggaran yang menjadi fokus Pemkot untuk menangani banjir, di 2018, bersama seluruh stakeholder, termasuk bersama masyarakat kota.
Untuk pelaksanaan kegiatan di lapangan, Rahmad mengaku seringkali terjun ke lapangan, mengecek langsung eksekusi pengurukan drainase.
“Memang, kami nggak perlu lapor. Tapi lihatlah, pengerukan drainase dan parit yang kami lapor. Insya Allah rutin. Ini memang harus diawasi. Mungkin ini pola budaya, dan kebiasaan,” ujar Rahmad, yang memang dalam kesempatan itu, juga sedang bersilaturahim bersama dengan warga Gunung Guntur.
Menurutnya pendangkalan drainase, parit, ternyata juga tidak lepas dari kegiatan masyarakat yang kurang patuh pada aturan. Seperti pembangunan rumah di kawasan lereng, atau bukit hingga kawasan tinggi itu tidak boleh didirikan bangunan.
“Pembangunan kawasan kemiringan harus konsultasi lebih dulu, agar tidak menimbulkan persoalan ke depan. Seperti longsor atau banjir yang dibawahnya. Ini perlu sosialisasi dan pemahaman terus menerus, melalui aparat kita di kelurahan dan kecamatan,” terang Rahmad.
Dijelaskan, dia sebagai Wakil Wali Kota, masih butuh masukan dan saran termasuk kritik, dalam mengelola kota bersama Wali Kota. Dia mengaku tidak segan untuk kerap berkonsultasi, dan meminta saran masukan dari sesepuh warga Balikpapan, yang juga mantan wali kota Imdaad Hamid.
“Saya rumah bertetangga dengan Pak Imdaad. Kapan ada waktu, saya datang dan minta saran. Pak, selama kepemimpinan Bapak, cara bapak bagaimana? Saya sering minta wejangan.
Kita doakan beliau supaya sehat terus karena beliau punya banyak gagasan dan tahu banyak seluk beluk kota ini. Memang pembangunan masih banyak kekurangan. Tapi banyak juga yang sudah kita lakukan periode sekarang ini,” demikian Rahmad. (din)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.