Rabu, 07/02/2024
Rabu, 07/02/2024
Pernyataan sikap terkait kondisi demokrasi Indonesia saat ini oleh para dosen dan mahasiswa Unmul (Rahmat Surya/KK)
Rabu, 07/02/2024
Pernyataan sikap terkait kondisi demokrasi Indonesia saat ini oleh para dosen dan mahasiswa Unmul (Rahmat Surya/KK)
Penulis: */Rahmat Surya
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Demokrasi yang dibangun di atas darah dan air mata saat reformasi 1998 lalu didesak mundur akibat perilaku kekuasaan dan para elit politik.
Hal itu pun mengundang reaksi keras dari banyak universitas di Indonesia, termasuk Civitas Akademika Universitas Mulawarman (Unmul). Mereka pun mengeluarkan pernyataan sikap Lawan Tiran Kekuasaan, Selamatkan Demokrasi.
Anggota Koalisi Dosen HM Aswin kepada Korankaltim.com Rabu (7/2/2024) hari ini menjelaskan saat ini demokrasi di Indonesia berada dalam ancaman yang berbahaya.
“Kami menilai mulai dari putusan cacat etik MK (Mahkamah Konstitusi) yang memberi jalan politik dinasti bagi pemangku serta keterlibatan aparat negara yang menggadai netralitas," sebut Aswin.
Aswin juga menganggap adanya pengangkatan pejabat kepala daerah yang tidak transparan dan terbuka, seolah-olah menjadikan keberpihakan dan adanya campur tangan presiden dalam pemilihan kepala negara yang membahayakan demokrasi.
"Bahkan lembaga-lembaga negara juga telah dikooptasi oleh pemangku kekuasaan, seperti lembaga negara yang lahir dari rahim reformasi KPK dan MK sekarang sudah dikontrol sedemikian rupa hanya untuk memuaskan syahwat politik kekuasaan," tegasnya.
Dalam situasi seperti saat ini perlu tanggungjawab seluruh lapisan guna memberikan sikap. "Sebab jika hanya berdiam diri dan membisu sama seperti membunuh moralitas intelektual kita," kata Aswin lagi.
Dalam tanggung jawab Moral Kaum Intelegensia tugas kaum intelektual tidak hanya memupuk ilmu pengetahuan dalam kepalanya tetapi juga berdiri paling depan untuk kepentingan kemanusiaan. "Karena itu kami dari Civitas Akademika Universitas Mulawarman menyatakan sikap dalam menyelamatkan kondisi demokrasi Indonesia saat ini," tutup Aswin.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.