Rabu, 24/04/2024
Rabu, 24/04/2024
Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Rabu, 24/04/2024
Tenda yang menjadi ruang kelas sementara di SMP Negeri 5 Samarinda. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Penulis: */M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Musibah kebakaran yang menimpa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 di Jalan Ir H Juanda RT 17, Air Putih, Kota Samarinda, pada 19 Maret bulan lalu masih menyisakan cerita sedih bagi pelajar yang bersekolah di tempat tersebut.
Belum adanya ruang kelas pengganti membuat para siswa harus belajar di dalam tenda yang dipasang di halaman sekolah tersebut termasuk saat ujian akhir semester.
Kepala SMPN 5 Samarinda, Diah Astuty menjelaskan pasca kebakaran ada beberapa kendala yang dialami saat ingin melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya pelaksanaan ujian.
Diketahui dalam musibah tersebut ada 20 ruang terbakar diantaranya ruang kelas, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang Ekstrakurikuler Marching Band dan beberapa bilik toilet.
“Untuk Assement Sumatif (Ujian Akhir Semester) kelas 9 kami harus menggunakan kelas yang tidak terdampak kebakaran, ada sekitar 9 rombongan belajar yang digunakan dari 10 yang tidak terdampak kebakaran,” papar Diah saat dikonfirmasi Korankaltim.com, Rabu (24/4/2024).
Untuk pelaksanaan ujian kelas 7 hingga kelas 8 saat ini direncanakan sebagian berlangsung di luar kelas. Pihak sekolah membutuhkan sekitar 15 rombongan belajar untuk pelaksanaan ujian sehingga jalan satu-satunya menggunakan tenda yang dibantu Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Timur.
Dalam petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan ujian hanya untuk 20 orang dalam satu rombongan belajar maka pihaknya akan mensiasati dengan melakukan penggabungan antar kelas 7 dan 8 dalam satu kelas sehingga dari 20 peserta ujian menjadi 40 dalam satu kelas dengan angkatan yang berbeda.
“Kami akan lakukan itu dengan sistem acak, jadi dalam satu kelas itu murid kelas 7 ada 20 orang dan kelas 8 ada 20 orang,” papar Diah.
Tidak menutup kemungkinan siswa kelas 7 dan 8 akan menggunakan tenda pada saat pelaksanaan ujian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang. Sebab, kelas 7 dan 8 masih harus mengikuti kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu.
“Ujian berlangsung Juni, jadi mereka bakal mengikuti kegiatan belajar mengajar dulu sampai memasuki waktu ujian,” paparnya.
Diah berharap agarpemerintah kota dapat melaksanakan percepatan pembangunan sekolah yang terbakar beberapa waktu lalu untuk memudahkan aktivitas belajar mengajar mengingat , halaman sekolah yang digunakan untuk kegiatan belajar kerap banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.