Penulis: Nancy

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Jumlah kejadian selama Operasi Ketupat Mahakam 2024 ternyata meningkat dibanding tahun 2023 lalu, hanya saja secara fatalitas menurun.

Hal ini diungkapkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas Kompol Creato Sonitehe Gulo kepada Korankaltim.com Kamis (18/4/2024) hari ini terkait perbandingan selama Operasi Ketupat Mahakam berlangsung.

Data tahun 2023 terdapat tiga kejadian dengan rincian luka berat (LB) empat, luka ringan (LR) dua, dengan kerugian Rp15 Juta smentara tahun 2024 ada lima kejadian LB dua, LR tiga, untuk kerugiannya Rp 6 Juta.

"Jadi untuk perbandinganya, kalau dilihat dari jumlah kejadian dibandingkan tahun lalu meningkat, tetapi fatalitasnya itu menurun 50 persen," ujar Gulo.

Untuk perbandingan itu tidak dilihat dari jumlah ada berapa kejadiannya, tetapi lebih ke fatalitas kecelakaan. "Ada poin-poinnya untuk kejadian laka lantas, dilihat dari Meninggal Dunia (MD), LB dan LR. Kalau dari lantas seperti itu penghitungannya, dilihat dari fatalitasnya," tegasnya.

Ditanya soal rata-rata penyebab laka lantas untuk perbandingan di tahun 2023 dan 2024 rata-rata disebabkankan karena kelalainya dari pengemudi roda empat maupun dua.

"Kalau penyebabnya rata-rata itu kelalaian dari pengemudi, ini kasus laka lantas dua tahun belakangan terakhir," tutup Gulo.

Editor: Aspian Nur